"Hadirin dimohon berdiri." ujar seseorang.
"Jaksa penuntut, silakan." ujar Hakim.
"Pada tanggal 11 Oktober 2020 pukul 18.50 terjadi pembunuhan di sebuah Kampus, tersangka pembunuhan yaitu Bae Joo Hyun. Korban tewas karena beberapa tusukan di sekitar perut. Ini bukti yang berada di TKP." ujar Jaksa penuntut.
"tersangka Bae Joo Hyun mengaku dilecehkan oleh korban hingga akhirnya ia pun membela diri dengan cara menusuk korban di daerah perut. Namun ini belum bisa dibuktikan sebagai pembelaan diri karena beberapa hal."
"terdakwa harus mendapatkan hukuman 5 tahun penjara."
"KAKAK!!"
Bae Lisa terbangun dari mimpi nya. Ia bahkan masih merasakan ke tegangan nya.
Lalu ia berlari ke kamar kakaknya, Bae Joo Hyun.
"Kak!" ujar Lisa membangunkan Joo Hyun.
"Ada apa?" Bae Joo Hyun bertanya tanya karena Lisa yang tiba tiba membangunkannya
namun, ia langsung mengerti saat ia melihat wajah Lisa yang benar benar pucat dan berkeringat.
Joo Hyun pun memeluknya.
"Tidak apa apa. Itu hanya mimpi. Tenanglah." ujar Joo Hyun menenangkan Lisa.
Lisa menangis sekencang kencangnya. ia sangat ketakutan jika semua yang berada di mimpi nya benar benar terjadi. Membayangkannya membuat Lisa semakin takut. Lisa pun mengencangkan pelukannya.
Setelah beberapa menit. Akhirnya Lisa bisa menenangkan dirinya.
"Minum dulu." ujar Joo Hyun sambil memberi adiknya Air
Lisa pun meminumnya.
Mereka berdua saling terdiam menenangkan diri.
"Mengapa itu terasa sangat nyata?" Lisa bertanya tanya.
"Mungkin kau kelelahan, itu sebabnya kau selalu bermimpi buruk." ujar Joo Hyun
"Kau tahu kan? bahwa mimpi ku selalu nyata. Sekarang aku benar benar takut."
"Tenanglah." ujar Joo Hyun
"Kau bermimpi apa?" tanya Joo Hyun
"Apa akhir akhir ini kau mempunyai masalah di kampus?" tanya Lisa
"Tidak. Mengapa? Apa kau melihat aku mati?." Joo Hyun malah membawa nya menjadi candaan.
"Aku tidak bercanda." ujar Lisa
"Coba kau ingat ingat kembali. Apa kau sedang mempunyai masalah? Apa ada seseorang yang mencoba melecehkan mu?" tanya Lisa
"Tidak ada. Aku ingat dengan jelas. Saat ini aku benar benar baik baik saja." ujar Joo Hyun
"Di dalam mimpi mu, aku seperti apa?"
"Kau membunuh seseorang." Lisa akhirnya memberi tahu Joo Hyun yang sebenarnya
"Tidak mungkin. Apa aku seburuk itu?" Joo Hyun membelakak tidak percaya
"Aku serius. Kau dimimpi ku dilecehkan seseorang lalu kau membela diri dengan menusuknya di perut. Apa kau benar benar tidak terpikirkan siapa yang mencoba melecehkan mu?" tanya Lisa kembali
"Coba jelaskan secara rinci." Joo Hyun bertanya agar ia dan Lisa bisa mencegah hal itu terjadi.
"Itu terjadi pada tanggal 11 Oktober 2020 berarti hari mendatang. Pukul 18.50" ungkap Lisa
"Bisakah kau tetap di rumah pada tanggal itu?" tanya Lisa khawatir
"Baiklah. Aku akan tetap dirumah" akhirnya Joo Hyun menyetujui nya
Lisa akhirnya menjadi tenang setelah merencanakan beberapa hal. Semoga hal itu berhasil ia cegah.
Malam itu telah berhasil Lisa lewati. Kini ia harus memulai hari nya kembali.
Matahari menusuk netra nya hingga ia pun bangun dan bergegas menyiapkan banyak hal untuk pergi ke sekolah.
Karena dirinya sudah legal ia pun pergi ke sekolah dengan mengendarai mobil.
Lisa menepi di toko roti untuk membeli roti karena ia tidak sempat untuk sarapan. Setelah membeli beberapa ia kembali mengemudi.
Sesampai dirinya di sekolah ada beberapa temannya yang menyapa nya. Tapi tidak ia peduli kan.
Saat ia sampai di kelas, seluruh orang yang berada di dalam kelas seketika hening saat menatapnya. Lisa hanya mendelik kepada mereka.
Sebenarnya, Lisa memiliki banyak teman, namun ia tidak peduli.
Jam pelajaran pun dimulai.
3 jam berlalu dan pelajaran telah usai.
Jennie mendekati Lisa untuk mengajaknya pergi ke kantin sekolah untuk menyantap beberapa makanan.
Akhirnya Lisa pun pergi ke kantin bersama Jennie dan Rose.
Sesampai mereka di kantin, ternyata Jisoo sudah berada di sana lebih dulu.
"Apa kau sedang sakit?" tanya Jisoo yang menyadari bahwa wajah Lisa sedikit pucat.
"Apakah terlihat seperti itu?" tanya Lisa sambil memegangi wajahnya
"Ya. Apa ada masalah?" Rose bertanya pada Lisa
"Hanya ada sesuatu yang kupikirkan."
"Apa itu?" Jennie menjadi penasaran
"Tidak. Aku baik baik saja." ujar Lisa.
"Baiklah." Jennie pun berhenti menanyakan Lisa dan sedikit tersenyum
"Kau mau makan apa? Biar aku saja yang memesannya." tanya Rose
"Tolong pesankan aku nasi dan ayam."
"Aku ingin Latte saja."
"Kau mau makan apa?" tanya Rose kepada Lisa yang sedari tadi hanya diam.
"Aku tidak berselera. Silakan saja." ujar Lisa
"Ah.. Baiklah." ujar Rose.
Jam istirahat telah usai, kini Lisa harus kembali ke dalam kelas.
Kini adalah pelajaran Fisika. Tapi mungkin lebih mengarah ke Fiksi Ilmiah.
"Apa yang akan kamu lakukan jika tiba tiba kamu kembali ke masa lalu?"
"Aku akan mengubah beberapa hal yang sekarang aku sesali." jawab salah seorang murid.
"Tapi, jika kamu benar benar berhasil mengubah masa lalu. Lalu apa yang akan terjadi di masa depan? Apakah akan sama seperti saat ini? atau mungkin akan ada yang berubah?" tanya guru itu kembali.
Lisa yang mendengar pertanyaan itu langsung berpikir dan bertanya tanya dalam dirinya. Benar, apakah masa depan bisa diubah juga? apakah mungkin? karena selama ini ia belum pernah merubah masa depan.
"Tidak ada yang menjawab?" tanya guru Fisika tersebut.
"Baik. Jika kita merubah masa lalu, maka masa depan akan berubah. Tapi jika kita mengubah masa depan, itu tidak akan mengubah masa lalu. Sama seperti aliran air. Jika kita menutup salah satu aliran air, maka air itu akan melewati aliran lain. Sama hal nya juga dengan ini. Jika berhasil mengubah masa kini atau masa lalu, maka jalannya waktu pun akan berubah." ujar guru Fisika tersebut.
Lisa menjadi semakin berhati hati dalam melangkah. Tapi ia akan tetap mengubah masa depan. Karena bagaimana pun, Bae Joo Hyun adalah kakaknya. Ia tidak mau kakaknya dituduh atas pembunuhan, padahal itu adalah pembelaan diri.
「 to be continued . . . 」
![](https://img.wattpad.com/cover/159203293-288-k681293.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever
Fantasía›› Revisi || On Going . . . ❝ hidup adalah kumpulan kisah tak terduga. ❞ - Since: 2018 ›› Sinopsis - Bae Lisa adalah orang aneh. Begitu lah kata orang - orang tentang dirinya. Tapi ia tidak peduli, bagaimana pun hidupnya sudah benar benar sulit...