I Still Want You | Prolog

290 33 3
                                    

Jumat, 24 Agustus 2018
Pukul 11.39

Aku mulai merindukanmu. Merindukan momen-momen kita dua tahun yang lalu.

Aku merindukan tangan besarmu yang dingin, merindukan tatapanmu yang penuh cinta, merindukan setiap kata yang selalu kau keluarkan saat bersamaku.

'Saranghae'

Mantra yang membuatku jatuh begitu dalam ketika kau mengucapkannya. Mantra yang membuatku makin mencintaimu setiap detiknya.

Aku merindukan suara beratmu. Merindukan senyum tipismu yang sangat menawan.

Aku merindukan semua tentangmu.

Aku memutar kembali setiap percakapan yang pernah kita lakukan. Percakapan ringan yang begitu menyenangkan.

Ingatan itu membuatku terbuai sehingga aku hampir melupakan kenyataan yang sangat pahit. Kenyataan yang menamparku dengan keras saat mengingatmu.

Hatiku terluka. Hampir disemua tempat, tak menyisakan celah untuk luka yang diciptakan orang lain.

'Maafkan aku'

Begitu yang kau ucapkan.

Aku sudah memaafkanmu, bahkan sebelum kau meminta maaf. Tapi hatiku tidak bisa berbohong. Lukanya masih sangat perih meskipun dua tahun telah berlalu.

Luka dihatiku bercampur dengan rasa rindu yang sangat menyiksa, membuatku hampir lupa cara bernapas.

Bayanganmu masih saja berputar-putar dikepalaku. Ini menyiksaku.

Perasaan ini ... Semua ini ... Benar-benar memuakkan.

Aku ingin berhenti, tapi aku tak bisa.

Aku ingin berhenti mengingatmu, berhenti mengingat semua luka dan rindu ini. Tapi aku tak bisa. Terlalu berat sampai rasanya dapat membunuhku kapan saja.

Aku Menyesal.

Menyesal pernah mengenalmu. Menyesal pernah begitu menyayangimu. Dan menyesal karena mencintaimu.

'Terimakasih sudah pernah hadir dihidupku'

'Terimakasih karena pernah mempercayakan hatimu padaku. Maaf karena aku tak bisa menjaganya lebih lama lagi.'

'Terimakasih sudah mencintaiku.'

'Terimakasih karena sudah mencoba mengerti aku.'

'Terimakasih karena sudah menyayangi dan mencintaiku dengan sangat.'

Pertahananku runtuh.

Kau selalu bisa membuatku menarik kata-kataku sendiri. Kau membuatku gagal menyesal.

Kata-katamu membuatku semakin sakit.

Kalimat perpisahaan itu ... Aku membencinya.

Kenapa ... Kenapa kau harus mengucapkannya?

'Aku akan menyimpan semua kenangan kita dengan baik.'

Bodoh. Kau bodoh.

Menyimpan kenanganmu denganku adalah suatu hal yang benar-benar bodoh. Tapi aku melakukannya ... Aku menyimpan kenanganmu, kenangan kita bersama.

Terkadang aku berfikir. Kenapa aku menyimpan kenangan kita berdua padahal itu menyakitiku?

Dan seiring berjalannya waktu aku mulai mengerti.

Aku tidak bisa melupakanmu. Aku masih mencintaimu sampai detik ini. Aku merindukanmu. Merindukan semua hal tentang dirimu.

Hanya itu. Alasan sepele. Alasan sepele yang membuatku tertawa karena kenaifanku.

Aku muak padamu tapi aku mencintaimu.

Lucu. Hanya itu.

Takdir mempermainkanku dan perasaanku yang sudah tak berbentuk.

Membawaku terbang ke langit lalu menjatuhkanku ke dasar jurang yang sangat gelap.

Min Yoongi ... Andai kau masih ada bersamaku, aku tak akan menulis ini sekarang.

Tapi aku berharap saat ini kau merasakan apa yang tengah aku rasakan.

Sekali lagi ... Aku merindukanmu, Min Yoongi.

Park Jimin-mu ini merindukanmu.

———

Author Note

Aku menulis ini karena aku merindukanmu. Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu Kak.

(2018)















Regards,

RedMint

I Still Want You • YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang