~ Please, Comeback to Me ~
"Kubilang berhenti!" Teriak seorang yeoja dari dalam sebuah mobil hitam mengkilap yang melaju kencang di jalan raya.
Namja yang tengah menyetir itu pun sontak memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, "Tolong dengarkan aku dulu!"
"Cukup! Aku tak ingin mendengar penjelasanmu lagi! Sudah cukup!" Yeoja itu memalingkan wajahnya dan segera keluar dari dalam mobil itu.
Namja itu meraih tangannya, "Eun Ri-ah dengarkan aku!"
Yeoja yang bernama Eun Ri itu mulai menangis dan melepaskan genggaman kekasihnya, "Lepaskan aku! Aku tak perlu penjelasanmu! Tolong.. Kumohon.. Jangan lagi.. Sudah berapa kali aku menangis karena kau? Aku lelah!"
"Eun Ri.."
"Maafkan aku Donghan.. Tapi, aku benar-benar harus mengakhiri semuanya. Berbahagialah dengan yeoja itu!" Eun Ri melangkah pergi meninggalkan kekasihnya, Donghan.
"Eun Ri! Kau salah.. Kau.. Yak! Kim Eun Ri!" Panggil Donghan.
Setelah pertengkaran yang terjadi malam ini, Eun Ri pun mengakhiri hubungannya dengan namja yang sangat dicintainya. Meskipun agak berat, ia tetap mencoba melupakan namja itu. Ia berjalan sendirian di sepanjang sungai Han sembari melihat sekeliling tempat itu. Kisah romantis tentang dia dan Donghan seketika kembali tergambar sempurna di benaknya. Tempat ini memang menyimpan banyak cerita baginya. Mulai dari saat ia bertemu dengan Donghan untuk yang pertama kalinya, menjalin hubungan asmara dengannya, sebuah ciuman pertama saat musim semi, dan hari ini sungai Han kembali menulis kisah untuknya. Wajah namja itu kembali memenuhi pikiran Eun Ri. Senyuman manis, matanya yang indah dan bibirnya yang merah itu tersimpan baik dalam memorinya. Langkahnya terhenti. Ia tertegun, butiran-butiran bening itu mendadak membasahi kedua pipinya. Ia merangkul tubuhnya merasakan sebuah pelukan hangat Donghan yang sangat dirindukannya. Namun sayang, semuanya telah berakhir.
Sementara itu, Donghan yang masih sangat frustasi segera menyusul teman-temannya. Ia tiba di sebuah bar yang letaknya tak cukup jauh dari tempat kerjanya. Ia berjalan memasuki tempat itu dan mencari di mana kelima temannya berkumpul. Tepat di dekat meja 6, ia menghentikan langkahnya. Ia melihat ke arah salah satu temannya, Hyunbin. Namja berwajah tampan itu sedang asyik berbincang dengan segelas alkohol kecil di tangan kanannya.
"Hyung!" Panggil Donghan.
Hyunbin berbalik, "Oh! Kau sudah datang.. Wae? Kenapa wajahmu murung begitu?"
Donghan duduk berhadapan dengan Hyunbin, "Ini semua karena kau!"
"Eh? Karena aku? Memangnya aku salah apa?"
"Eyy hyung! Aku putus dengan Eun Ri karena kau!"
Hyunbin terkejut, "Nde?"
"Eun Ri mendengar pesan suara yang kau kirimkan padaku! Aah kenapa kau berkata seperti itu eoh?!" Protes Donghan.
"Memangnya aku bilang apa?"
"Kau bilang Donghan-ah~ kau di mana? Kalau kau terlambat, yeoja seksi ituakan pergi. Aah kenapa kau bisa mengatakan hal itu hyung?" Donghanbersandar pada kursi yang didudukinya.
"Aah jinjja? Hehehe mianhae~ Aku kan hanya bercanda.."
"Kau bercanda di waktu yang tidak tepat hyung. Sekarang kami berpisah..Aaah jinjja!"
"Heol! Hanya karena itu kalian bisa putus?" Tanya namja yang ada disamping Hyunbin, Taehyun.
"Sebenarnya bukan hanya karena itu hyung. Aku memang tak menghubunginyabeberapa hari ini dan kemarin kami sempat bertengkar. Hari ini aku berniatmengajaknya jalan-jalan agar hubungan kami bisa bertahan tapi tiba-tiba sajapesan suara dari Hyunbin hyung muncul dan menghancurkan semuanya."
