TGTEGA PART 1
Edited 29 Aug 2018
Repost 13/1/19
🌻🌻🌻
I look at you more than you notice! I want you more than you think. I love you more than you know. Maybe oneday you will realize it. I'll wait for that day to come! No one loves you the way I do!
- rootreport.com -
Mia mengikat rambutnya menjadi satu tepat di tengah kepalanya, ia memasukkan kakinya ke celana training berwarna merah, kemudian meraih sepatunya berwarna senada dengan setelan trainingnya. Hari ini adalah hari Sabtu subuh, di mana ia akan mengajak Nathan untuk joging di taman yang ada dekat rumah keluarga Nathan. Sebelumnya ia sudah minta tolong Nailee supaya membangunkan kakaknya itu sebelum ia datang.
"Lo pengin gue ditendang pake karatenya??" dalih Nailee semalam.
Mia tahu Nathan pasti akan menolak kalau ia mengajaknya, tapi berkali-kali Nathan tidak bisa mengelak kalau ia datang langsung menjemputnya. Apalagi dengan bantuan Anya, Ibu Nathan.
Mia berlari menuruni tangga yang masih gelap. Sasy dan Dany bahkan belum bangun dari tidur lelapnya. Mia menghampiri pintu kamar orang tuanya dan menempelkan secarik kertas di sana. Setelah itu ia pergi dengan mobilnya, Mia mengemudi dengan lihai di jalan raya yang lengang, walaupun SIM belum ia peroleh karena umurnya belum mencapai 17 tahun.
Hatinya diliputi kegembiraan ketika ia melihat gerbang rumah yang sudah sangat akrab di kepalanya. Gerbang rumah Nathan yang besar terbuka otomatis dan Mia membuka jendelanya memberi salam pada Pak Reza sebagai satpam rumah Nathan. Pak Reza yang sudah sangat mengenalnya mempersilakan Mia untuk masuk ke pekarangan mansion keluarga Nathan yang cukup besar.
Suasana sudah tidak begitu gelap, tapi matahari belum muncul. Karena itu Mia bergegas dengan larinya menuju ke pintu yang ternyata sudah terbuka, karena Bibik Omah sedang membersihkan pintunya.
"Bik, ya ampun, pintu aja di lap-in..." sapa Mia sambil melewatinya.
"Harus Non, Mr. Keenan suka sidak. Kalau debuan bonus saya enggak keluar nanti" sahutnya.
Kedua alis Mia meninggi, tapi tidak menanggapi lebih. Ia malah naik ke lantai dua dan menuju kamar Nathan.
"Semoga kamarnya enggak dikunci..." gumamnya pelan.
Mia tiba di depan pintu kamar Nathan, ia meraih gagang pintunya dan memutarnya, tidak terbuka. Ck, dia menguncinya! Batinnya kesal. Mia meraih ponsel dari kantong celananya dan mencoba menelepon Nathan, tidak aktif! Mia menghela napasnya, jarinya mulai mengetuk pintunya, sekali, dua kali, tiga kali, empat kali dengan ketukan yang pelan. Karena tidak ada respon dari dalam, Mia meningkatkan tekanan ketukannya tiga kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL THAT GOT AWAY @Dreame
Teen Fiction#1 LOVETEEN CATEGORY (9/5/18)😍 #112 IN TEEN FICTION (8/3/18) Cinta Tamia Woodley bertepuk sebelah tangan. Ia mencintai teman masa kecilnya Nathan Petra Wijaya yang hanya menganggap Mia sama dengan adiknya sendiri. Namun Mia tidak menyerah, sampai...