Bab 1- Keputusan Katrina

22 4 0
                                    

                     Happy reading guys

Keesokan paginya, terlihat seorang gadis dengan rambut terurai berantakan sedang mengelilingi ruang di istana karena cincin kesayangan nya hilang entah kemana

Lalu ada seorang pelayan mendatangi Katrina

"Permisi tuan putri adakah yang bisa saya bantu?" tanya sang pelayan

"Oh kebetulan kau disini. Apakah kau melihat cincin yang biasa aku pakai." jawab Katrina

"Hm.... Cincin itu ya...." lalu sang pelayan terlihat memikirkan sesuatu

"Kau melihatnya ?" tanya Katrina

"Ku rasa aku tak pernah Melihatnya tuan putri."

"Oh aku sudah menduga kau tak pernah becus jadi pelayan pribadi ku."

Setelah bicara pada pelaynnya itu, ia kembali melanjutkan pencarian cincin kesayangannya.

"Ini cincin mu tadi ayah menemukannya di ruang latihan." tutur Hubert dingin

"Trimakasih ayah." kata Katrina singkat

"Yah... Sikap dingin yang biasa, aku tak perlu kaget bukan." kata Katrina dalam hati

Setelah menemukan cincinnya,Katrina memutuskan untuk mandi karena hari ini ia ingin ke hutan bersama sahabatnya
Tak lama berselang seseorang datang dengan memanggil nama Katrina

"Katrina.... Katrina....." teriak seorang laki laki di depan pintu istana . lalu terdengar langkah kaki di dalam ruangan. Tak berselang lama pintu terbuka

"Ternyata kau yang sudah membuat tidur ku terganggu." kata Hubert pada laki laki di depannya ini

"Maaf kan hamba yang mulia raja." kata laki laki tersebut dengan nada penuh bersalah

"Hhh aku hanya bercanda tadi, kau tak perlu seformal itu." kata kata Hubert berhasil membuat laki laki itu tersenyum

"Apa kau ada janji dengan Katrina?" tanya Hubert

"Ya raja." jawab laki laki itu singkat

"Sepagi ini ?" tanya Hubert untuk yang kedua kali. Laki laki itu hanya mengangguk

"Baiklah... Kau menemuinya di ruang tengah. Mungkin dia sedang makan pagi." perintah Hubert

"Terimakasih." ucapnya sambil tersenyum manis

Sementara itu di ruang makan

"Kau rapi sekali Katrina ?" tanya Arabel

"Ya... Aku ada janji dengan pangeran Briga." jawab Katrina

"Janji untuk apa ?" tanya Arabel lagi

"Ibu tak perlu tau." jawab Katrina dingin

"Ibu hanya mengkhawatir kan mu Katrina."jawab Arabel dengn nada suara sedih

"Jika ibu memang mengkhawatirkan ku, ibu tak akan meminta persetujuan ku untuk masuk ke sekolah itu atau tidak. Sudah pasti jawaban ku adalah tidak, aku terlahir sebagai manusia biasa bukan seorang vampir, bagaimana bisa ibu menyekolah kan ku disana ?" kata Katrina

"Sudah berapa kali ibu bilang, ini keputusan kami berdua terutama ini adalah keputusan ayahmu. Ayah mu pasti punya alasan tertentu untuk menyekolahkanmu disana." jawab Arabel.

"Lalu apa ibu ? Apa alasan ayah ????" kata Katrina dengan sedikit berteriak

"Ibu juga tak tau Katrina, ayah mu tak menjelaskan alasan yang jelas." jawab Arabel

"Itulah penyebabnya ibu, bagaimana mungkin aku bisa mengubah keputusan ku jika ayah sendiri tak mempunyai alasan yang kuat. Bagaimana jika tujuan Ayah hanya ingin mengasingkanku, ibu ?."

"Jaga bicara mu Katrina. Atas dasar apa kau mengatakan hal seburuk itu tentang ayah mu " jawab Arabel tegas.

"Bukankah semua sudah jelas ibu... Kenapa ayah ingin aku bersekolah di sekolah khusus vampir bukan sekolah biasa, jika tujuan ayah bukanlah mengasingkan ku ? " kata Katrina sedikit berteriak

"Ayah mu tak mungkin melakukan hal itu Katrina, ayah mu pasti punya tujuan tertentu kenapa ia mau kau bersekolah di sekolah khusus vampir." jawab Arabell

Katrina tak lagi meneruskan perbincangan mereka. Karena ia sudah bosan membicarakan tentang hal itu. Beberapa menit selanjutnya suasana menjadi hening,hingga Arabell melanjutkan pembicaraannya lagi.

"Ibu mohon tolong pikirkan keputusan mu itu lagi katrina."

Katrina hanya terdiam di tengah keheningan pelayan Katrina datang di tengah tengah ruang makan tersebut

"Maaf putri Katrina, pangeran Briga menunggu tuan putri di ruang tengah." kata sang pelayan

"Baiklah suruh pangeran untuk menunggu saja di kamarku. Aku akan segera kesana." jawab Katrina

"Baik tuan putri."

Setelah sang pelayan pergi, Katrina segera menyelesaikan acara makannya dan pergi menemui Pangeran Briga di kamarnya

"Aku akan memberi tahukan kepitusanku saat makan malam nanti." kata Katrina lalu meninggalkan Arabell di ruang makan kerajaan itu.

Di kamar Katrina

Kriet...... Suara pintu kamar Katrina terbuka membuat penghuni kamar itu  sedikit terlonjak karena kaget

"Tadi pelayan mu yang menyuruh ku untuk menunggu mu di kamar mu." kata Pangeran Briga serba salah karena masuk kamar orang lain tanpa izin sang pemilik langsung

"ya... Aku yang menyuruh nya tadi. Tapi aku sedikit kaget kenapa kau datang sepagi ini ?" tanya Katrina dengan penasaran

"Bukankah kita hari ini ada janji untuk bertemu ? Oleh karena itu aku datang sepagi ini." jawab Pangeran Briga

"Tapi tak sepagi ini juga pangeran. " kata Katrina singkat

"Mungkin aku terlalu bersemangat, karena baru kali ini kau mengajakku untuk bertemu duluan. Apakah ada yang mengusik pikiran mu ?" tanya Pangeran Briga dengan nada suara khawatir

"Akhir akhir ini sudah banyak yang terjadi, itu yang membuat ku tak nyaman dan mungkin hanya kau yang mengerti perasaanku untuk sekarang." jawab Katrina

"Hmm... Jadi kau sedang dalam masalah, aku akan selalu siap mendengar cerita mu putri cantik." goda pangeran Briga

Seulas senyuman akhirnya muncul di wajah Katrina

"Aku akan menceritakan masalah ku tapi tak disini." ucap Katrina

"Lalu ?" tanya pangeran Briga

"Kita akan pergi ke hutan dekat perbatasan antara wilayah utara dan selatan." jelas Katrina

Setelah mengatakan itu Katrina pergi untuk berganti pakaian

"Hmm... Setauku hutan itu memang jarang di datangi vampir. Tapi aku harus tetap waspada dan aku harus bisa melindungi Katrina😊"

Hello..... Author balik😀
Maaf kalo update nya lama, soalnya author lagi terkena penyakit males😂😂
Semoga episode kali ini menghibur ya guys☺☺

Jangan lupa vote and coment
Kalo punya masukan tulis dikentar ya😉

Thanks

I and  My Prince VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang