Ada dua orang wanita yang disebut sahabat.
Satunya banyak bercerita, satunya banyak diam.
Satunya menyukai mentari yang mucul malu-malu di balik gunung, satunya menyukai senja yang menjadi saksi bahwa siang akan segera dimakan malam.
Satunya menyukai putih salju, satunya menyukai hitam mutiara.
Satunya menyukai bunga yang berguguran, satunya menyukai bunga yang bermekaran.
Satunya menyukai desiran ombak kecil di pantai, satunya menyukai suara cuitan burung hutan yang menamani tiap langkah penjelajahannya.
Satunya menyukai kuning telur, satunya menyukai putih telur.
Mereka selalu bahagia bersama selama bertahun-tahun sambil berpikir betapa indahnya jika mereka memiliki kesamaan, satu saja.
Hingga mereka tiba pada satu titik di mana tak satupun dari mereka yang dapat mengelak bahwa kesamaan itu tidak seindah yang mereka bayangkan.
Iya, titik di mana mereka mulai dewasa dan jatuh cinta pada orang yang sama.
Rumit?
Tentu saja!
Dari sekian juta pria yang mendiami bumi, mengapa harus orang yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART'SPEAK
Non-FictionTerkadang, kata-kata bisa menjadi tempat persembunyian terbaik. Dan menulis bisa menjadi obat yang mujarab untuk meredakan pilu. Terkadang, kau cukup membutuhkan dua komponen itu. Keduanya akan menjadi tempat menata perasaanmu sendiri, tanpa harus...