Penasaran

58 3 0
                                    

Keesokan Harinya..
Pagi hari ku melihat Jihan sedang menyirami bunga. Aku mencoba menyapa dia.
(Percakapan panjang)
Aku : "pagi han" sapaku.memecah fokus pekerjaannya.
Jihan : "Eh, pagi juga mas" jawab dia memperlihatkan senyum khas diwajahnya.
Aku : "Kok tumben han jam segini blm brngkat " tanyaku.
Jihan : "Iya nih mas, hari ini libur. Kelasnya dipakai kelas 3 ujian" tuntasnya. Sembari tetap fokus menyirami bunga.
Aku : "Ohya han, aku mau tanya. kemarin ada 3 perempuan didepan itu siapa han?" tanyaku mengernyitkan dahi.
Jihan : "Oo..itu Celine,Lia dan Ratih mas. Mereka yg beberapa waktu ku ceritain ke mas, masa mas lupa sih. 😊"
Aku : "emm, iya2 aku ingat. kemaren juga mikir gitu sih han. Cuman mastiin aja. So, emang mereka berasal dari mana han?
Jihan : "dari rahim ibu mas "hehe candanya.
Aku : "eh, nih bocah minta diapain ya " gerutuku."ditanyain serius juga.maksudku rumahnya jihan.." tegasku.
Jihan : " Rumahnya nggk dibawa mas" jawabnya santai tapi tengil.
Aku : Aseem "yws terserah" jawabku sambil mutung.(ngambek; bhs indonesia)
Jihan : "yah mas jangan marah, iya deh Jihan kasih tau. Katanya sih mereka dari luar kota mas dan masing2 mereka dari kota berbeda" sahut jihan memberi jawaban.
Aku : "ow gitu..!?" jawabku manggut tanpa ingin tahu dari kota mana mereka berasal.
Jihan : "kenapa mas, kok mas kya keppo gtu?
Aku : "oh gpp sih han, pengen tau aja"
Jihan :"emm yaudah Jihan masuk dulu ya mas, nih udh selesai nyiram bunganya".
aku : "eh bentar dulu han, ko aku masih penasaran ya, mana yg celine mana lia, dan mana Ratih" kamu tau nggk han?".
Jihan : "tau mas, kemarin sempat kenalan. Sepintas sih ,tapi Jihan tahu lah. Jawab Jihan meyakinkan.  Jihan ini orangnya supel, mudah bergaul dengan siapa saja. Tanpa memandang siapa orangnya. Jangankan yg kenal yg belum kenal pun bisa dibuat akrab olehnya. Tak terkecuali ketiga cewek itupun mungkin juga.
Ku melanjutkan bertanya,
Aku : "yg putih agak tinggi itu siapa han ? Tanyaku sembari mncoba mndslripsikan salah satu.
Jihan : yg rambutnya ikal, dikuncir ya mas. Itu Celine. Kalau yg tinggi semampai itu Lia. Dan yg rambut poni itu Ratih" jawab jihan menjelaskan semua tanpa menungguku harus menyebut satu per satu.
Tak lama kemudian bibi memanggil Jihan "..jihan, udh slesai blm nyiram bunganya " suara lantang bibi dari dalam. "Iya buu.. Ini sudah selesai " jawab jihan bergegas.
Jihan : "eh udah dulu ya mas, Jihan masuk dulu. kalo mau nanya nanti lagi aja. atau mas samperin langsung deh biar tambah akrab" hehe jawab jihan menyudahi.
Aku : "iya han, makasih ya, yaudah buruan masuk gih" jawabku mempersilakan masuk. Jihanpun masuk rumah. Meskipun dalam hati belum sepenuhnya puas dengan jawaban dia. Dan belum menghilangkan rasa penasaranku. Hmm.
whatever

Bersambung... .. .

Thanks udah nyimak cerita gaje ku 😅
Semoga tdk kapok ..
Jgn lupa "vote and comment' kalo suka. 1 vote kalian sangat berarti untuk keberlangsungan ceritaku . 😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My agony storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang