MOS (2)

46 4 0
                                    

Cerita by : Nurul Fathia

(Based On the True Story)


"Sebelum makan siang, kalian harus solat Zuhur berjamaah terlebih dahulu, kalian bawa peralatan solat kan ?"

"BAWA KAKKKK ...."

"Karena kalian masih pake sepatu, kalian harus ganti sepatu kalian dengan sandal jepit yang kalian bawa"

Serentak hampir seluruh anak, sibuk mengeluarkan sandal jepit dari tas karungnya.

"EHHHH ... STOP SEMUANYA !", teriak seorang kakak kelas cewek yang suaranya sangat cempreng bernama Rere.

"SIAPA YANG SURUH KALIAN KELUARIN SENDAL ?!", ucap kak Dewina dengan mata garang.

"KALIAN TUH YA ,,, KALAU BELUM DIKASIH ABA-ABA JANGAN PADA SIBUK SENDIRI !", teriak Kak Rere lagi.

"SEKARANG TARO LAGI SENDALNYA DI TAS .. !"

"UDAH ?"

"UDAH BELUM ?! "

Belum kami sempat menjawab, sudah banyak kakak kelas lain yang ikut teriak-teriak memanaskan suasana.

"KALAU DITANYA JAWAB DONG DEK .. !"

"PUNYA KUPING GAK SIH !", teriak kak Rere lagi dengan suara cemprengnya.

"SUDAH KAKKKKK ....", jawab kami

"Pokoknya kalian gak boleh ngelakuin apa-apa sebelum dapet aba-aba dari kita. Kalau kita bilang mulai, baru kalian boleh bergerak. NGERTI ?"

"NGERTI KAKKK..."

"Dalam hitungan ketiga, kalian semua harus udah buka sepatu dan kaos kaki. Dimulai dari sekarang.."

"SATU.."

Seketika ruangan tersebut terdengar sangat ribut karena semua peserta MOS buru-buru membuka sepatu dan kaos kaki yang sedang dipakai.

"DUA.."

"TIGA ... STOP SEMUANYA.. STOP .. GAK ADA PERGERAKAN LAGI !"

Aku belum selesai membuka kaos kakiku. Banyak anak-anak lain yang bahkan baru melepas satu sepatu saja.

"SIAPA YANG BELUM SELESAI , TUNJUK TANGAN ?", tanya kak Widi yang juga salah satu seksi acara.

Hampir seluruh anak mengankat tangannya, termasuk aku.

"YA AMPUN.. BUKA SEPATU AJA LAMA BANGET SIH ..", teriak kak Rere yang lagi-lagi membuat kepalaku pusing dengan suara cemprengnya.

"Oke .. Kita bakal kasih waktu tiga detik lagi, dan kali ini kalian harus udah membuka sepatu dan kaos kaki kalian, gak ada toleransi lagi"

...Hening...

"Dimulai dari sekarang.."

"SATU...", semua kakak kelas yang ada diruangan berteriak ikut menghitung.

"DUA.."

"TIGA.. STOP SEMUANYA"

Akhirnya kami semua berhasil melepas sepatu dan kaos kaki. Namun belum selesai sampai disini, karena selanjutnya adalah, aku dan para peserta MOS lainnya harus mengeluarkan sandal dari dalam tas dengan mengikuti aba-aba dari kakak-kakak kelas seperti saat membuka sepatu tadi. Lagi-lagi waktu yang diberikan hanya tiga detik. Dan ketika ada satu orang saja belum selesai mengeluarkan sandal dari tas nya, maka kami harus mengulang kembali dengan memasukkan sandal kedalam tas, dan mengeluarkan lagi secara bersamaan dalam hitungan tiga detik. Sebelnya, ada saja murid yang tidak berhasil mengeluarkan sandal dari dalam tas karungnya, entah nyangkut lah, tas nya susah dibuka lah, jadi kami harus melakukan hal ini sampai berulang-ulang.

ADA CINTA DI ALIYAHWhere stories live. Discover now