Poetry (Shortest Poem)

V-Nara

.
Untuk setiap langkah yang kita lalui, kamu harus tahu satu hal, aku terus berusaha untukmu. Entah dimasa lalu atau masa depan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

__-__Poetry___V-Nara__-__

.

Dia selalu tersenyum, juga begitu ceria dan blak blakan. Sangat pintar memainkan piano.
Dia perempuan pertama yang aku sukai, tapi perasaan ini tidak pernah bisa aku sampaikan, karena itu puisi ini adalah wujud perasaan rahasiaku.
Bisa dibilang, aku cuma berlagak keren dengan menulis puisi memalukan seperti ini.

Perasaan yang tidak diketahui.

*****

"Jeyyyyy...." Suara seorang gadis menggema di koridor sekolahh, yang dipanggil hanya menoleh ke sumber suara "Aku dengar kamu ditembak lagi ya sama adik kelas?"

"Entah aku lupa"Jawab jey seadanya

"Ya! Kok bisa lupa sih" Sih gadis hanya memberengut kesal

"Kalo iya memang kenapa?"

"Padahal kaukan sudah punyaku" Ucapnya sambil menarik-narik jaket yang dipakai sang pria

"Aduh, lepaskan"

"Gak mau"

"Gak ada hubungannya dengan nara kan"

"Adaaa"

"Hah?"

"Karena aku yang paling mencintaimu, jadi gak akan ku serahkan pada siapapun!"

Tanpa Nara sadari, sedari tadi ada kenji yang menatapnya sendu.

Jey bisa langsung melihat tatapan kenji terhadap nara, dan ini adalah situasi paling gila menurutnya.

"Nara lepaskan"paksa jey lalu mencengkram kedua bahu Nara
"Nara dengarkan, bagiku kau hanyalah teman kecilku. Aku kan sudah bilang aku gak pernah menganggapmu lebih dari itu" Ucap jey lalu melepaskan cengkraman tangannya dari bahu Nara dan pergi meninggalkan Nara

"DASAR JEYKEY JAHAAAATTTT, WLEEEEE"Teriak Nara "Haahh, apa aku harusnya menyerah saja" Ucap Nara pelan, tapi masih bisa didengar oleh Kenji dibelakang.

*****

"Kenji?"Panggil Nara ini sudah panggilannya ke 30 kali dan diabaikan, sebegitu menariknya ya bersahabat dengan buku-buku ini.

"Emm?" Lalu menoleh menatap wajah Nara sebentar "Kecilkan suaramu diperpustakaan tidak boleh berisik"

"Kau mengabaikanku"bisik Nara

Kenji menoleh lagi menatap Nara seperti tadi tapi tidak dialihkan lagi.

"Ken Ada yang ingin ku tanyakan"Ucap Nara masih dengan Suara berbisik

"Apa?" Kenji pun mengikuti Nara. Berbisik.

"Cinta itu bagaimana?"

"Cinta?"

"Iya, kenji kan suka sekali buat puisi pasti ada gadis yang ken sukai kan?"

"Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang."Jelas Kenji "Itu ada dibuku Filsafat"lanjutnya