Five

110 10 1
                                    

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya Jennie memutuskan untuk istirahat sejenak di ruangannya. Sesaat kemudian handphonenya berbunyi.
Bichi naneun solo....
Tak lama kemudian terdengar suara bariton dari seberang sana.
"Hey chagi, apa malam ini kau sibuk ?" tanya seseorang dibalik telepon
"Tidak.. Memangnya mengapa?" tanya Jennie
"Mmm..aku ingin mengajakmu makan malam, apa kau mau?"

Jennie diam sejenak. Sebenarnya ia sangat lelah sekali hari ini, tetapi berhubung dia jarang menghabiskan waktu bersama kekasihnya itu ia pun berniat menerima tawaran itu. Di smaping itu dia juga sangat merindukan kekasihnya itu.

"Hey, chagi kenapa kau diam saja, kalau kau lelah, kau bisa menolak ajakanku," ucap pria itu

"Eh andwae. Ne aku akan menerima ajakanmu, lagipula aku sangat merindukanmu Kai,"

"Okey, aku akan menjemputmu pukul 7 nanti, Saranghae," ucap Kai

"Nado saranghae," jawab Jennie

Ya pria yang berstatus sebagai kekasih Jennie tidak lain adalah CEO dari perusahaan Kim yang bernama Kim Jongin atau kerap disapa Kai. Jennie sudah berpacaran dengannya sejak ia masih duduk di bangku SMA. Jennie sangat menyayangi Kai, menurutnya Kai adalah lelaki yang setia dan selalu ada disaat dia dalam suka maupun duka. Contohnya seperti saat awal Jennie merintis usahanya, saat itu Kai juga memberikan sedikit modal untuk Jennie. Meski awalnya Jennie menolak tetapi Kai tetap memaksa.
Pukul 7.00 malam..

Ting tong..ting tong..
"ROSE TOLONG BUKA KAN PINTU ITU, AKU SEDANG MENYELESAIKAN RIASANKU SEBENTAR," teriak Jennie dari atas.
"NEE EONNI," jawab Rose
Setelah itu Rose pun segera menuju pintu depan dan membukanya.
"Wahh Kai oppa, sudah lama tidak bertemu yaa, mari silahkan masuk," sapa Rose pada Kai
"Hehehe, iya adik ipar. Aku baru saja pulang dari USA kemarin dan aku sangat merindukan eonnimu itu jadi aku mengajaknya berkencan malam ini," jawab Kai sembari masuk ke dalam rumah.
"Hey Rose bagaimana hubunganmu dengan namja bernama June itu?" tanya Kai
Deg. Rose merasa panah yang ribuan peluru yang menghujami hatinya. Ia kembali teringat saat-saat dimana June mencampakkannya, menduakannya, bahkan menyebutnya sebagai wanita murahan. Ia tak kuasa membendung air matanya, lalu ia pun langsung berlari ke kamar tanpa berniat menanggapi ucapan Kai. Kai yang melihat Rose seperti itu, ia bisa menafsirkan apa yang sebenarnya terjadi pada calon adik iparnya itu, ia merasa sangat bersalah.
"Hey Kai, apa Rose tidak membuatkanmu minum?" ucapan Jennie itu berhasil menyadarkan lamunan Kai.
"Ehh..Mmm.. Tidal lagipula aku juga hanya sebentar disini. Chagii bolehkah aku bertanya?" ucap Kai
"Mengapa nada bicaramu jadi serius begitu? Silahkan jika kau ingin bertanya," jawab Jennie
"Ini perihal Rose, tadi aku tidak sengaja bertanya mengenai hubungannya dengan June. Tetapi mengapa raut wajah Rose jadi berubah dan dia langsung berlari ke kamarnya, apa aku salah?" tanya Kai
"Mmm..Kai sepertinya kau terlau lama di USA sehingga kau tidak tahu berita tentang Rose. Intinya June adalah lelaki yang brengsek, jadi aku mohon jangan tanyakan itu lagi pada Rose. Mungkin dia sedang menangis sekarang," jelas Jennie
"Maafkan aku chagi, aku tidak tahu tentang itu. Sekali lagi maafkan aku, ya sudah bagaimana jika kita membatalkan kencan kita malam ini? Kau jarus menemani Rose bukan? Keadaannya sedang burul saat ini," ucap Kai
"Tidak Kai, Rose lebih suka menyendiri saat sedih. Bahkan dia tidak akan menjawab saat aku memanggilnya. Sebaiknya kita tinggalkan dia sendiri saja ," pinta Jennie
"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang," ajak Kai.
Setelah itu mereka pun berangkat menuju ke sebuah restoran ternama di korea.

Dream is True??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang