prolog.

59 15 2
                                    

" hiks...hiks...maafkan aku ayah...hiks.. ibu..maafkan aku." mohon remaja sambil menangis tersedu.

" DASAR ANAK GAK BERGUNAA...BISANYA HANYA MEREPOTKAN ORANG TUA SAJA...LIHATLAH APA YANG SUDAH KAU BUAT TADI...KAU BISA SAJA MENGHANCURKAN BISNIS KUU..DASAR TAK TAU DIUNTUNG!!." teriak pria yang sudah berumur itu. Namun wajahnya tetap tampan serta masih terlihat gagah.

" BUAK...BUAK...BUAKK." suara pukulan sebuah kayu panjang yang mengenai tubuh sang remaja.

" AKKKKKHHHHH...Sa..sa..hikss..sakit..hiks..ayah..hiks.. " jeritan panjang si remaja dengan mata yang mengeluarkan banyak air mata.

" ibu..pasung anak ini..rantai tangan dan kakinya..jangan beri dia makan sampai besok..jam 05:00 baru boleh dilepaskan..jangan beri dia selimut malam ini..biarkan dia kedinginan...lalu matikan semua penerangan yang menerangi tempat ini!!!" ucap ayah si remaja sambil melihat kearah ibu.

Sontak sang remaja kaget..kenapa dia harus dipasung?..

" Ta..ta..tapi.. hiks..apa salah ku..hiks?." tanya remaja sambil menghapus jejak air mata yang masih menempel di pipi.

" APA KAU TIDAK SADARR??..KAU MENOLAK UNTUK DIJODOHKAN DENGAN PUTRI DARI REKAN BISNIS KU!!" teriak sang ayah kepada putra nya.

" aku belum ingin dijodohkan..hiks." ucap nya sambil menangis kembali.

" sudah lah..jangan menjawab terus nak..untung saja rekan ayah mu tidak marah dan membatalkan kerja samanya dengan perusahaan kita." ucap wanita yang berada didepan sang remaja, sang ibu berucap sambil memasangkan rantai ke kaki dan tangan sang anak.

" tinggal kan dia disini bu.." ucap sang ayah yang dijawab anggukan oleh sang ibu.

Kemudian mereka berdua meninggalkan remaja yang dirantai tersebut..sebelum mereka keluar dari ruangan ini..mereka terlebih dahulu mematikan semua lampu yang hidup.

Dan disinilah anak tersebut berada.

Berada didalam ruangan yang gelap..merasakan hawa dingin tanpa ada selimut yang membalut..dengan keadaan tangan dan kaki yang dirantai.

" Jahat..ini ga adil..aku membenci kalian..aku benci..kenapa kalian begini kepada ku..kalian hanya mementingkan uang dan pekerjaan dari pada anak kalian sendiri.. Apa kalian tidak bisa seperti orang tua yang lain..selalu menyayangi anaknya...apa aku ini bukan anak kalian..tuhan..bisakah kau ubah takdir ku? apakah aku bisa merasakan kebahagiaan? Jika tidak..cabut saja nyawa ku..mungkin itu lebih baik untuk ku." batin remaja tersebut sambil tersenyum tipis dan mengeluarkan air matanya....

Thanks for reading.
Jangan lupa vote ya.
Maaf kalo ada kesalahan typo.

".The Pain."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang