prolog

71 6 4
                                    

ɗitɛɳgɑɦ ʆѳʀѳɳg รɛkѳʆɑɦ รɱɑ tɛʀɳɑɱɑ ɓɛʀɗiʀi  รɛѳʀɑɳg gɑɗiร ɗɛɳgɑɳ ʀɑɱɓut tɛʀuʀɑi

"ɱɛɳgɑpɑ รɛɱuɑ ѳʀɑɳg ɱɛɳɑtɑp ku ɗɛɳgɑɳ ɓɛgitu รiɳiร.... ɑpɑkɑɦ ɑɗɑ yɑɳg รɑʆɑɦ ɗɛɳgɑɳ ku ? ɑtɑu ɑku yɑɳg tɛʀʆɑʆu cɑɳtik ɦɑʀi iɳi ?" ɓɑtiɳ kɑtʀiɳɑ ɗɑʆɑɱ ɦɑti .

yɑɦ gɑɗiร itu ɑɗɑʆɑɦ kɑtʀiɳɑ Huɓɛʀt pɛɳɛʀuร ɗɑʀi kʆɑɳ ѵɑɱpiʀ .

tɑpi ɑɳɛɦɳyɑ kɑtʀiɳɑ ɓukɑɳʆɑɦ รɛѳʀɑɳg ɓɑɳgรɑ ѵɑɱpiʀɛ pɑɗɑɦɑʆ ɑyɑɦ ɗɑɳ iɓuɳyɑ ɱɛʀupɑkɑɳ kɛtuʀuɳɑɳ ѵɑɱpiʀ ɱuʀɳi

"ɦuԲt... kɛɳɑpɑ ʝugɑ ɑku ɦɑʀuร ɓɛʀรɛkѳʆɑɦ ɗi ɦigɦ รcɦѳѳʆ ѵɑɱpiʀɛ iɳi... tɑpi yɑɦ...ɑku tɑk ɓiรɑ ɓɛʀɓuɑt ɓɑɳyɑk iɳi รɛɱuɑ ʝugɑ ɗɛɱi ɑyɑɦ ɗɑɳ ɓuɳɗɑ ɑgɑʀ tiɗɑk tɛʀuร tɛʀuรɑɳ ɓɛʀtɛɳgkɑʀ ." ɗɛรɑɦ Kɑtʀiɳɑ ɗɑʆɑɱ ɦɑti uɳtuk kɛรɛkiɑɳ kɑʆiɳyɑ

Kɑtʀiɳɑ ɱuʆɑi ɱɛɳgiɳgɑt ɳgiɳgɑt pɛʀtɛɳgkɑʀɑɳ ɑɳtɑʀɑ ɑyɑɦ ɗɑɳ ɓuɳɗɑ yɑɳg ɗiʆiɦɑtɳyɑ kɛɱɑʀiɳ ɗi kʆɑɳ

Բʆɑรɦ ɓɑck ѳɳ

ɗiʀuɑɳg kɛʆuɑʀgɑ Huɓɛʀt

"Huɓɛʀt ɑku รuɳgguɦ kuʀɑɳg รɛtuʝu ɗɛɳgɑɳ kɛputuรɑɳ ɱu uɳtuk ɱɛɳgɑɳgkɑt kɑtʀiɳɑ รɛɓɑgɑi pɛɳɛʀuร kʆɑɳ iɳi." รɑɳggɑɦ Aʀɑɓɛʆʆ, iɓu ɗɑʀi kɑtʀiɳɑ

"tɑpi ɓukɑɳkɑɦ iɳi ɱɛɱɑɳg รuɗɑɦ tʀɑɗiรi tuʀuɳ ɱɛɳuʀuɳ kɛʆuɑʀgɑ kitɑ. ɗɑɳ รuɗɑɦ รɛɦɑʀuรɳyɑ kɑtʀiɳɑ ɱɛʆɑɳʝutkɑɳ pѳรiรi kitɑ รɛɓɑgɑi pɛɳɛʀuร kʆɑɳ iɳi."

"ɑku gɑk ɑkɑɳ ɱɛɳyɑɳggɑɦ ʝikɑ ɱɛɱɑɳg Kɑtʀiɳɑ ɓɛʀรɛɗiɑ ɱɛɳʝɑɗi pɛɳɛʀuร ɓɛʀikutɳyɑ ! tɑpi kɑtʀiɳɑ ɱɑรiɦ tɛʀʆɑʆu ɱuɗɑ uɳtuk ɱɛɳɛʀuรkɑɳ uรɑɦɑ kitɑ "

"ʝuรtʀu kɑʀɛɳɑ iɑ ɱɑรiɦ ɱuɗɑ iɑ ɱɑรiɦ ɓiรɑ ɓɛʆɑʝɑʀ uɳtuk ɱɛɳgɛɳɑʆ ɓɑɳgรɑ ѵɑɱpiʀ ."

"ɑpɑ ɱɑkรuɗ ɱu ɦuɓɛʀt?"

"รuɗɑɦ ʝɛʆɑร ɓukɑɳ, ɱɑkรuɗ ku ɑɗɑʆɑɦ Kɑtʀiɳɑ ɦɑɳyɑ ɑkɑɳ ɱɛɳʝɑɗi pɛɳɛʀuร รɛɱɛɳtɑʀɑ รɛɓɛʆuɱ iɑ ɓɛʀuɱuʀ 20 tɑɦuɳ, ɗɑɳ ɑku iɳgiɳ kɑu ɱɛɳyɛkѳʆɑɦkɑɳ ɗiɑ kɛ รɛkѳʆɑɦ kɦuรuร ѵɑɱpiʀ."

"ɑpɑ kɑu tɑu itu รuɳgguɦ giʆɑ ɦuɓɛʀt, ɗiɑ ɑɗɑʆɑɦ ɱɑɳuรiɑ ɓiɑรɑ tɑpi ɓɑgɑiɱɑɳɑ ɱuɳgkiɳ kɑu ɑkɑɳ ɱɛɳyɛkѳʆɑɦkɑɳ ɗiɑ ɗiรɑɳɑ."

"รuɗɑɦʆɑɦ pɛʀcɑyɑkɑɳ รɛɱuɑɳyɑ pɑɗɑku... ɱɑu tɑk ɱɑu ɗiɑ ɦɑʀuร ɓɛʀรɛkѳʆɑɦ ɗiรɑɳɑ ."

รɑɑt Aʀɑɓɛʆ iɳgiɳ ɱɛɳgɑtɑkɑɳ pɛɳѳʆɑkɑɳɳyɑ ɦuɓɛʀt รuɗɑɦ ɓɛʀkɑtɑ ɗuʆuɑɳ

"iɳi pɛʀiɳtɑɦku AʀɓɛɑL, ɑku ɓɛʀɦɑʀɑp kɑu ɱɛɱɑtuɦiɳyɑ. ɗɑɳ kɑtɑkɑɳ รɛรgɛʀɑ ɱuɳgkiɳ pɑɗɑ putʀi ɱu tɛɳtɑɳg ʀɛɳcɑɳɑ kitɑ iɳi."

"tɑpi Huɓɛʀt kɑu tɑk ɓiรɑ ɱɛʆɑkukɑɳ itu pɑɗɑ Kɑtʀiɳɑ, ɗiɑ ɑɗɑʆɑɦ ɑɳɑk ɱu."

"ituʆɑɦ yɑɳg ɱɛɱɓuɑt ɑku ɓiɳguɳg Aʀɓɛɑ, ʝikɑ ɗiɑ ɱɛɱɑɳg ɓɛɳɑʀ ɑɳɑkku, ɱɛɳgɑpɑ iɑ tɑk รɛɗikit puɳ ɱɛɱiʆiki ɗɑʀɑɦ ѵɑɱpiʀ pɑɗɑɦɑʆ kitɑ ɑɗɑʆɑɦ ѵɑɱpiʀ."

"kɑu tɑk ɱɛɱpɛʀcɑyɑi ʝikɑ ɗiɑ ɑɗɑʆɑɦ putʀi ɱu ?"

"ɑku pɛʀcɑyɑ ɳɑɱuɳ ɑku ɦɑɳyɑ ɱɛʀɑรɑ ʝɑɳggɑʆ ɑkɑɳ ɦɑʆ itu."

"รuɗɑɦʆɑɦ ɑku tɑk iɳgiɳ ɓɛʀɗɛɓɑt ʆɑgi ɗɛɳgɑɳ ɱu Huɓɛʀt,ɑku ɑkɑɳ รɛgɛʀɑ ɱɛɱɓɛʀi tɑɦu Kɑtʀiɳɑ."

Setelah berdebat dengan Hubert , Arabel pun pergi menemui Katrina di kamarnya
Katrina yang menyadari adanya seseorang di depan pintu , menyuruh orang tersebut untuk masuk karena tak ingin diganggu waktu luangnya.

"Katrina... Apakah ibu mengganggu mu ?" tanya Arabel pada Katrina

"Tidak." jawab Katrina singkat

"Ibu tau kau paham apa yang akan ibu bicarakan ?"

"Soal tahta ayah lagi ?"

" yah... Ayah mu tetap bersikukuh untuk menjadikan mu pewaris sementara sampai umur mu genap 20 tahun, selain itu ayah mu juga ingin kau masuk ke sekolah khusus vampir."

"Ibu aku sudah pernah bilang kalau aku tak ingin menjadi pewaris tahta ayah dan keputusan ku akan tetap sama. Mengenai perintah ayah untuk menyekolahkan ku di sekolah khusus vampir, aku pun juga menolak, apakah kalian pernah berfikir bahwa itu sangat berbahaya ? oh aku lupa ayah tak pernah memikirkan keselamatan ku, yang dia pikirkan hanyalah soal kerajaan."

"Ibu yakin... Ayah mu punya maksud tersendiri memasukkan mu di sekolah itu."

"Lalu kenapa selama 17 tahun aku hidup ayah sama sekali tak bicara padaku ? Apakah karena aku bukanlah putri kalian atau karena aku bukan lah anak kalian...."

Sebuah tamparan mendarat di pipi Katrina

"Maafkan ibu Katrina ibu tak bermaksud menampar mu tadi, ibu hanya tak suka kalau kau mengaitkan masalah ini dengan hal itu. Asal kau tau kau itu anak kandung dari kami, kau lahir dari rahim ibu. Namun memang benar kau berbeda dari yang lainnya Katrina. Menurut ramalan takdir, Kau seharusnya lahir  sebagai seorang vampir. "

"Ramalan takdir ? Apa itu ibu ?" tanya Katrina tak mengerti

"Saat usia kandungan ibu menginjak 3 bulan, ayah mu memanggil penasihat istana agar ia bisa meramal masa depan dari kerajaan ini. Dan penasihat itu mengatakan bahwa bayi yang akan lahir adalah seorang perempuan yang cantik,anggun dan memiliki jiwa kepemimpinan, ia juga bisa mengontrol emosi dan juga akan menjadi penguasa dari seluruh kerajaan di zaman ini. "

"Ayah dan ibu juga mempercayainya ?"

"Tentu saja Katrina, bagi kami itu merupakan sesuatu yang harus dipercayai."

"Lalu mengapa ibu.... Mengapa aku justru lahir sebagai seorang manusia biasa bukan seorang vampir yang hebat?"

"Ayah mu mengira bahwa darah vampir yang ada ditubuh mu dan kekuatan vampir yang kau miliki telah disegel oleh seseorang."

"Tapi atas dasar apa orang tersebut mau repot repot untuk menyegel kekuatan ku ?"

"Bukan kah itu sudah jelas Katrina. Tentu saja karena ia takut kerajaannya akan hancur karena kekuatan mu yang terlalu besar."

Katrina hanya mengangguk angguk mengerti

"Dan pada dasarnya semua anggota keluarga kerajaan tak mau menganggap mu sebagai putri mahkota, tapi ayah mu mengatakan bahwa siapapun yang membuat kau tak nyaman, membuat kau bersedih atau pun membuat mu terluka maka ayah mu sendiri lah yang akan menghukumnya bahkan jika itu keluarga nya sendiri."

"Sebegitu pedulinya kah ayah pada ku ibu?"

"Tentu saja ayah peduli padamu,Katrina. Jadi jangan kaitkan hal itu lagi ya. Ayah pasti akan sedih jika mendengarnya."

"Maafkan aku ibu."

"Ibu juga minta maaf karena tadi telah menampar mu."

"Tak masalah... Ini semua salah ku."

"Baiklah segera istirahat lah ibu akan keluar sekarang."

"Baik ibu."

setelah pintu ditutup, Katrina memejamkan  mata nya

"Maaf kan aku ayah karena selalu berfikir bahwa ayah tak pernah peduli padaku. Aku benar benar minta maaf."

Setelah itu mata Katrina benar benar terpejam

Halo..... Author disini.....

Ini cerita pertama author dengan tema vampir, semoga bisa menghibur

Please vote and coment ya readers

I and  My Prince VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang