3

15 4 0
                                    


Jumat, 20 Juli 2020

Hari ini hari terakhir ku melaksanakan kegiatan mpls di SMA Merdeka. Hari demi hari sudah ku lewati dengan perasaan bahagia, kecuali hari pertama mpls yang sangat menyedihkan. Ya, menurutku itu hari yang sangat buruk untuk dikenang, namun karena kejadian di hari itu aku mulai dekat dengannya, meskipun dia masih sangat menyebalkan. Aku mulai dekat dengannya semenjak aku tahu bahwa Kak Nina ternyata saudara kembar nya Kak Nando. Mereka memang saudara kembar, namun tak seperti pinang dibelah dua, sehingga aku tidak mengetahuinya pada saat itu.Aku ingin membuktikan bahwa apa yang dikatakan Kak Nina itu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

"Adik-adik harap berkumpul di aula sekarang juga, karena akan ada penutupan kegiatan mpls!" Kakak pembinaku, Kak Jeremi memberi tahu lewat speaker.

Kami pun langsung berkumpul di aula yang besar ini. Kegiatan mpls tahun ini ditutup dengan sambutan kepala sekolah, sambutan ketua panitia, dan sambutan ketua osis dan di akhiri dengan benyanyi bersama. Aku merasa bahagia karena sudah resmi menjadi siswi SMA Merdeka ini.

Setelah sambutan ketua panitia, tibalah saatnya sambutan ketua osis. Ketua osis, yaitu Kak Nando pun naik ke atas panggung. Ya, dia adalah ketua osis SMA Garuda. Dia mulai membacakan sambutan- sambutan dan ucapan terima kasih.

"Selamat Siang semuanya. Bapak dan Ibu guru, teman-teman, serta adik kelas yang saya banggakan. Saya ucapkan banyak terimakasih bagi kalian semua. Berkat Bapak dan Ibu guru serta panitia osis, kegiatan mpls ini dapat berjalan dengan lancar. Saya ucapkan terima kasih juga kepada adik-adik yang sudah melaksanakan kegiatan mpls ini dengan penuh semangat. Buat adik kelas sekalian, selamat hari ini kegiatan mpls telah berakhir dan kalian telah resmi menjadi siswa-siswi SMA Merdeka!" Kak Nando, selaku ketua osis menyampaikan pidatonya.

Prok...prok..prok , suara tepuk tangan semua yang ada di aula

"Sekian sambutan dari saya. Terima kasih" lanjut Kak Nando

"Oh iya bagi yang bernama Camelia Nirwana Putri harap menemui saya di belakang panggung" sambung Kak Nando sebelum menuruni panggung yang tiba-tiba menyebutkan namaku.

"Ciee..." sorak siswa-siswi yang lain

Karena aku merasa terpanggil, segera saja aku menemui Kak Nando. Aku langsung ke belakang panggung untuk menemuinya. Aku penasaran kenapa Kak Nando ingin menemuiku saat ini juga.

"Camelia!" seru seorang laki-laki yang berteriak memanggil namaku.

"Iya, kenapa ya Kak?" tanyaku yang tidak mau berlama lama berbicara berdua dengannya.

"Hm... maaf mengganggumu. Aku sebenarnya ingin minta maaf. Nina menceritakan kepadaku semua yang waktu itu kamu ceritakan saat di UKS. Aku merasa bersalah karena menghukum mu sampai kamu pingsan." Katanya sambil menunjukkan wajah bersedih.

"Tidak apa Kak. Itu salahku juga kok" aku mulai memaafkannya.

"Sebenarnya, saat itu aku terbawa emosi karena kamu menyindirku saat di bus. Jadi, saat ku tahu bahwa kamu adik kelas yang akan melaksanakan mpls dan melihat kamu telat, aku langsung ingin balas dendam kepadamu." Kata Kak Nando yang mulai menjelaskan semuanya dengan rasa bersalah.

"Sudah, jangan bahas itu lagi Kak. Aku sudah ikhlas memaafkanmu kok." Kataku yang mulai kasian kepadanya.

"Makasih ya. Mulai sekarang, kamu mau kan jadi sahabatku?" tanyanya.

"Aku gak mau sahabatan sama Kakak. Tapi ..."aku memotong perkataanku.

"Tapi apa?" Tanya Kak Nando yang mulai penasaran.

"Tapi bohong. Hehehehe"

Mulai sekarang, aku dan Kak Nando bersahabat. Sikap menyebalkannya masih tetap sama. Kami selalu bertengkar tentang masalah sepele, namun setelah itu berbaikan. Dia juga selalu ada dalam kesusahan maupun kesenangan. Dia sahabat terbaikku sekarang, dan selamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekarang, dan selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang