Prolog

24 4 6
                                    

Seorang gadis bersurai coklat tertunduk diam, menatap merahnya tanah pemakan yang belum lama kering. Tangannya terangkat membelai batu nisan dihadapannya. Jujur dia belum rela atas kepergian orang-orang yang dia sayang. Ntah mungkin takdir sedang mempermainkannya atau hanya skenario indah Tuhan, yang pasti ia sudah lelah dengan semua ini.

Ia bukan hanya kehilangan satu orang tapi sekaligus tiga orang terpenting dalam hidupnya. Matanya menatap nanar gundukan tanah yang masih merah, tangannya terkepal. Mulutnya diam namun matanya terus menitihkan air yang sejak tadi keluar tanpa di minta.

"Miracle, Miracle apa kau hanya diam melihat keluargamu tewas dan membiarkan hidup pembunuh itu bahagia?, ingat Miracle karma tidak akan datang jika kita tidak bertindak" ujar seorang pria berjas hitam, berjalan mendekati Miracle dengan langkah angkuhnya. Aura dingin sangat terasa saat pria itu sudah dihadapan Miracle.

Miracle menatap wajah pria tersebut, pria yang tidak pernah ia kenal.
"Siapa kau?" tanya Miracle.

"Ikut lah dengan ku maka kau akan tahu siapa aku" jawab pria tersebut dengan entengnya.

"Tidak"

"Apa kau akan membiarkan pembunuh itu bahagia sedang kau hidup sebatang kara dan terlunta-lunta, ikut lah dengan ku maka kau akan dengan mudah membalaskan dendam kedua orang tua mu dan kakak kesayangan mu" ujar pria itu melangkah pergi.

Miracle menatap nanar punggung pria tersebut.
"Tunggu aku akan ikut dengan mu" teriak Miracle yang berhasil menghentikan langkah pria tersebut. Senyum devil terlihat di bibir pria tersebut.

Tbc..

Coment and vote
Ya
Mumpung gratis
Follow juga
Boleh
Makasih :)

A Psychopath GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang