2

7 5 0
                                    


Aku terbangun dari tidur panjangku. Kepalaku terasa pusing, karena bau obat obatan yang terasa menyengat di hidungku. Kulihat sekelilingku yang ternyata bukan kamar tidurku.

"Dimana ini?" tanyaku penasaran pada diri sendiri.

"Hei kamu sudah bangun? Ini minum dulu" kata seorang perempuan.

"Terimakasih. Nama kakak siapa?" aku pun langsung meminum air putih yang yang diberikan perempuan itu.

"Namaku Anina Sekar Ananda. Panggil saja Kak Nina biar lebih akrab." Perempuan tadi yang ternyata bernama Nina memperkenalkan diri.

"Bagaimana aku bisa disini, Kak?" tanyaku yang mulai penasaran.

"Kamu tadi pingsan di lapangan, lalu Nando membawamu ke sini" jawab Kak Nina.

"Sekarang dimana kakak menyebalkan itu?" tanyaku yang mulai mangkel.

"Kakak menyebalkan? Maksudmu Nando?" Tanya Kak Nana penasaran.

"Iya Kak Nando. Dia orang yang paling menyebalkan yang pernah kutemui." Aku lalu menceritakan kejadian tadi pagi ke Kak Nina.

Kak Nina hanya tertawa saat aku menceritakan kejadian tadi pagi. Mulai dari kejadian di bus, sampai saat aku terlambat lalu disuruh berlari keliling lapangan selama 7 kali. Dia menanggapi beberapa hal yang aku ceritakan sambil sesekali tersenyum ke arahku.

"Kak Nando orangnya baik kok. Dia bukan orang seperti yang kamu ceritakan tadi. Dia menggendongmu ke UKS ini sendirian tanpa mau dibantu tim PMR. Dia rela gak mengikuti kegiatan mpls dengan panitia yang lain demi menjagamu disini." Terang Kak Nina.

"Kalau memang dia seperti itu, sekarang dia kok gak menemaniku disini?" tanyaku yang mulai cemberut karena tidak menemukan Kak Nando yang menyebalkan itu.

"Cieee... pingin yaa!" goda Kak Nina.

"Apaan sih Kak! Aku kan cuma bertanya aja" aku membela diri.

Kak Nina terus saja menggodaku. Dia mengira bahwa aku mulai menyukai Kak Nando yang katanya baik tapi menurutku menyebalkan. Aku semakin kesal dibuatnya. Ketika Kak Nina masih menggodaku, tiba tiba pintu UKS terbuka dan muncul seorang laki laki yang tak lain adalah Kak Nando. Dia melihat kami secara bergantian lalu tersenyum ke arah Kak Nina, tetapi melihat sinis ke arahku. sepertinya dia menyukai Kak Nina deh, batinku.

"Hm... baiklah, ternyata kamu sudah siuman. Pulang sana, istirahat di rumah. Aku sudah mengurus surat izin pulang lebih awal." Kata Kak Nando yang langsung keluar UKS tanpa mau menanyakan keadaanku bagaimana.

"Ayo kamu harus istirahat di rumah agar besok bisa kembali masuk sekolah untuk melaksanakan kegiatan mpls." Suruh Kak Nina sambil membantu aku untuk berdiri.

"Iya kak, makasih ya sudah mau menjagaku" Aku tersenyum kearah Kak Nina.

"Iya sama- sama. Memang sudah tugasku untuk menjaga siswa- siswi yang sakit. Oh iya jangan terlalu memikirkan Kak Nando ya!" seru Kak Nina yang ternyata masih menggodaku.

"Ngapain juga mikirin kakak menyebalkan itu" kataku yang mulai bisa menjaga keseimbangan.

Setelah keluar dari UKS, ternyata aku sudah ditunggu mama di depan gerbang sekolah. Aku segera menghampiri mama dan tak lupa mengucapkan terimakasih lagi kepada Kak Nina. Aku langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Hari ini sangat melelahkan.

Sekarang, dan selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang