01 - Aisyah Shaqueena Ghazanfar

43.8K 2.3K 116
                                    

01. Aisyah Shaqueena Ghazanfar

🪻🪻🪻

First Published : 16 Agustus 2018
Revisi : 29 September 2024

Cantik, berprestasi, dan mempunyai dedikasi tinggi pada kampus membuatnya terkenal di kalangan para mahasiswa. Baik mahasiswa baru, teman satu angkatan, maupun kakak tingkat. Gadis dengan mata indah itu selalu menjadi pilihan para maba sebagai kakak tingkat tercantik yang berprestasi. Aisyah Shaqueena Ghazanfar memang benar-benar Queen tanpa mahkota. Semua orang tentu mengenal gadis kelahiran Jakarta dua puluh tahun lalu itu.

“Yaiyalah lo terkenal, gue aja kalah, Ai. Lo tuh masih nggak sadar aja kalau semua orang diam-diam mau banget jadi pacar lo.”

“Itu alasan utama kenapa mereka tereliminasi, Cle. Gue nggak mau punya pacar.”

“Iya, sih, cuma gue emang yang paling ngerti lo, Ai.”

Percakapan beberapa hari yang lalu itu terlintas di kepala. Saat keduanya duduk di bawah DPR a.k.a Di Bawah pohon Rindang yang membuat beberapa pasang mata melirik mereka. Dua gadis tercantik di Fakultas Kedokteran itu memang selalu mampu mendapatkan atensi semuanya.

Terutama saat Aisyah berdampingan dengan Clemira Areta Wiraguna, si gadis barbie yang pintarnya tak tertandingi, termasuk dirinya sendiri. Gadis yang akan membuat siapapun berpikir dua kali untuk mendekatinya. Hanya Aisyah, satu-satunya orang yang bisa berteman dekat dengan Clemira, itu juga karena mereka adalah saudara.

“Ayo, cepat!” Teriakan teman satu divisinya membuat Aisyah kembali dari lamunan.

Ujung sudut bibirnya terangkat saat netra dengan kombinasi warna pada irisnya itu menatap tajam pada lima orang mahasiswa baru yang berjalan dengan terburu-buru. Suasana kampus yang ramai ini membuat gadis cantik dengan khimar hijau army-nya mengernyit pelan. Sebuah bandana berwarna hijau terang melingkar di lengan sebelah kirinya.

Itu adalah bukti jika ia merupakan salah satu panitia yang bertanggung jawab akan terlaksananya acara fakultas mereka hari ini. Ia mengabaikan beberapa pemuda yang secara terang-terangan mencari perhatian atau ada pula yang berusaha untuk membuat pembicaraan dengan gadis bernetra hazel itu.

Push up, dua puluh kali. Lo semua telat sepuluh menit,” ucapnya tegas.

Ia adalah Wakil Ketua Komisi Disiplin (KomDis) pada Masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus kali ini. Memang, bila berbicara tentang otak, Clemira adalah juaranya. Namun, jika berkata tentang keaktifan dalam berorganisasi, maka nama Aisyah akan berada di urutan pertama.

“Tapi, Kak...”

“Mau ngebantah?” Suara tegas gadis itu terdengar. Tidak ada yang berani mengganggu, sampai sebuah suara menginterupsi mereka.

“AISYAH!!!”

Aisyah menatap tajam pada gadis berambut panjang yang tadi memanggilnya, tapi gadis itu justru menghentikan langkah dan mengangkat kedua tangannya tanda menyerah sebelum sampai di depannya. Ia memilih berbalik dan tak ingin ikut campur lagi. Gadis itu cukup mengerti jika Aisyah tak suka diganggu saat melakukan tugasnya.

Sementara lima orang pemuda yang memakai atribut Opdik dihadapan gadis bername-tag Aisyah Shaqueena Ghazanfar itu memilih menuruti perintah sang senior tanpa banyak membantah lagi. Setelah melakukan hukuman, kelimanya meunduk dan mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan oleh Waket Komdis itu.

“Dengerin, walaupun ini hanya masa pengenalan kampus. Saya harap kalian semua juga harus bisa belajar on-time. Belajar menghargai waktu, gunanya pun untuk diri kalian sendiri. Jangan menjadi generasi penerus jam karet yang selama ini mengacaukan efisiensi waktu orang Indonesia. Get it?” ujar gadis itu yang langsung diangguki kelimanya.

AISYAH LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang