Huang Renjun sama sekali tidak pernah berpikir untuk bekerja di suatu laboratorium penelitian.
Ia mengambil gelar di bidang rekayasa genetika hanya semata-mata karena peluangnya untuk lolos seleksi cukup besar, setidaknya untuk seukuran universitas favorit Di Korea Selatan. Jurusan itu memang belum lama dibuka, peminatnya pun masih belum terbilang banyak; karena mungkin orang-orang berpikir, pekerjaan apa yang akan didapat ketika ijazah sudah di tangan?
Tapi kemudian, meskipun tidak dengan ambisi yang meledak-ledak, Renjun tetap meraih gelar cum-laude di hari kelulusannya. Tawaran pekerjaan yang mumpuni dan berupah fantastis pun menghujani surel Renjun kemudian.
Namun entah kenapa, pilihannya tertuju pada agen laboratorium kecil dengan gaji yang tak seberapa.
Sebenarnya ada alasan kuat sehingga Renjun memutuskan untuk bergabung di sana. Lokasi laboratoriumnya dekat sekali dengan apartemennya, juga tugas yang harus ia emban pun tidak begitu berat.
Tapi hal yang sama sekali tidak ia sangka adalah; ternyata laboratorium itu menyimpan suatu rahasia kelam. Dan apesnya, Renjun tidak bisa melangkahkan kakinya pergi dari sana setelah menandatangani kontrak.
Satu hal lainnya adalah, ia kemudian bertemu seseorang di sana.
Seseorang yang amat ia rindukan keberadaannya. Pemuda yang tidak pernah terhapus dari benaknya walau sudah sepuluh tahun berlalu.
Namanya adalah Na Jaemin.
Pemuda itu, dibawa ke laboratorium tempat Renjun bekerja dengan tubuh terluka parah. Ada luka yang menganga lebar di dadanya, seperti bekas tikaman oleh sesuatu yang tajam. Pun kepalanya juga mengalirkan darah yang cukup banyak, seperti dihantam oleh sesuatu.
Salah seorang rekan kerja Renjun kemudian menjelaskan, bahwa Na Jaemin adalah kelinci percobaan untuk penelitian terbaru. Sulit sekali untuk dilumpuhkan, bahkan perlu mengorbankan tiga nyawa hanya demi membawa raganya ke laboratorium.
Ketika Renjun bertanya kenapa, rekannya itu menjawab, "Na Jaemin adalah seorang pembunuh bayaran bertangan dingin. Incaran polisi internasional."
Dan seakan semua itu belum cukup membuat jantung Renjun nyaris berhenti mendadak, atasannya datang padanya, lantas berkata, "Huang Renjun, kau dipindahtugaskan mulai saat ini. Penelitian untuk Na Jaemin membutuhkan banyak orang, dan kau kuberi tugas untuk menjadi pengamat perilakunya."
Renjun berpikir, takdir pasti begitu membencinya.
Karena sekalipun ia kembali bertemu dengan orang yang paling dirindukannya, mereka tidak dipertemukan pada keadaan yang baik.
Justru buruk, sangat buruk hingga rasanya ia ingin tertawa.
=***=
End of Zero : Something Unexpected
.
****
.
Hehe hehe, ada yang suka jaemren/renmin di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwined || JaemRen
Fanfiction"Kau bukan lagi pribadi yang kukenal." "Delusional. Jangan harap seseorang yang sudah tidak kautemui selama sepuluh tahun akan tetap memiliki perilaku yang sama." "Aku pun berubah, tapi kau yang menjadi pembunuh bayaran sama sekali tidak ada di ling...