______ ______
Happy Reading 📚
______ ______Pagi ini kaka dan ibunda Adara sudah berdiri sambil melipat kedua tangan mereka, mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat Adara masih tertidur dengan selimut yang menutupi kakinya.
"De bangun dah siang, nanti telat" suara ibunda Adara tidak membuat Adara bergerak sedikit pun. Sang kaka yaitu Varo terpaksa untuk menelfon Arkan sahabat Adara. Karna dia satu satunya orang yang bisa membangunkan Adara.
"Ck, biarin aja bun. Bentar lagi Arkan juga dateng" Ucap Varo sebelum Akhirnya duduk di sofa yang tidak jauh dari tempat tidur Adara.
Tak lama kemudian Arkan datang sambil menenteng kantung kresek berisi martabak telur kesukaan Adara. Kali ini Arkan tidak sendirian, ia datang bersama temannya atau mungkin saudaranya.
"Bang Varo, ambilin piring gih ntar gue suruh temen temen gue follow ig lo" Arkan hafal betul bagaimana caranya membuat Varo bergerak dari tempat duduknya.
"Masih bocah nyuruh nyuruh" Ucap Varo sebelum akhirnya pergi keluar kamar Adara. Tidak membutuhkan waktu lama Varo sudah kembali bersama piring yang Arkan minta.
"Thanks bang"Arkan meraih piring yang Varo berikan lalu dengan cepat menaruh semua martabak yang ia bawa di piring.
"Heh bocah, pagi pagi buta gini ada yang jual martabak?" Tanya Varo karna merasa terlalu pagi untuk penjual martabak berjualan.
"Tuh bocah yang bikin, untung bisa bikin kalo ngga pasti jam segini belum nyampe sini" Jawab Arkan, kemudian dengan cekatan Arkan mengambil buku tulis di meja belajar Adara lalu mengibas ngibaskan buku di atas martabak dengan mengarahkannya ke arah Adara. Tak membutuhkan waktu lama Adara sudah membuka matanya dan Alhasil martabak sudah ludes dimakan oleh Adara.
"Makasi, besok bawa lagi ya. Dah selamat belajar" Adara kembali meluncurkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tapi kedua tangan Adara di tahan oleh Arkan.
"Eh, lo mau ngapain lagi?" Tanya Arkan dengan mata yang hampir melompat keluar.
"Mau tidur" jawaban Adara sukses membuat sang ibunda menggelengkan kepalanya. Anak perempuannya ini memang salah satu sepesies langka yang Ada di keluarganya.
"Tahan dia, jangan sampe tiduran" Ucap seorang laki laki bernama Afkar.
"Pegangin aja dia"Afkar berjalan cepat saat melihat Arkan sudah lelah memegang tangan Adara. Perlahan Afkar mendekati telinga Adara.
"Maaf ya" bisik Afkar, lalu dengan pelan Afkar mengusap muka Adara menggunakan tepung yang sudah di campur dengan air dan garam. Spontan membuat Adara berteriak keras.
"Huekkkk... Ko asin sih" Tanya Adara
"Sono mandi, kalo bisa cepet. Sebelum gue share video ini ke grup sama sosmed" Arkan, Afkar dan Varo langsung berlari keluar kamar sebelum mendapat pukulan bantal dari Adara. Sementara ibunda Adara sibuk dengan lemari Adara yang sudah berantakan.
"Bun, jagain Arkan jangan sampe Arkan ngerusak barang barang Adara" Triak Adara dari dalam kamar mandi.
***
Dengan langkah gontai Adara berjalan menuju kelasnya, kali ini Adara harus cepat ke kelas sebelum Arkan mengunggah video kejadian tadi pagi. Karna setelah Adara selesai merapikan diri, Arkan dan Afkar sudah berangkat ke sekolah jadi Adara tidak sempat menghapus video di ponsel Arkan.
Brakkkkk....
Suara Adara yang sudah jatuh tersembab ke lantai, gara gara Adara mencemaskan Video itu Adara sampai tidak melihat orang yang lewat di depannya."Sorry, ngga sengaja. Nih kalo luka obatin sendiri ya jangan lebay. Aku masih Ada urusan" Adara melempar kotak P3K pada orang yang ia tabrak tanpa melihatnya setelah ia berhasil berdiri.
"Assalamu'alaikum" ucap Adara karna saat ini ia terlambat masuk ke kelas. Sudah Ada tiga orang anggota osis yang sedang berdiri di depan papan tulis.
"Maaf ka, saya terlambat. Tadi saya habis nabrak orang di situ trus saya jatuh ke bawah. habis itu saya harus ambil kotak P3K di tas trus saya juga harus kasih ke orang yang saya tabrak. habis itu saya harus jelasin dulu sama orang yang saya tabrak kalo saya lagi buru buru. Jadi saya terlambat. Maaf ya ka, Di maafin ga?" penjelasan Adara membuat seisi kelas menggelengkann kepalanya. Dengan spontan Adara menepuk jidatnya karna membiarkan Kunci motornya menggantung di motor.
"Aduh ka saya lupa kuncinya belum di ambil, masih nggantung di motor" lagi lagi Adara membuat seisi kelas menggelengkan kepalanya. Terlebih gaya bahasa Adara yang terbilang cepat.
"Ngga usah keluar nih tangkep" Ucap Afkar saat masuk kedalam kelas. Afkar melempar Kunci Motor milik Adara.
"Eh?" Adara menaikan alisnya heran,
"ck" Afkar berdecak lalu menggandeng tangan Adara untuk mengikutinya duduk di tempat duduk yang kosong.
"Bisa dilanjut penjelasannya" Ucap Afkar, sampai saat ini Adara masih belum bisa mencerna perkataan Afkar yang baginya membuatnya berputar tujuh keliling.
"Oke kita lanjut ke topik awal" Anggota Osis itu mulai menjelaskan lagi tentang aturan yang ada di sekolah ini, dan aturan yang harus mereka taati di setiap harinya.
______ ______
TBC 📖
______ ______
KAMU SEDANG MEMBACA
Adara dan Afkar
Teen FictionAdara, seorang siswa SMA yang mengharapkan cintanya bisa terbalaskan. Ini semua bermula dari hari pertama masuk sekolah, saat Adara harus memarkirkan kendaraannya di tengah tengah tempat parkir sekolah dan saat dimana Adara bertemu dengan laki laki...