Prologue

27 8 9
                                    

Maafkan aku, Yuki

Tiba-tiba aku merasa bahuku ditepuk dari belakang. Aku menoleh. Ternyata temanku, Sora. Ia tersenyum lebar menatapku.

"Kenapa? Dan sejak kapan kau berada di belakangku? Kau menguntitku?" Tanyaku.

"Apa? Kau terlalu percaya diri. Aku hanya ingin mengajakmu makan malam bersamaku karena aku sedang tak ada teman untuk diajak makan."

"Apakah ini sebuah ajakan kencan? Jadi kau mau selingkuh dari Minoriyama-san*? Maaf saja, aku tak mau jadi yang kedua, jika kau mau, putuskanlah hubunganmu dulu dengan Minoriyama-san, lalu setelah itu, kau boleh mengajakku kencan"

Ia memegang keningku lalu berkata "Kau tak demam. Kau kenapa mengira aku mengajakmu kencan? Ingatlah, kita sama sama laki-laki. Aku mengajakmu hanya karena Yacchan sedang ada kelas."

Aku menjawab secara berlebihan "Argh, sakitnya dijadikan pelarian"

Ia menatapku dengan pandangan-kau ini kenapa kepadaku. "Aku sarankan, kau segera makan, mandi,dan istirahat, kau mungkin kecapekan hingga jadi seperti ini"

"Aw.... kau perhatian sekali"

Ia menatapku dengan pandangan jijik, lalu ia pergi dari hadapanku secepat kilat.

Aku lanjut berjalan. Sejujurnya, aku sengaja melakukan itu walau aku sangat jijik kepada diriku sendiri saat melakukannya. Aku melakukannya agar dia segera pergi. Aku sedang tak ingin diganggu, aku sedang ingin sendiri. Aku terus berjalan hingga melewati kuil itu. Aku berhenti tepat di depan gerbang kuil. Ah, rasanya sudah lama sekali, tetapi aku tetap saja merindukannya. Aku melihat sekeliling, daun-daun mulai menguning, udara juga semakin dingin, walau kupikir belum waktunya untuk menggunakan baju lengan panjang. Aku menggunakan baju lengan pendek dan celana panjang, sama seperti waktu itu. Ah... aku masih terus mengenang dirinya, mau sampai kapan aku terus begini.

Aku melihat jam tanganku, pukul 4 sore, 17 Oktober, Musim Gugur.

3 bulan lagi. Aku akan menemuinya 3 bulan lagi terhitung hari ini.

Love and SacrificeWhere stories live. Discover now