Pada zaman dahulu— salah salah.
Uhum!
Pada suatu sore hari, di akhir pekan, ditemukan 5 orang pemuda sedang berkumpul di sebuah rumah, yang diketahui milik salah satu dari mereka, Tanaka Ryuunosuke. Terdapat meja dengan buku-buku dan berbagai alat tulis diatasnya. Para pemuda itu dengan tekun mengerjakan tugas yang ada dihadapan mereka, kecuali satu orang.
"Booooseeeen,"
Seorang pria berjambul oranye tengah berguling-guling di lantai, tepat didepan kipas angin kosmos wadestah nempel di dinding, nempel di meja, nempel di//stop.
Ini sudah kelima kalinya dia mengatakan hal yang sama.
"Berisik Noy! Lu gak ada kerjaan lain apa selain guling-guling gitu?" tanya Ennoshita yang lelah dengan kelakuan temannya.
"Emang gak ada," sahut Noya enteng tanpa melihat kearah yang bertanya. Dirinya masih sibuk menikmati hembusan angin yang adem ayem.
"Booooseeeen," kali ini dia bergumam di depan kipas angin. Suaranya jadi terdengar seperti, eum, robot atau alien?
"Plis deh Noy! Gue jadi nggak bisa fokus nih!" gerutu temannya yang lain, Kinoshita. "Emang tugas lu udah selesai semua?"
Yang ditanya menoleh, "Baru satu halaman."
"Kita udah dua jam disini dan lo baru ngerjain satu halaman?! Lo ngapain aja dari tadi? Cuma guling-gulingan doang?" Ennoshita menatap Nishinoya dengan kesal sekaligus heran.
"Heh, santuy dong Chik. Gue dari tadi nungguin lo."
"Hah? Nunggu apaan?"
"Nunggu lo selesai ngerjain. Ntar gue tinggal liat punya lo," terang Noya sambil nyengir.
Wajah Ennoshita berubah datar. Ia menatap kawan begonya sejenak "Bodo."
"Eh, plis dong Chikara. Lo kan sobat gue yang baik hati, jujur, tidak sombong dan rajin menabung,"
Ennoshita tidak menoleh sedikit pun. Ia berusaha menganggap bacotan Noya sebagai angin lewat belaka.
"Ih, jangan abaikan dede dong!" gerutu Noya kesal. "Kalian dari tadi fokus banget ngerjainnya. Istirahat bentar lah. Kasihan tuh otak kalian dari tadi ngebul kebanyakan mikir."
"Daripada lo? Otaknya mogok gak bisa diajak mikir," sindir Narita.
"Eh eh, jahat bange—"
BRAK!
"WOY MAEN YUUUK!"
Tiba-tiba saja pintu digebrak dengan kencang, kemudian diikuti oleh teriakan seseorang.
"INI LAGI BOTAK SATU DATENG-DATENG BIKIN RIBUT!" jerit Ennoshita. "LIAT NIH GARA-GARA LO JADI KECORET!"
"Saya tersinggung," lirih Narita pelan.
"Eh, kalem Enn. Maaf hehe,"
Ennoshita mendengus pelan.
"Btw ada apaan nih? Lo balik dari toilet langsung ngegas," sahut Kinoshita.
"Oh, iya," celetuk Tanaka. "Tadi gue mau ngomong apa ya?"
"BODO TANAKA, BODO," lagi-lagi Ennoshita ngegas.
"Eh, eh, maaf maaf. Sekarang gue udah inget," Tanaka berusaha menenangkan Ennoshita. "Main permainan yuk! Kita istirahat bentar, kasihan kalian pasti capek. Terutama Ennoshita."
Ennoshita melirik Tanaka tajam, kemudian menghembuskan napas pelan, "Haaah, emang mau main apa?"
Tanaka tersenyum, "Charlie Charlie Challenge,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERROR Haikyuu
Fanfic"Hah?! Ngapain main begituan? Gak guna!" "Jangan-jangan lo takut ya?" "Ka-kagak lah! Ma-masa beginian doang takut. Yaudah ayo main!" Kisah tentang karakter Haikyuu memainkan berbagai macam permainan horor! Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kita langsun...