1.Don't cry

18 2 0
                                    

London high school

"Yah! Pakai gak ada signyal segala lagi, gimana bisa bilang!?" Kesal seorang pria.
"Adrry, hey what you do? class will  immediately started" ( apa yang kamu lakukan? Kelas akan segera dimulai).

Pria yang dipanggil Adrry itupun langsung memasukan handponenya kembali kedalam kantong celana, iya segera berlari menuju kelas.

..
Nana pov's

     Ditengah-tengah suasana duka, seorang Gadis tengah duduk menagisi kepergian sang Mama yang telah berjuang keras melawan Kangker, Ia masih tidak percaya dengan apa yang telah dihadapinya ini, sungguh seperti sebuah mimpi.
Ibu dan ayah nya kini sudah tidak lagi dapat menemaninya didunia, setelah kepergian sang ayah 5 tahun lalu dan sekarang, Mamanya pun pergi setelah 6 bulan lebih dirumah sakit.
"Ma, apa yang harus Nana lakukan sekarang..? Kenapa mama pergi secepat ini, disaat Nana masih sangat membutuhkan nasehat mama. Mama sama Papa ninggalin Nana dalam keadaan seperti ini? Nana takut Ma, Pa!"

      Nana Reycel adalah anak tunggal dari alm. Yohana Linda dan Arya Lukas pengusaha dan pembisnis yang sukses yang memiliki perkebunan teh  dan perternakan Domba salah satu nya.
       Nana adalah anak yang sangat ceria Ia memiliki wajah yang imut dan hidung mancung yg mungil tubuh nya tidak terlalu tinggi walaupun alm.ayahnya dulu sering mengatakan kalau dirinya sama tingginya dengan sang ayah tapi yang ada dia merasa tingginya tidak jauh berbeda dari biri-biri yang diperternakkan ayahnya.
Ia sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi didesa ini kecuali para pekerja dan penduduk desa Sebab semua kerabat dekatnya ada diluar kota. Tapi sebelum ibunya meninggal dunia, iya tengah berpesan bahwa akan ada yang menjemputnya kedesa dan ibunya berkata bawa wanita itu sama sepertinya (Ibu nana) sangat baik dan pengertian, nana akan merasa tidak kehilangan sosok seorang ibu dari wanita tersebut, mamanya jga menjelaskan bawa wanita itu adalah sahabat mamanya, sahabat yang sangat dekat sehingga sudah dianggap saudara.
Ketika suasana pemakaman sudah mulai sepi dan hanya beberapa orang pekerja yang tinggal, seorang wanita paruh baya menghampirinya sambil mengelus pundak nana pelan, supaya tidak mengagetkan gadis muda tersebut "Maafkan aku Ana, karna aku datang terlalu terlambat" wanita itu berbicara pada gundukan tanah milik alm.mama nana "dan aku minta maaf karna baru menjengukmu sekarang" ucapnya lagi sambil menangis, nana menegadahkan kepalanya sambil menatap dalam wanita yang ada  didepannya itu "Tante Fla?" Untuk meyakinkan diri sendiri apa ia tidak salah berujar, wanita paruh baya itu menunduk sambil menangis memeluk nana

Rumah Nana

"Nana, tante kesini untuk membawa kamu bersama tante, kamu akan tinggal dirumah tante sementara waktu, sampai kamu bisa mengelola semua aset keluarga kamu. Tante dan Om Pandu akan mengajarkan kamu sampai tiba waktu untuk mengelola perusahaan mendiang orang tua kamu" jelas wanita itu langsung pada intinya, sambil memegang erat tangan gadis dihadapannya.
"Tapi, bukankah hal ini justru terlalu cepat jika tante mengajakku sekarang untuk tinggal bersama dengan keluarga tante?" Tanya nana ragu. "Tentu saja tidak sayang! Mama kamu sendiri yang meminta tante untuk menjemput mu setelah usai memakamkannya, dan ...... jujur saja tante merasa hal ini memang kurang nyaman bagi mu, tapi tante mengerti maksud ibu mu ia tidak mau melihatmu terus larut dalam kesedihan. Lagipula mama mu mengatakan kamu tumbuh dengan keceriaan dan tentu dia tidak ingin melihat keceriaan mu itu pudar apalagi Tante. Jadi, kamu maukan sayang tinggal bersama keluarga tante?" Tanyanya penuh harap.
Nana terdiam mencoba untuk merenungi perkataan tante Fla, dan pada akhirnya ia pun setuju untuk tinggal dengan keluarga wanita yg bernama Flasia Maxwell itu.
Keesokan harinya setelah barang selsai dikemas tante Fla meminta bantuan kepada pembantu dari rumah nana untuk membawa barang-barang nana kedalam mobil.

Cukup berat tentunya ketika kita harus meninggalkan rumah masa kecil yang penuh dengan kenangan apalagi kenagan itu dengan orang tua sendiri. Nana memandang rumahnya dari halaman depan  "Rumah ini harus tetap terawat ya Bi" ucapnya pada  seorang kepala asisten rumah tangganya " baik nona muda, tentu akan saya rawat dengan baik" balas pembantu tersebut.
"Dan..  tolong pastikan jangan ada perubahan yang terjadi didalam rumah ini sampai saya kembali" ucapnya tanpa menoleh kearah asisten rumah tangga "Baik nona akan saya ingat dan akan saya sampaikan kepada pekerja lain." Nana mengangguk ia berusaha menahan tangisnya yg tertahan. Walau hidup berlinang harta dan sebagai pewaris tunggal akan aset keluarga tetap saja ia masih terlalu muda untuk mengurus itu semua. Ia takut tidak dapat mempergunakan berkat yang diberikan padanya dengan baik dan bisakah dia mengurus itu semua? Dia tidak pernah bermimpi untuk mendapatkan semua ini!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I THINK I'M IN LOVE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang