Look me Now (VERKWAN)

397 18 3
                                    

LOVE ME KNOW

Vernon Chwe // Boo Seungkwan // Kim Mingyu

Note : Please here mxm Love me Now. This fic is writen because i heard that song. Its really great song.

xxxx

Vernon's POV

Aku mendengar suara pintu dibuka. Kulirik jam digital di dinding, pukul 1 malam, wajar jika mereka sudah pulang. Aku harus tinggal di apartemen kami karena cidera yang terjadi pada kaki ku. Sedangkan seluruh member pergi siaran radio untuk promosi lagu terbaru kami, OHMY!. Dan karena pada dasarnya aku tidak suka berdiam diri, aku biasanya membuat melody sembari menunggu member pulang.

"Belum tidur, Hansol-ah?" Hoshi hyung menyapa sambil meletakkan tasnya.

"Oh, aku keasikan bikin melody Hyung," Mulutku menjawab pertanyaan Hoshi Hyung, tetapi mataku melirik sesosok yang baru memasuki ruangan dan langsung berjalan menuju kamarnya.

"Seungkwan tidak terlihat baik,"Tanya ku pada Dino yang kini malah duduk di sampingku.

"Biasa Hyung. Mingyu Hyung," jawab Dino.

aku kembali memusatkan matakuu pada layar laptopku yang memunculkan beberapa baris kata. "Bahkan setelah bertahun - tahun berlalu,"

Aku dan Seungkwan adalah teman dekat, sangat dekat, mungkin karena kami seumuran, aku sering bercerita kepada Seungkwan tentang rasa sayangku pada sophia, bahkan mengajaknya bertemu dengan keluarga ku, walaupun berakhir aku harus menjadi penerjemah baginya karena mama tidak begitu bisa berbahasa korea. Dan berakhir dengan Seungkwan yang memaksaku mengajari nya bahasa Inggris agar ia bisa berbicara dengan mama.

Aku masih ingat, itu adalah tahun ke-3 SMA. Sesaat sebelum kita debut. Aku yang memutuskan tidak masuk sekolah negeri dan memilih homeschooling tidak bisa bertemu dengan Seungkwan setiap saat. Tapi aku masih ingat sekali musim semi 2015. Seungkwan menelepon ku, dengan nada bahagia, ia menceritakan bagaimana hari itu Mingyu terlihat sangat keren di sekolah. Ia bercerita bahwa ia tau kenapa Mingyu bisa di gilai. Dan pada akhirnya, aku mendengarnya mengatakan bahwa ia mungkin menyukai teman segrup kami. Hari itu, aku pikir aku harus mundur.

Aku ingin mundur, aku melihat bagaimana Seungkwan menatapnya, menatap sosok paling tinggi dalam grup kami, aku tau aku harus mundur. Mata manis itu sudah menatapkan targetnya, dan itu bukan aku. Tapi kejadian setahun lalu membuatku kembali kepadanya. Persetan dengan perasaan yang harus aku buang.

Aku tidak pernah tau sejak kapan Mingyu memiliki seorang kekasih, perempuan. Mingyu tidak pernah cerita, bahkan padaku yang sesama member tim hip hop. Aku bahkan menemukan mereka saat aku menemani Seungkwan setelah kami makan malam. Seungkwan yang terdiam membuatku melihat secara jelas arah matanya. Dan aku menemukan MIngyu dengan entah aku tidak peduli yang memasuki sebuah hotel. Malam itu, aku dengan segera berdiri di hadapan Seungkwan, aku tidak mau ia melihatnya. Aku ingin Seungkwan melihatku. Malam itu aku hanya berucap lirih pada sesosok laki - laki di hadapanku, "Lihat aku Seungkwan, Lihat aku. Jangan lihat padanya,"

Malam ini, aku menutup laptopku setelah menyimpan file terakhir. Member lain masih ramai di ruang tengah dan dapur tetapi aku tidak melihat Seungkwan. Aku berjalan menuju kamar Dino-Seungkwan-Jun. Di atas tempat tidur Seungkwan, aku bisa melihatnya bergulung dalam selimut tebal, menutupi seluruh tubuhnya.

"Hey Seungkwan-ah," tak ada jawaban.

"We both know Mingyu is Jerk," Masih tidak ada jawaban.

"And you do know that i always stay in here, beside you," Aku mengecup pelan dari laur selimut bagian yang kuyakini sebagai pucuk kepalanya.

Aku kembali keluar, kini seluruh mata menatapku. Bertanya. Aku hanya menghembuskan nafas. "Aku tidak tau lagi harus bagaimana," ujarku.

Jeoghan menarik tangan ku dan membuatku duduk di salah satu kursi makan, "Kami tau apa yang terjadi pada Seungkwan dan Mingyu. Kami tau Seungkwan begitu menyukai Mingyu, memberikanya banyak perhatian, melakukan hal - hal seru, menjadi partner di acara tv, bahkan membuat sebuah skit komedi mereka sebagai tom and jerry. Tapi kami juga tau, di balik apa yang terjadi di depan kamera, hanya Seungkwan yang tetap sama. Mingyu, Mingyu tidak akan pernah melihat Seungkwan seperti Seungkwan melihat MIngyu," Jelas Jeonghan Hyung.

"Apa yang terjadi hari ini, Hyung?" Tanya ku.

"Mingyu mengatakan bahwa Seungkwan adalah Dongsaeng (id = adik) yang paling ia benci di Pledis," kini DIno yang menjawab. Jadi karena itu.

"Aku tidak tau kenapa Seungkwan begitu buta untuk melihat, Mingyu tidak akan pernah membalasnya. Dan Kenapa pula Seungkwan tidak pernah melihatmu. Kau ada di sisinya sepanjang ia berada di Seoul, for the fucking sake!" oke, aku tidak pernah tau Hoshi Hyung bisa mengumpat.

Keesokan paginya, entah apa, aku bahkan bangun pukul 7 pagi, aku masih ingat aku terlelap lebih dari jam 3 pagi. Well, mungkin aku bisa latihan terapi untuk kaki ku sekalian. Tetapi eku melihat manusia lain yang sudah telebih dahulu bangun dibandingkanku, Seungkwan kini telat duduk di kursi makan, sebuah apel di tangan.

"Kau sudah bangun?" Sapaku basa basi. aku melewatinya dan mengambil air di kulkas. Aku sempat meliriknya, mata sembab, dasar bodoh, Mingyu saja ditangisi.

"Mingyu...," Seungkwan membuka suaranya.

"Seungkwan," Aku meletakkan segelas air dan duduk di hadapan nya.

"Aku akan berkata kembali, Lupakan Mingyu. Bahkan sekalipun kau memberikan jantungmu secara cuma - cuma kepadanya, dia tidak akan kemudian mau menerima cintamu," Seungkwann terkejut akan kefrontalan ku. AKu tidak peduli, Seungkwan harus tau.

Aku menarik nafas dalam, "Kau itu buta atau bodoh! Mingyu tidak pernah melihat mu Seungkwan. Baik saat kalian SMA atau bahkan 3 tahun setelah kita debut. Mingyu menganggapmu tidak lebih dari teman satu grupnya dalam bekerja. Harus berapa banyak orang yang mengatakan itu padamu sampai Kau akhirnya menyadari hah!" Seungkwan menunduk, air matanya mulai keluar.

"Aku hanya ingin dicintai, Hansol," Ucapnya pelan.

"AKU MENCINTAIMU SEUNGKWAN. SEJAK DULU! FOR THE FUCKING SAKE I ONLY LOOK AT YOU FROM LONG TIME AGO! I WAS THE ONE THAT STAYS ON YOUR SIDE WHEN THAT BASTARD HURT YOU! I WAS THE ONE THAT BRINGS BACK YOUR LAUGH!"

"Hansol-ah,"

Nafasku semakin cepat, aku berusaha mengontrol diriku, "Aku Sayang padaku sejak awal Seungkwan, Kau hanya perlu melihat ku, kau hanya perlu berhenti melihat Mingyu dan cobalah untuk melihatku, " aku tertawa, aku merasa bodoh.

Aku tersenyum, Seungkwan masih melihatku dengan mata bulatnya yang sembab, "Well, Kalau nanti kau sakit hati lagi karena Mingyu, kau tau harus mencari ku kemana," ucapku sebelum aku berjalan keluar apartmen.

END

Seventeen One Ending StoryWhere stories live. Discover now