Oshiete, Senpai!! [END]

Oshiete, Senpai!!

Oshiete, Senpai !!

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, Shounen-ai, Typo, rated T-M, dan lain sebagainya.

Happy reading~

Hinata menatap tak percaya orang yang ada didepannya sekarang. Untuk apa, Senpainya kerumahnya? Dan lagi, Ada apa dengan Jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang hanya karena menatap wajah sang senpai?

'Apa Aku punya riwayat penyakit jantung.' batinnya.

"Ano.. Hinata.." panggilnya.

"A-Ah.. Senpai, silahkan masuk." ucap Hinata mempersilahkan Senpainya itu untuk masuk. Daichi langsung menggeleng. "T-tak perlu, Hinata. Etto.. Disini saja tak apa. Aku hanya ingin bicara sebentar kok."

Hinata balas menggeleng dan tak lupa mengerucutkan bibirnya. "Tidak bisa, Senpai. Lebih nyaman jika mengobrol didalam, daripada disini. Dan lagi, jika mengobrol disini terlihat tidak sopan. Masa ada tamu berkunjung tidak diajak masuk?" jelas Hinata.

Daichi tersenyum kemudian mengangguk canggung. "A-ah baiklah, Kalau begitu."

Hinata tersenyum kembali, "Silahkan masuk, Senpai." Daichi pun masuk dan tak lupa mengucapkan permisi.

"Oh.. Hn.. Bicaranya dikamarku saja ya Senpai. Soalnya Aku sedang mengerjakan tugas. Oh iya apa senpai bisa mengajariku?" tanya Hinata semangat.

Daichi tersenyum dan mengangguk. Aah.. Dia jadi semakin gugup sekarang.

"Silahkan masuk, senpai. Maaf kamarku agak berantakan."

Daichi memperhatikan sekeliling, rapi dan bersih. Dari segimananya berantakan coba.

Daichi memasuki Kamar Hinata dan duduk di atas bantal duduk yang memang sudah ada dilantai kamar beralaskan karpet lembut nan hangat.

"Senpai mau minum apa? Teh? Jus atau kopi?" tanya Hinata. Daichi tersenyum, "Jus saja."

Hinata mengangguk kemudian berjalan menuju dapur meninggalkan Daichi sendirian dikamarnya.

Daichi menatap sekeliling kamar Hinata, ah kenapa tiba-tiba saja dirinya penasaran akan isi kamar milik Kouhainya ini.

"Uh apa yang kupikirkan. Tenang Daichi, tunggu dia kembali. Katakan maksud kedatanganmu, kemudian pulang." gumamnya bermonolog. Berkali-kali Ia menahan dirinya untuk tidak memeriksa isi kamar Kouhai imutnya itu.

"Ini minumannya, Senpai. Eh.. Senpai?" ucap Hinata bingung ketika melihat sang Senpai.

"A-Ah.. Iya, T-terima kasih." sahut Daichi canggung.

Hinata tersenyum, "Jadi.. Senpai. Ada apa?" tanya Hinata seraya mengambil tempat didepan sang Senpai. Daichi sedikit tersentak kaget. "A-ah.. Itu.. Em.."

"Daichi-senpai?"

"Hinata, setelah aku mengatakannya. Kumohon jangan membenci ataupun menjauhiku. Apalagi sampai keluar dari klub.. Aku mohon .. Jangan."

"Um.. Tidak akan kok. Memangnya apa yang ingin Senpai bicarakan?" sahut Hinata memiringkan kepalanya, hingga membuatnya terlihat sangat imut dimata Daichi sekarang.

'Hinata.. Jangan memiringkan kepalamu!!' batin Daichi.

"Senpai? Senpai baik-baik saja kan?" ucap Hinata melambai-lambaikan tangannya didepan wajah sang senpai.

".. Eh? .. Ah.. Etto.. Hinata, dengarkan baik-baik oke? Aku.. Aku hanya mengatakannya satu kali saja." ucap Daichi agak malu. Hinata mengerjapkan matanya, lucu.