Two "Meet"

387 21 1
                                    

Next...
"HEY, OCHIE KAMU TUH MANDI ATAU NYUCI SIH, LAMA BANGET EONNI PENGEN BOKER NIH." Ucap Jennie sambil menggedor-gedor pintu..
"ET DAH,,BENTAR NAPA,,INI JUGA LAGI PAKE ANDUK." Jawab Rose dengan suara melengkingnya..
Beberapa saat kemudian..
"Mmm,, Rose maaf ya hari ini eonni ngak bisa anter kamu brangkat ke kampus, soalnya eonni ada acara launching produk terbaru eonni. Tapi nanti janji akan jemput kamu,"
"Iyaa eonni ku yang syantik," jawab Rose dengan nada alay ala nurani.
Sikap Jennie memang sangat berbeda dengan Rose. Jika dengan Rose, Jennie memang cerewet dan murah senyum, tapi jika sudah di luar Jennie akan berubah menjadi dingin dan cuek, terlebih lagi jika sikapnya kepada laki². Sedangkan Rose, dia memiliki sifat yang periang dan mudah membaur dengan siapa pun. Tapi Rose akan berubah jadi histeris jika dia berada di kegelapan sendiri karena dia trauma dengan kejadian yang menimpanya 15 tahun silam..

Next cerita...
Saat ini Rose sedang berjalan menuju halte untuk menunggu bus..
Di tengah perjalanan, Rose merasa hidungnya mengeluarkan cairan merah. Iapun langsung mengelapnya menggunakan tisu.
"Hahh, darah lagi, apa mimpi itu akan menjadi kenyataan dan apakah aku bisa bertahan dengan penyakit ini" gumam Rose.
Rose memang sudah sering mengalami ini bahkan dia juga pernah pingsan di kampus karena kepalanya terasa sakit sekali. Rose belum menceritakan kejadian ini ke Jennie karena dia pikir dia akan merepotkan Jennie. Bahkan Rose juga pernah bermimpi jika dia memiliki penyakit. Bukannya Rose percaya pada sebuah mimpi, tapi jika Rose bermimpi suatu saat nanti pasti mimpi itu akan terjadi di dunia nyatanya sendiri. Seperti kejadian tragis yang merengug nyawa ayah dan ibunya beberapa tahun silam. Tose juga pernah berpikir apakah dia memang bisa melihat masa depan dengan mimpi.
Beberapa saat kemudian Rose telah sampai di halte, tetapi tiba² rintik² hujan berjatuhan.
"Aishhh, mengapa pagi² begini sudah hujan, mana aku lupa membawa hoodie,"gumam Rose
Hujannya pun semakin deras. Di tengah hujan deras Rose melihat seorang namja menuju ke halte, mungkin dia juga ingin berteduh.
"Hai, Nona bolehkah aku duduk di sini," ucap namja itu dg senyum manisnya. Sedangkan Rose hanya melamun melihat makhluk tampan ini.
"Hey Nona jangan melihatku seperti itu, aku tau aku memang tampan," ucap namja itu
"Ehh dasar kau sok kepedean, sebenarnya aku ini sedang berpikir kau itu mengapa telingamu bisa selebar telinga gajah,"ucap Rose sinis.
"Sudahlah jangan ngeles, pasti kau malu kan mengakuinya Nona cantik,"ucap namja itu sambil menggoda Rose.
"Hihh, TERSERAH KAU SAJA," ucap Rose
"Oh iya lupa, perkenalkan namaku Park Chanyeol,"ucap namja itu sembari mengulurkan tangannya.
"Akh tidak tanya namamu tuan caplang,"jawa Rose sinis
"Ya sudah, aku hanya mengajakmu kenalan saja Nona galak,"ucap namja itu sambil mengejek.
"Terserah kau saja,"

Dream is True??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang