Part 2

25 2 1
                                    

Setelah kami saling  terdiam cukup lama tiba-tiba seorang senior bernama akbar dari seksi konsumsi menghampiri kami "haaiii adik adik ku, ini sarapan kalian" senior akbar pun berbicara tanpa basa basi "iya kak, terima kasih" jawabku.

Dari tadi aku memperhatikan hanif, aku merasa aneh padanya, karena setiap senior yang datang ke posko ini hanya membuka tirai ruangan yang aku tempati, sementara tirai di sebelah yang di tempati hanif tidak di buka.

"ini makanan untuk mu juniorku, semoga lekas sembuh ya" senior akbar pun memberikan semangkuk bubur dan air putih dan tidak lupa meletakannya di meja di samping kasurku dan hanif.

"kamu sudah mendingan" tanya senior akbar pada hanif, "ya." Jawab hanif singkat, "syukur kalau begitu mah, ya sudah jangan lupa makan makanan kalian ya, karena tadi pagi upacara resmi penutupan ospek jadi kalian sudah bukan termasuk tanggung jawab kami lagi, saya mewakili yang lain meminta maaf kalau ada salah yaa adik adik ku... " senior akbar pun melambai kan tangannya dan meninggalkan posko.

Hanif pun beranjak dari kasurnya "aku mau makan laper" hanif pun meraih makanan yang ada di meja "kamu gak makan?" Tanya hanif padaku
"tidak kau saja, aku mau kembali ke asrama aja" aku pun beranjak dari kasur sambil membereskan selimut. "Hanif, aku duluan ya, sampai ketemu di kampus besok..." kataku sambil melambaikan tanganku pada hanif.

Secara tidak langsung kata "Aku" dan "kamu" pun membuat kamu semakin dekat seperti tanpa ada batasan.

....

Keesokan harinya, aku terbangun dari tidurku dengan rasa kesal karena aku baru menyadari sekembalinya aku dari posko ke asrama aku belum bangun lagi sampai detik ini, aku sangat kesal karena tidak ada yang membangunkanku termasuk Dea teman sekamarku sendiri.

Dan karena hari ini hari pertama ku kuliah, jadi aku langsung bergegas mengantri di depan kamar mandi dan di kamarpun tidak ada dea, mungkin dia sudah sedang mandi.

Aku pun menunggu antrian di kamar mandi no 4 "hai, kamu zahra ya" seorang teman satu asrama menyapaku.

"iya, kamu namanya siapa?" Tanyaku pada nya "aku Lisa, kamu yang waktu itu sakit kan, yang sebelum malam api unggun" lisa bertanya kepada ku dengan sangat bersemangat

"iya, itu aku" jawabku sambil sedikit tersenyum "eh, giliranku mandi, aku duluan ya"
"Oh ya, silahkan".

Aku pun selesai mandi, kemudian adzan shubuh telah berkumandang, kami bergegas sebagian untuk sholat berjamaah d mesjid dekat asrama.

"Hayu ra" ajak dea, "ya" jawabku singkat.

Selesai sholat kami pun kembali ke asrama untuk bersiap siap, "kamu beneran udah mendingan, kalau masih kurang sehat istirahat di asrama saja" dea pun menghawatirkanku.

"hei, ra kamu masih marah sama aku?"
"Habis kamu sih gak ngebangunin aku sama sekali, jadi kan aku kemarin tidur seharian, mana belum makan lagi" jawabku sambil memasang wajah kesal.

"Iya maaf, habis aku khawatir kamu belum sehat betul, jadi aku biarin kamu tidur dech, hehe" ucap dea sambil nada merasa bersalah.

"aku kan jadi gak sholat sama sekali kemarin, kamu juga tau kan kalau aku tidur itu kayak bangke, syukur-syukur bisa bangun juga, mana laper banget lagi" kataku sambil memasang wajah cemberut.

"ya maaf, yuk kita sarapan d ruang makan bareng, sebentar lagi watunya sarapan kok, jadi sabar ya, jangan makan aku dulu" jawab dea sambil bercanda, aku pun membalasnya hanya cemberut.
Sarapanpun telah selesai, waktunya pergi ke kampus.

Dear Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang