CHAPTER 9

42 10 3
                                    

Author Pov

Malam memudar tergantikan oleh hangatnya cahaya matahari pagi, ketika semua mahluk masih enggan beranjak dari tidurnya, bahkan mungkin masih bergelut ria dengan selimut.
Pagi hari merupakan saat-saat yang damai, seharusnya begitu. Sebelum kedatangan seorang gadis di rumah mereka yang membuat suasana rumah menjadi kacau.

"Kau siapa?",tanya Taehyung karena dia sudah bosan menghadapi semua hyungnya yang terus terdiam tanpa membuka suara satu pun.

"Yak! Apa kau bisu? Aku bicara denganmu!",Taehyung mulai kesal karena pertanyaannya tidak segera dijawab oleh gadis itu.

"Hyung~ bisa kah kau tidak kasar ke seorang gadis?",sahut Jungkook yang geram dengan kelakuan kakaknya.

"Mian~",jawab Taehyung seenaknya.

"Aku Sora. Yoon Sora, aku datang karena ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian",gadis yang sejak tadi hanya berdiam mulai membuka mulutnya. "Maaf, aku mungkin lancang tapi aku tahu siapa kalian.", kata-katanya membuat semua punggung laki-laki di dalam ruangan itu menegak.

"Jangan bermain-main, kami tidak mengenalmu",jawab Namjoon.

"Yah, kalian memang tidak mengenal diriku yang sekarang. Namun kalian mungkin mengenal baik diriku yang lama"mereka saling berpandang satu sama lain, mencoba mencari sebuah titik kebohongan pada mata gadis yang bernama Sora itu, namun hasilnya nihil.

"Kang Daenira",satu kalimat, dua buah kata berhasil membuat semua laki-laki itu terkejut. Sudah ratusan tahun mereka tidak mendengar nama itu. Ya, nama yang sangat berarti bagi mereka.

"Omong kosong",sahut Yoongi.

"Nama itu sudah mati!",tambah Jimin.

"Lebih baik kau pergi dari rumah kami, sebelum-", kata-kata Taehyung terpotong oleh suara dorongan pintu dari arah depan. Pelakunya tidak lain adalah Tiffany bersama Hoseok, yang baru saja selesai melakukan olahraga pagi.

"Annyeong!",sapa Hoseok. Tidak ada jawaban dari sapaan tersebut kecuali suara gadis yang sedari tadi menjadi pusat perhatian para hyung-nya.

"Aku akan kembali lain hari oppa, jaga diri kalian sampai pertemuan berikutnya",gadis itu tersenyum. Manis, siapapun yang melihat akan terpesona oleh senyumnya. Tidak lama dia beranjak dari sofanya dan berlalu pergi begitu saja, membuat suasana menjadi kian hening.

"Dia siapa?",tanya Hoseok.

"Bukan siapa-siapa hanya teman lama yang berkunjung",Jin membalas senormal mungkin agar adik termudanya tidak curiga. Namun lain dengan Tiffany, dia seperti menemukan hal lain dalam sorot mata Jin.

Tiffany Pov

Aku tidak pernah tahu jika mereka mempunyai teman lama. Sejak dulu mereka selalu bertujuh.
Apa mungkin dia adalah gadis yang mereka kenal sewaktu sekolah dulu?

"Lebih baik kita sarapan terlebih dahulu, cacing di perutku sudah memulai acara konsernya",Hoseok-oppa menyahut sambil memperlihatkan aegyonya.

"Kajja~",ajak Jimin.

Di meja makan suasana hening kembali tercipta, aku tidak tahu kenapa mereka sejak tadi bersikap seperti ini, aku mencoba berpikir positif mereka hanya lelah karena penatnya pekerjaan yang harus mereka laksanakan. Namun bagaimanapun itu terlihat aneh.

Yoongi Pov

Ini tidak baik. Tiffany mulai curiga terhadap kami. Lagi pula kenapa gadis itu datang tiba-tiba, dan mengatakan hal itu, aku jadi tidak nafsu makan.
Aku memutuskan untuk keluar mencari udara segar untuk menenangkan pikiranku.

"Kau mau kemana?",tanya Jin-hyung.

"Makananmu belum kau habiskan. Kau tidak tahu bagaimana aku bersusah payah membuatnya, namun hanya dipandang dan tidak dimakan? Kau menyakiti hatiku Yonggi-ah!",celoteh pinky-hyung itu. Namun aku bersyukur semua orang menjadi ikut terbawa suasana Jin-hyung, setidaknya mereka tidak lagi saling berdiam seperti tadi.

"Ne~ ne~ aku akan menghabiskannya",aku mengalah dan memutuskan kembali duduk dan menyantap sarapanku. Namun perhatianku berpusat pada seseorang yang sedari tadi melamun tidak jelas. Taehyung.

Author Pov

Matahari hampir tenggelam di ufuk barat. Membuat langit serupa ditumpahi cat berwarna jingga. Tiffany yang menyukai momen matahari terbenam tidak ingin melewatkannya.
Setiap sore gadis itu akan terduduk di atas atap dan menatap arah barat sampai gelap mengelilinginya.

"Apa yang kau lakukan?",tanya seseorang dari belakang yang otomatis membuat Tiffany menoleh.

"Tidak ada. Aku hanya ingin melihat temanku beristirahat. Mungkin."

"Matahari?",Tiffany mengangguk sebagai tanda balasan.

"Dasar wanita. Dimana-mana matahari tidak pernah beristirahat, dia akan terus bersinar di belahan dunia lain. Jangan melibatkannya dalam kehidupan puitis bodohmu"

"Dasar laki-laki tidak berperasaan manusia!", balas Tiffany tidak mau kalah.

"Aku memang bukan manusia"

"Maksudmu? Kau hantu? Ya! Jangan menakutiku, Taehyung-ah!", Taehyung tidak menjawab dia hanya tertawa kecil. Sebuah tawa yang Tiffany lihat untuk pertama kalinya sejak dia bertemu Taehyung.

"Ada apa?", Taehyung bertanya karena sedari tadi Tiffany selalu melihat kearahnya mengabaikan tujuannya untuk melihat matahari yang sudah semakin ditelan malam.

"Kau- aku tidak pernah melihatmu tertawa"

"Lalu?"

"Aku menyukainya"








Teretetetetetet📯📯📯
*Abaikan author yang sudah stadium akut.
Satu kalimat..
Maaf karena baru update setelah satu milineum bersembunyi diketek Jimin 🙏🙏❤❤❤

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang