Masih kuingin gurauan-gurauan itu. Manusia yang mengangkat jiwaku menuju awan dan lupa menempatkanku di sana. Lihatlah sekarang kau terbang bersama sayap pilihanmu.
Hanya bisa memandang memori yang sempat terukir. Dan ukiran ini terlalu jelas. Berbahagialah kamu. Terimaksih atas lukisan senyum di sudut bibir ini. Walau cenderung kamulah manusia yang paling banyak membuat luka.