Ada yang mengganggu pikiranku sejak kedatangannya saat hujan-hujan itu. Tubuhnya basah, rambutnya basah, wajahnya juga. Aku tidak tahu apakah basah di wajahnya itu karena air hujan atau air mata. Tapi aku tahu ada kabar buruk yang dia bawa. Kabar buruk yang terbukti, teruji, dan terverifikasi hingga hari ini.
"Brengsek banget tuh cowok!" Decak Donna berapi-api.
Aku diam saja. Bukan karena tak berhasrat ikut memaki, melainkan aku sudah bosan dan capek mengucapkan kosa kata 'brengsek' itu sejak berhari-hari yang lalu. Mungkin nanti aku akan bertanya pada anak-anak sastra soal kata makian dari berbagai bahasa. Jadi biar sebutanku padanya tidak sebatas "brengsek!" saja. Biar variatif dan tidak membosankan.
"Gue nggak nyangka kalau dia tipe cowok kayak gitu. Najis! Kelihatannya aja charming abis, ternyata bajingan berbulu domba!" Maya ikut mengompori.
Kupakai earphone di telinga, dan kunyalakan spotify di ponselku. Mungkin masih ada beberapa menit lagi sampai dosen Filsafat Ilmu datang. Aku malas mendengar komentar teman-teman sekelasku yang kurang lebih akan seragam.
Gosip itu cepat sekali menyebar. Kini aku mengerti perasaan artis-artis yang jadi korban akun-akun perlambean. Aku benci. Karena sekarang orang-orang melihatku dengan pandangan kasihan. Tanpa kemampuan baca pikiran pun aku bisa menebak apa yang terlintas di pikiran mereka. Kurang lebih seperti ini: 'Kasihan banget ya si Rara. Cowoknya ngehamilin cewek lain gitu. Nggak kebayang gue kalau jadi dia gimana hancurnya.'
Sialan kamu, Langit Arswandaru!
***
Halo haloooo
Ya ya ya, diriku mengerti bahwa masih banyak cerita yang belum kelar. Tapi izinkan daku untuk memposting cerita ini karena daku kangen posting cerita yang penuh gejolak kawula muda. HEHE
Kali ini genre-nya teenlit semi young adult. Kisah dedek-dedek mahasiswa gitu deh. Semoga pada suka. Wkwk. Kangen masa muda lhoo ini~
IMPROMPTU yang dari project #Jobseries tetap diutamakan yaaa. Sementara yang ini selingan aja. Diupdate suka-suka, alias nggak ada jadwal khusus dan akan sangat random tergantung mood. Kemungkinan besar juga slow update. Jadi yang enggak sabaran, boleh tunda baca dulu daripada uring-uringan. Wkwkwk
Luv!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Langit Abu-Abu (TERBIT)
ChickLitBEBERAPA CHAPTER SUDAH DIHAPUS "Tuhan, bila cinta ini tak bisa Kau satukan, mengapa Kau biarkan rasa ini tetap bersemayam?" Bagi Rara, pertemuan pertama dan jatuh cinta bisa terjadi di momen yang sama bila kita membicarakan Langit. Seniornya di kamp...