Part 1

673 20 0
                                    

Langkah kaki nya terkesan cepat, waktu sudah menunjukkan pukul 7:20.

Gadis yang mempunyai rambut coklat tua lurus ini sudah telat
untuk memasuki kelasnya, yang berada dilantai 2 sekolah nya.

Dengan cepat gadis itu menaiki tangga untuk menuju kelasnya,
untungnya Guru piket yang bertugas untuk memberi sanksi kepada siswa
yang terlambat sedang sibuk dengan tamu yang pagi ini sudah mendatangi
meja guru itu.

Baru saja hati nya bersorak senang karena Guru piket hari ini sibuk,
ternyata Pak Darto Guru yang mengajar mata pelajaran jurusan yaitu
Bahasa Arab sudah tiba duluan dikelas. Tampak teman sekelas nya sudah mulai menerjemahkan kalimat yang diberi oleh Pak Darto. Dengn ragu
gadis itu megetuk pintu kelasnya, walaupun sudah tau akan jawaban Pak
Darto yaitu tidak boleh masuk kelas saat dirinya sudah memulai
pelajaran, tapi apa salahnya untuk mencoba karena dirinya baru kali
ini terlambat.

Mata sinis dengan kumis tebal itu melirik kearah pintu kelas yang
terbuka, langkah Pak Darto menuju pintu kelas XI-3.

“ Anu Pak.... aduh tadi saya kesiangan, maafin saya Pak, izinin saya
masuk dikelas Bapak”

“ Tidak, Nona (Nama kamu)”

“ Ampun deh Pak, saya juga baru telat 5 menit doang, masa iya gak
dibolehin masuk, saya juga baru sekali terlam...”

Belum selesai (Nama kamu) menyelesaikan perkataannya, Pak Darto sudah
memotong perkataannya dengan sedikit membentak.

                “ Saya bilang tidak ya tidak.”

Terdengar sedikit kekehan dari sahabatnya, Fira yang berada didalam kelas.

        (Nama kamu) Yendriani, gadis cantik dengan rambut coklat tua
Lurus. Dia cerdas,baik, tapi sifatnya sedikit seperti
laki-laki. Cantiknya melebihi siapa pun yang ada disekitarnya, tapi
karena sifat nya gelar primadona sekolah tak berpihak kepadanya.

-oOo-

(Nama kamu) menuju rooftop dengan semangat, dia sedikit bersyukur
karena tidak mengikuti kelas Pak Darto karena tugasnya juga belum ia
kerjakan. (Nama kamu) memilih kursi panjang yang tidak akan terkena
oleh sengatan sinar matahari.

Langkahnya terhenti saat ia mendengar suara orang terisak, fokusnya
yang tadi ingin beristirahat dikursi panjang taman atas rooftop ia
urungkan, (Nama kamu) lebih tertarik untuk melihat orang yang terisak,
yang sempat ia dengar tadi.

Bersambung😁





Hayyy

Iqbaal Dhiafakhri RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang