MFML #1

14 3 1
                                    

Hari pertama masuk sekolah memang masih biasa biasa saja.
Dan aku masih penasaran dengan si bule chinese itu, dia duduk dengan cowok ganteng juga.

Beberapa bulan kemudian

Kami semua sudah agak akrab. Berbicara mengenai bakat, karena dikelasku banyak anak anak yang berbakat terutama di bidang seni musik, Olahraga, sains.

Aku setiap pagi berangkat sekolah dengan Gina. Dia emang banyak teman jadi tahu desas desus atau gosip terkini tentang hal apapun.

"Mir, katanya sekarang ulangan sejarah loh" suara Gina memberitahuku.
"Ah masa dadakan gini?" nada gak percaya.
___ seketika hening dan masuk kelas

___dikelas___

Ada yang bergosip, ada yang pamer follower 5k dsb. Tiba tiba

"Hey hey kata anak IPA sejarah Ibu Ima nanti ulangan dadakan" suara Dwi teman sekelasku juga. Cuma karena kita belum akrab jadi ya nguping nguping aja dan ikut nimbrung aja.

"Ah masa, ga mungkin. Gosip kali ah" suara kumpulan gosi itu seakan tak percaya.

Tapi aku percaya gak percaya, langsung buka buku sejarah pembelajaran kemarin.

Akhirnyaa

*terttt* tanda bel masuk jam pertama dan Yap! Benar sekali pelajaran sejarah.

"Haiii!" sapa Bu Ima, ia emang guru paling ceria karena emang masih muda masih single pula.

"Siap?!" tiba tiba suasana kelas menegang.

"Siap apa bu?" serentak anak anak menjawab *hanya anak anak yang aktif saja yang menjawab yang lain malu malu.

"Ulangan BAB 1 kan kemarin udah, memang ulangan dadakan ini buat ngetes kalian"

Untung aku menghafal tadi *fyuuh

"Bu kasih 5 menit aja ya bu buat menghafal" negosiasi berhasil.

.........

2 jam kemudian

"Eh tadi gimana?"
"Tadi yang nomer 2 ....."
"Ih padahal gampang"
"Haduh nyesel gak dengerin dwi tadi"
"Aku no 5 gak diisi"

Ya suara grup gosip itu lagi.

Keesokan harinya pembagian hasil ulangan. Ya lumayan deg degan sih.

"Oky  3,2" bu ima mengabsen nama sekaligus hasil ulangan. Mendengar nilai yang memalukan semua anak anak tertawa dan suasana agak tegang juga sih karena di sebutkan segala nilai nya

"Imam 2,4"

"Mira Lesmana...." Ibu ima sengaja diam dan bertanya "mana yang namanya Mira?"
"Saya bu? Kenapa?"
"Seratus!" yap guys aku dapat skor 100

Semua anak dikelas seakan heran dan tepuk tangan. Padahal itu hal biasa kalian aja yang gak mau menghafal.

Ya itu cukup membanggakan bagi diriku sih soalnya hanya aku dan Dwi yang mendapat nilai 100 yang lain dibawah 50.

Tapi gara gara nilai itu aku jadi difonis anak pintar dan jika ada tugas pasti bertanya kepadaku. Padahal aku gak suka cap seperti ini.

Siang hari setelah istirahat sholat dzuhur pelajaran bahasa inggris. Ya ini pelajaran gak begitu aku sukai meskipun aku menguasainya.

Kita mendapat tugas membuat dialog dalam bahasa inggris juga mengisi buku ajar siswa.

Tiba tiba

"Mir, ini gimana?" Bule chinese itu menanyakan sesuatu yang dia gak mengerti. Ya beberapa bulan ini aku dekat dengan Dede dan dia berteman deket sama bule ini. Jadi bule ini sering ngeliat aku ngobrol dengan Dede. *Dede nama orang ya cowok.

Aku menjelaskanlah secara detail.

"Mir kamu pilih lintas minat apa nanti hari sabtu?" Bule itu bertanya.

"Aku? Ambil Kimia sama bhs Inggris"

"Wih sama dong, aku juga ambil kimia"

"Oh kalo gitu, bareng ya besok" aku mengajak si bule karena takut gak dapet temen lagi.

Kini aku tahu nama si Bule itu dari name tag yang ada dibajunya yaitu Muhammad Fadlan. Hmmm gak ada bule bule nya kan, ke arab araban malah. Tapi emang dia mukanya chinese banget sampe sampe guru aja nyangkanya dia bakal non muslim karena tampangnya.

Aku juga dapet temen baru Zulfa namanya.
Pada akhirnya dialah yang jadi sahabat dekat ku. Karena dia lah aku bebas dari Gina yang hanya mau memanfaatkan ku saja seperti menyontek dan lain sebagainya.
Aku bebas karena aku sempat memarahi dka waktu ulangan ekonomi dia nyonteknya udah kebangetan dan aku memilih bertukar tempat duduk dengan yang lain.

Setiap hari hampir aku selalu dengan zulfa. Dia banyak kejutan orangnya. Seperti berbanding terbalik denganku ia termasuk agresif dengan cowok misalnya jika ia menyukai cowok dia akan semangat mengejarnya dan tingkat stalking tinggi. Sedangkan aku memilih diam saat menyukai cowok.

Dikelasku ada cowok yang agak kecewean Juju namanya. Karena dialah aku bisa kenal akrab dengan Dede dan si Bule itu.

Ternyata si Bule itu baik banget nget nget. Sampe sampe mau minjemin headsetnya buat ku bawa pulang ke rumah. Nraktirku jajan. Ya karena aku itu termasuk jadul, hp aja jadul jadi gaka da headset nya rusak karena ku bawa tidur.

.......

Dirumah

"Mba kenapa?" suara adekku dia berumur sekitar 11 tahun.

"Ini hp emba gak bisa di charge kayanya rusak lagi deh" sedikit membantingkan hp ke meja.

"Gimana dong gabisa hubungan sama bp"

Bapaku emang kerja di luar kota, aku hanya tinggal bertiga dengan adekku, aku dan ibuku.

Tamat sudah aku tak punya ponsel karena rusak.

"Sudah 4 tahun juga sih, wajar kali ya" bergumam dalam hati.

Karena ponselku rusak, aku menghubungi bp ku dengan ponsel sepupuku Dela namanya ia kelas 3 SMP.

"Del mba pinjem hp nya dong"

"Itu lagi di charge ambil aja" jawab dela dari ruang makan.

Whatsapp

10.30 a.m

"Pak hp ku rusak, kalo mau telpon ke nomer Dela aja"

Sedikit pesan singkat itu aku kirimkan melalui ponsel sepupuku.

"Udah?" tanya dela

"Iya udah, makasih ya"

....

Keesokan harinya

Di sekolah

"Nih Lan aku kembalikan headsetnya" aku mengembalikan headset bule itu, aku emang manggil dia Alan.

"Loh kok di balikin?" Bule tanya balik
"Orang hp ku aja rusak gimana mau headsetan"
"Lah rusak kenapa?"
"Gak mau di charge"
"Beli dong baru" Ledekan si Bule.
"Mana ada duit aku"
"Eh pinjem hp kamu dong sebentar" samber aku tiba tiba sampe si Bile itu kaget
"Buat apa?" penasaran si Bule.
"Mau buka fb, mau cek gebetan hehe"

Iya dulu aku emang anak FB an banget setiap kali buka fb pasti rasanya seneeeng banget.

"Hah? Seru gitu fban? Udah gak zaman kali" kata si bule.
"Yeee itusih menurutmu"
"Yaudah tuh ambil'' akhirnya bule mau minjemin.
Menyodorkan hp qwerty dengan merk Blackberry waktu itu ngtren abis.

.....

Itulah yang membuatku semangat sekolah karena bisa fban gratis di hp bule. Tapi lama lama gak enak juga. Aku tau dari ekspresi nya dia saat kupinjami hp. Ya aku emang gak tahu diri sih.

Pada akhirnya aku sudah fakum sama sekali gak pegang hp siapapun. Gak berani aku hehe.

Tapi karena itu akibatnya aku jadi rajin, gak fokus sama hp terus. Aku rajin belajar haha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my friend & my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang