3. lapangan basket

5 1 0
                                    

Jangan mencintai seseorang karna fisik, karna fisik seseorang bisa berubah karna sebuah luka, cintai lah seseorang karna hati yang tulus karna hati tidak biasa mengubah segalanya.

*****

Viona

Hari sabtu viona sudah ada janji dengan irfan untuk menonton pertandingan basket.

Tok tok tok assamualaikum vioo

Vio yang berada di meja makan langsung jalan menuju ruang tamu untuk membuka kan pintu

"Walaikumsalam"jawab vio sambil membuka kan pintu

"Pagi nona cantik" sambut irfan dengan senyuman manisnya

"Eh lu, tumben pag......" suara viona terpotong karna mamahya mangil vio

"Vio, siapa yang datang nak, suruh masuk dulu sarapan dulu nak" perintah mamahnya yang beradaa di ruang makan

"Temen vio mah, iya mah sebentar" sahut vio

"Ayu masuk dulu suruh mamah sarapan bareng dulu" ujar nya kepada pria yang di hadapannya

"Engga mau ah" sahutnya

"Lu gak mau sarapan bareng nih" tanya vio memastikan

"Gak mao nolak" ledek pria itu

"Yeh gua fikir lu gak mau, yaudah ayu masuk nanti keburu siang" ujar vio

"Tan,om" sapa pria itu dengan senyum manis nya dan sambil mencium tangan bundanya vio dan ayahnya vio

"Ayo silahkan sarapan dulu, nanti perutmu bunyi-bunyi loh" ledek bundanya viona

"Iya tante" sahutnya

"Vio ambilin dong sarapan temannya" perintah ayahnya vio

Selesai mereka sarapan, vio dan irfan langsung pamit ke orang tua nya vio dan mereka langsung jalan menuju lapangan bola karna sudah hampir siang

"Hei.. bro" sapa hendri temannya irfan waktu smp, ia adalah salah satu pemain basket itu

"Hei bro apa kabar bro" sapa irfan kembali sambil berjabat tangga dengan hendri

"Baik bro, wes bro siapa nih cewe, cantik banget, cewe lu bro" tanya hendri penasaran

" iya nih cewe gua" sahutnya denga kepedean

Viona yang mendengar omongan irfan langsung sumbringah

"Hebat bro punya cewe secantik dia, jangan kecewain dia bro, kalo lu kecewain dia lu harus inget perjuangan lu buat dapetin dia bro" ujar hendri menasehatin irfan

"Engga dong bro gua selalu buat dia bahagia dong, ya gak vio" sahut irfan sambil merangul vio

Vio di situ cuman diem, dan risih karna irfan mengaku-ngaku dia sebagai cewenya irfan.

"Yaudah ayu bro ke lapangan gua mau siap- siap untuk tanding nih" ujar hendri dan langsung pergi meningalkan irfan dan viona

"Iya bro tampilin yang terbaik ya" sahut irfan menyemangatin hendri

Irfan dan viona masih berdiri di parkiran

"Fann.. maksud lu ngomong tadi sama hendri apa sih. Gua kan bukan cewe lu, ko lu ngaku- ngaku gua cewe lu si" tanya viona ke irfan dengan wajah sumbringah

"Gua gak ada maksud apa- apa ko, kalo gua boleh jujur gua sebenernya suka sama lu vio udah lama gua pengen ngomong sama lu tapi gua takut lu terganggu" ujar irfan jujur kepada vio

"Yaallah fan gua tuh cuman mau kita sahabatan doang gua gak mao fan kalo kita pacaran terus pas putus kita jadi musuh gua gak mao fan" sahut vio binggung dengan ucapan irfan yang menyatakan perasan kepada vio

"Iya gua tau, gua juga gak mao ganggu lu belajar" sahut irfan pasrah

"Gua nolak lu bukan berarti gua gak mau sama lu, melainkan gua gak mau jadi musuh sama lu fan, gua harap lu ngertiin ya fan jangan salah paham." Ujar vio menenangkan irfan

"Iya gua ngerti ko vio, ayu ke lapangan pertandingan akan segera di mulai" ajak irfan

Mereka berdua langsung jalan ke lapangan untuk melihat pertandingan basket.












Hai gimana ceritanya seru gak hehehe, baca terus ya jangan sampe ketingalan heheh jangan lupa vote and komen gais

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JARAK DAN WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang