04-Penelepon Aneh

6K 265 1
                                    

Raka menjatuhkan tubuh di atas kasur besar milik nya. Ia sama sekali tidak berniat mengganti pakaian nya terlebih dahulu. Ia benar-benar lelah dan hanya ingin tidur saja. Tapi, saat baru memejamkan matanya, tiba-tiba suara ponsel yang berada di dalam kantung celana nya berbunyi.

Siapa si? Batin Raka.

Raka merogoh kantung nya. Dahi nya berkerut tidak ada nama yang tertera di layar ponsel nya, ia memutuskan untuk me-rejeck panggilan tersebut.

Ia memilih menyimpan ponsel nya di atas kasur, lalu memilih kembali memejamkan matanya.

Drtttt

Drttt

Raka berdecak sebal. Apakah tidak bisa jika ponsel itu mengangkat panggilan tersebut sendiri? Raka mendesah pelan, percuma juga. Dengan berat hati Raka mendekat kan ponsel nya ke telinga.

"Halo, Raka sayang?"

Raka menegakkan tubuh nya. Mata Raka membulat sempurna. Raka tau suara ini. Suara ini, suara gadis aneh itu.

"Siapa lo?" tanya Raka dia ingin memastikan apakah perkiraan nya benar atau salah.

"Aku Nadi kamu masih ingat?"

Benar dugaan Raka yang menelpon nya adalah gadis aneh yang ia kian mengacaukan hari nya. Raka berdecak sebal. Darimana gadis itu mendapatkan nomer ponsel nya?

"Dapet nomer gue dari mana lo?" tanya Raka dingin.

"Dari tukang konter pulsa yang ada di dekat sekolah."

"Kok bisa?" tanya Raka penasaran

"Jadi tuh tadi gini, maaf ya bukan nya Nadi nggak sopan atau gimana,  tadi Nadi ngikutin Raka sewaktu pulang sekolah, terus Nadi liat Raka mampir ke konter pulsa dan saat itu juga Nadi mendapat ide cemerlang, setelah Raka selesai beli pulsa Nadi pergi ke konter tempat Raka beli pulsa, Nadi beli pulsa, sekalian nyatet nomer Raka yang ada di buku konter pulsa itu hehe."

Mata Raka membulat sempurna. Mulut nya terbuka lebar. Nafas Raka tercekat. Gadis ini gila, benar-benar gila. Sekarang apa yang akan Raka lakukan?

Raka terdiam mengingat kembali mengingat-ingat kejadian aneh di koridor tadi.

Flashback on:

Raka berjalan sendirian di koridor sekolah, semua murid SMA Mutiara sudah bergegas pulang kerumah sedari tadi, hanya Raka saja yang masih belum pulang karena tadi dia tertidur di kelas dan teman-teman nya sama sekali  tidak ada yang membangunkan nya.

Saat sedang asik bersenandung Raka dikejutkan oleh suara tong sampah yang terjatuh.

"Siapa?" tanya Raka sambil menengok kebelakang.

"Kucing—eh meonggg"

"Oh kucing." Raka menganggukan kepala nya dan kembali melanjutkan langkah nya.

Raka berjalan menuju parkiran, lalu mengambil kunci mobil yang berada di saku nya. Raka menyalakan mesin mobil nya dan bergegas pulang, namun sebelum itu ia memilih mampir ke konter terlebih dahulu untuk membeli pulsa.

Flasback of

"Raka ko diem aja?"

Raka tersadar dari lamunan nya.

"Lo nggak usah ganggu gue lagi!"

Bepp

Raka mematikan sambungan telepon secara sepihak. Raka mengacak rambut nya frustasi. Ia memutuskan untuk mematikan ponsel nya agar dia bisa tidur nyenyak. Dia ingin istirahat.

🌻🌻🌻
 

Nadi melompat-lompat diatas kasur milik nya. Nadi berteriak-teriak kegirangan seperti orang tidak waras. Mungkin benar kata Raka jika Nadi adalah gadis yang aneh, sangat aneh malah.

"HUAAAAA!! NADI BAHAGIA NADI BAHAGIA!! AKHIRNYA RAKA MAU ANGKAT TELEPON NADI HUAAA!!!

"AKHIRNYA RAKA MAU BICARA DENGAN NADI!!!"

"AHHH KAYA NYA RAKA MULAI JATUH CINTA SAMA NADI!!"

Nadi terus melompat-lompat sambil terus berteriak-teriak Nadi sudah benar-benar mirip tarzan sekarang melompat kesana kemari dan tertawa tanpa henti.

Gedebuk

Nadi terjatuh dengan posisi duduk,hingga bokong nya mencium permukaan  lantai.

"Wadaww sakit, bokong Nadi!!" Nadi mengaduh kesakitan sambil mengusap bokong nya.

"Siapa lagi nih yang nyimpen lantai disini?"

Tiba-tiba pintu kamar Nadi terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Mama Nadi–Wari mendekat ke arah Nadi.

"Kamu lagi apa sayang?"tanya Wari dengan polos.

"Aduh mamah Nadi tuh jatoh tadi,Mama nggak liat nih Nadi sampe luka-luka gini," jawab Nadi yang kelewat lebay.

"Mana yang luka? Perasaan nggak ada,  kamu nggak kenapa-napa kok."

"Nihh hati Nadi nih yang luka." Nadi menjawab sambil menunjuki bagian dada nya.

Wari mendengus pelan. "Lebay!! Lagian si ngapain juga kamu teriak-teriak kaya tarzan aja ini kan rumah bukan hutan."

"Mama ih jahat banget anak nya dikatain tarzan!!" rengek Nadi sambil berdiri dan mengusap bokong nya.

"Ya abis teriak-teriak gitu." Wari cekikikan dan duduk di pinggir kasur.

"Anak Mama ini lagi jatuh cinta kaya nya." Wari mencolek dagu Nadi yang sudah duduk di samping nya.

Mata Nadi membulat dia sangat terkejut bagaimana mamah nya bisa tau.

"Mamah cenayang ya?" Nadi menyipitkan matanya sambil mendekatkan kepala nya.

Wari mendorong jidat Nadi dengan telunjuk nya. "Cenayang gundul mu gimana Mama nggak tahu orang tadi kamu teriak-teriak sambil nyebut-nyebut nama siapa tadi tuh ka... Ka... Saka yah? "

Nadi menghela nafas pelan. "Raka Ma Raka. Nama orang maen ganti-ganti aja." Nadi geleng-geleng kepala.

"Jangan salahin Mama dong, Tadi kamu kok yang teriak-teriak nya gitu." Wari berdiri sambil berkacak pinggang.

Nadi menggelengkan kepala Mama nya ini memang tidak mau kalah soal apapun. "Iya deh terserah Mama aja, udah sana Ma, Nadi mau tidur," usir Nadi pada Wari sambil mengibas-ngibaskan tangan nya memang dasar anak kurang ajar.

"Cihhh nanti aja kalo patah hati nangis-nangis ke Mama sekarang aja ngusir,  cihh anak macam kau ini," cibir Wari sambil berjalan ke arah pintu kamar Nadi dan menutup pintu.

Nadi yang mendengar cibiran Mama nya tiba-tiba naik pitam Mama nya ini, jika  bicara suka asal jeplak.

"HUAAAA MAMAH NGESELINN!! NADI BAKALAN ADUIN KE PAPA BIAR, MAMA DIPULAGIN AJA KE RUMAH NENEK!" Nadi berteriak penuh emosi.

Wari yang mendengar itupun tertawa entahlah ada kepuasan tersendiri saat dia menggoda putri semata wayang nya itu.

🌻🌻🌻🌻

KATA NYA KALAU NGASIH VOTE AND COMMENT KALIAN ADA MANIS-MANIS NYA GITU 😁

AKU CINTA KALIAN, BENERAN.

NadiRaka (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang