"aneh ya...tuh cowok...ehhh ini buku siapa ya?, oh...ternyata ini buku mahes yang ketingggal" ujarku sambil mengejarnya.Author pov
" Mahes " panggil megan setengah berlari dan saat itupun Mahesha berhenti hingga Megan menabraknya.
" bugh" bunyi bahwa Megan telah menabraknya dan Megan pun jatuh begitu juga dengan Mahes.
" maaf " ucap Mahes sambil mengulurkan tanganya kepada Megan dan Megan pun menerima uluran tanganya.
" ya...eh btw thanks ya lo udah mau nolongin gue" jawab Megan berterimakasih dan diberi anggukan oleh Mahes.
" Mahes" panggil megan.
"apa" ucap Mahesha ketus.
" em...ini...ini "
"lo mau apa!"ucap mahes sedikit membentak.
"biasa aja bisa ngk" ucap megan tak kalah ketus.
" ngak" jawabnya.
" dasar cowok aneh" ujarku dan diberi tatapan tajam oleh Mahes.
" lo apain buku gue" ucap Mahes.
" ngak gue apa apain kok, lo tenang aja, gue masih sehat" ujar megan.
" siapa?"tanyanya.
" hah " jawab megan bingung.
"yang nanya!" jawabnya.
"ini buku lo tadi ketinggalan di meja" ucap megan seraya memberikan buku.
"hm thanks"ucap mahesha.
"ya" ucap megan.
#####
Megan pun berlari menuju gerbang karena dari tadi Adnan (kakak laki laki Megan) menelfonnya. Megan pun sampai didepan gerbang dan melihat mobil avanza putih milik orang tuanya yang biasa digunakan kakaknya kesekolah.
Ya. Mulai sekarang sekolah mereka berbeda. Dulunya megan satu sekolah dengan kakaknya. Tapi sekarang ia harus pindah dikarenakan ia terlalu banyak masalah di sekolah lamanya.
" hai kakak jelek. Udah lama ya? " tanyaku mengejek.
"belom. Baru setengah jam yang lalu. Lagian kenapa lo gak sekalian aja si gak usah pulang."
" yelah ...gitu aja sensi ...biasa aja kali..yuk pulang" ajakku.
Megan dan Adnan masuk kedalam mobil dan Megan duduk disebelah kursi pengemudi. Adnan pun heran melihat tingkah adiknya yang selalu lupa memasang tali pengaman.
Adnan pun memasangkanya sambil memutar bola matanya malas dan baru saja dibuat marah oleh adik satu satunya ini.
" makasih kakak yang pawling ganteng sedunia" jawabku terkekeh.
" lo tadi ngapain aja di sekolah kok tumben lama banget" tanya Adnan.
" oh tadi habis ngembaliin buku teman kak. Ada apa?" tanya megan.
" teman? Lo udah punya teman. Baru satu hari aja udah punya teman. Gue kira lo bakalan ngk punya teman" ejeknya dan Megan pun langsung menjitak kepalanya.
"aww..sakit bego. Dasar adik laknat" jawab adnan.
"lo itu ya..kalo ngomong itu disaring dulu. Apa perlu gue beliin saringan biar lo punya banyak? "
" kan saringanya ada dirumah? Gimana gue mau nyaringnya. Lagian kalo gue pake saringan itu, nanti bisa kena omel bunda lagi" jawabnya.
" dasar kakak jahat" jawabku.
Setelah saking lamanya berdebat, kami pun akhirnya sampai di depan rumah. Megan masuk kedalam rumah terlebih dahulu dikarenakan ia sangat sangat kesal kepada Adnan. Megan keluar dari mobil dan membanting pintu mobil dengan keras.
" he megan. Apa apaan sih lo. Kalo mobilnya rusak gimana. Lo mau beliin lagi?" tanya adnan.
" ya ngak lah, ngapain coba gue repot repot beli mobil lagi" ujar megan.
" la terus kalo rusak gimana?"tanya adnan.
"ya lo ganti lah, kan yang make mobil lo. Hahahaha ." tawa megan lepas hingga terdengar sampai kedalam rumah.
Didalam rumah Megan kedatangan tamu. Tepatnya tetangga baru yang baru saja pindah dari bandung kemarin. Luna ( ibu megan dan adnan) pun mendengar suara gelak tawa dari luar rumah. Ia pun bergegas menuju ke balkon rumah. Dan terlihat kedua anaknya yang masih tertawa.
" eh..anak bunda sudah pulang. Ayo masuk kita ada kedatangan tetangga baru lho. Ayo ayo" ujar bunda.
" siapa bun? Tetangga baru? Yang rumahnya warna abu abu itu atau tidak?" tanya Megan.
" iya sayang.... Yuk masuk. Anaknya bu Rani juga satu sekolah denganmu lho. Kamu kenal tidak?"tanya bunda lembut.
" ya nggak lah bunda. Aku aja baru masuk satu hari . Masa udah kenal satu sekolahan."
"oh..yaudah yuk masuk" ujar bunda.
##########
Huft ....terimakasih para readers. Jangan lupa follow ya ig ku ( seviani_agstn) di cari ya .. Jangan lupa like ya....nantikan part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Jatuh Di Langit
Teen FictionNamanya Megan Melzalfa Matahari. Dengan rambut hitam kelamnya sepundak senantiasa ia gerai dengan jepit pita biasa tak lupa ia gunakan kacamata bundar miliknya pdahal dia matanya tidak bermasalah. Di samping kanan, tas ransel abu abu bermotif kumis...