Namja yang duduk di samping Donghan terkekeh, "Aigoo kesian sekali.Sudahlah jangan sedih. Kemarilah! Bersandarlah pada Kenta hyung~ hyung akanmembuatmu lebih baik."
"Ne hyung..."
"Eyy masih banyak yeoja cantik di dunia ini. Kau tak perlu sedih. Donghankita adalah seorang model kan? Kau tampan, tinggi, berkarisma, seksi.. Siapapunyeoja yang melihatmu pasti terpanah dengan parasmu itu. Eun Ri pasti sangatmenyesal sudah meninggalkan namja sepertimu.." Sahut Taehyun sembarimemberikan gelas kecil berisi alkohol pada Donghan.
"Keunde hyung.. Mendapat yeoja seperti Eun Ri itu benar-benar sulit. Akutak yakin bisa mendapatkan yang seperti dia lagi."
"Nanti biar aku yang carikan.." Sahut Hyunbin sembari meneguk segelasalkohol.
"Aah terserahlah..." Donghan meneguk alkohol itu. Ia lalu meraihsebotol lagi dan menghabiskannya sendiri.
Taehyun terkejut, "Omo omo maknae kita sudah besar eoh? Daebak.."
"Yak! Kau kan sedang menyetir. Jangan minum terlalu banyak nanti kaumabuk." Tambah namja yang duduk di samping Kenta, Yongguk.
"Gwaenchana.. Aku yang akan mengantarnya pulang." Sahut Kenta sambilmerangkul Donghan.
"Charanda! Ayo kita habiskan beberapa botol malam ini." Ajak Hyunbinsambil bersulang dengan Donghan.
Taehyun membentak, "Yak! Kalian bisa mabuk! Jangan minum terlalubanyak!"
"Gwwaenchana hyung.. Aku bisa telepon supir kan?" Hyunbin tersenyum.
"Aigoo jinjja.. Padahal kalian yang paling muda tapi kalianlah yang palingkuat menghabiskan semua alkohol itu. Wanjeon jinjja real daebak heol!"Taehyun menggelengkan kepalanya.
Menjelangtengah malam, Kenta segera mengantar Donghan kembali ke apartementnya. Namjayang menghabiskan beberapa botol alkohol itu benar-benar mabuk sekarang.Sesekali Kenta mendengarnya memanggil nama Eun Ri. Sepertinya Donghan mrmangsangat mencintai Eun Ri dan masih tak rela harus melepaskan yeoja itu. Setelahtiba di teras depan, Kenta segera menuntun Donghan berjalan ke dalam. Masihdengan kedua pipinya yang memerah, Donghan terus memperhatikan Kenta. Ia lalumengelus pipi Kenta dan berhasil membuat hyungnya terkejut.
"Eun Ri-ah..." Donghan tersenyum memperhatikan Kenta.
"Ey! Yak! Aku Kenta! Kenta hyung!! Aigoo jinjja.." Kenta segeramembaringkan Donghan di atas tempat tidurnya.
Donghan meraih tangan Kenta, "Eun Ri-ah.. Kajima.."
"Aigoo geure geure.. Eun Ri akan menginap malam ini~" Goda Kentaberpura-pura menjadi Eun Ri.
"Ehehe saranghae~" Donghan mencium tangan Kenta.
"Kyaaaa pergi tidur sana!" Kenta melepaskan tangan Donghan dan segerameninggalkan kamar itu.
"Yak! Eun Ri-ah.. Di sini saja.. Ayo kita habiskan malam inibersama-sama~"
"Aigoo anak itu benar-benar mencintai Eun Ri. Kira-kira bagaiamana keadaanEun Ri yah? Aah dia pasti menyesal sudah memutuskan sahabatku! Aigoo.."Sahut Kenta di depan pintu kamar Donghan.
Pagiini Donghan tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya. Ia merasakan sakit padabeberapa bagian kepalanya. Ia memegangi kepalanya dan seketika kata-kata yangdiucapkan Eun Ri semalam kembali memenuhi pikiran Donghan. Ia masih tak percayajika ia dan Eun Ri telah berpisah. Pandangannya yang sedari tadi hanya menatapselimut, kini beralih melihat Kenta. Kenta berjalan menghampirinya denganmembawa segelas air hangat.
"Akhirnya kau bangun juga.." Kenta menyodorkan gelas itu padaDonghan.
"Aaahh berapa banyak botol yang kuhabiskan semalam hyung?"
"Banyak. Banyak sekali." Jawab Kenta lalu duduk di samping Donghan.
"Pantas. Aaah kepalaku pusing."
"Minumlah.. Air hangat itu bagus untuk perutmu.."
Donghan segera meneguk air hangat itu, "Ey ini terlalu panas hyung!"
"Sudahlah jangan protes! Minum saja!"
"Ne ne.. keunde hyung, semalam kau tidak pulang yah?"
"Ani.. Aku tak ingin meninggalkanmu sendiri dengan keadaan mabuk beratseperti itu. Aku takut jika terjadi sesuatu padamu. Makanya aku menginap disini."
"Aigoo kau memang sahabatku hyung.. Gomawo.."
Kenta segera bangkit, "Setelah ini, cepat mandi dan bersiap! Kita adajadwal pagi hari ini."
"Aah maja.. Aigoo aku tak yakin bisa terlihat bagus di depan kamerananti."
"Eyy kau ini model yang profesional kan? Bagaimanapun keadaanmu, kau akantetap terlihat baik! Cepatlah bersiap!"
"Ne.."
Seketika Donghan bangkit dan melihat ke sekeliling kamarnya. Ia kembaliteringat pada Eun Ri. Rasanya baru kemarin mereka menghabiskan waktu bersama diruangan itu.
= FLASHBACK =
January 6,
"Kyaaaa geumanhae.. Lepaskan aku.." Eun Ri tertawa geli sembarimencoba melepaskan dekapan Donghan.
"Shireo.. Aku benar-benar merindukanmu.." Donghan mengangkat tubuhyeoja itu dan membaringkannya di atas tempat tidurnya.
"Yak! Apa yang-"
Donghan menindih tubuh Eun Ri, "Ayo bermain sedikit~"
Eun Ri mencubit kedua pipi Donghan, "Shireo shireo shireo~"
"Aah wae?" Tanya Donghan sedikit kecewa.
"Mari kita lakukan setelah berjanji di depan pendeta.. Kau bukan 'nappeunnamja' kan?"
"Nde?!"
Eun Ri mengecup bibir Donghan sekilas, "Nikahi aku dulu.. Setelah itu kitaboleh bermain sepuasnya.."
"Aah sedikit saja.." Sahut Donghan ingin memberikan sebuah kissmark dleher Eun Ri.
Eun Ri menatap lekat kedua mata Donghan, "Andweyo! Aku tak ingin kaumenjadi 'nappeu namja' jadi jangan dulu.."
Donghan tersenyum manis sembari membalas kecupan Eun Ri tadi, "Geure..Geureom, mari bersama selamanya~"
"Ne~"
Donghan kembali tersenyum dan berbisik, "Saranghae~"
= FLASHBACK END =
Donghanyang larut dalam kenangan manis itu mendadak disadarkan oleh teriakan Kenta.Namja bertubuh mungil itu lalu menjewer telinga Donghan dan membawanya pergi.Ia pun mulai mengomelai sahabatnya yang terus saja berdiam diri di dalam kamar.
Kentadan Donghan segera berangkat menuju gedung HWE. Tiba di sana, mereka bertemudengan Eun Ri. Yeoja itu baru saja turun dari sebuah taksi. Pandangan Donghanseketika tertuju pada Eun Ri. Mereka pun saling memandang satu sama lain hinggaakhirnya Eun Ri memalingkan wajahnya dan segera berjalan meninggalkan Donghandan Kenta.
Donghan menunduk, "Aigoo hyung.. Aku pulang saja yah.."
"Mwo? Yak! Andwe.. kau sudah ada di sini! Cepat masuk dan cetak semua uangitu dari hasil pemotretanmu hari ini!" Bentak kenta.
Kentapun menarik tangan Donghan. Ia membawanya ke dalam lift. Tak disangka, merekabertemu dengan Eun Ri sekali lagi. Kali ini mereka berada di lift yang sama.Melihat suasana saat ini, Kenta tampak merencanakan sesuatu. Beberapa kali iamencoba membuat Donghan berada di dekat Eun Ri. Saat lift itu dipenuhi beberapaorang, Kenta pun berpura-pura mendorong Donghan. Alhasil namja itu tanpasengaja menyenggol bahu Eun Ri.
Donghan berbalik. Ia tampak agak kesal, "Hyung.."
"Ehehe mian.. Aku agak oleng hari ini~"
'Aigoo dasar pembohong. Aku tahu sejak tadi kau memang berencana membuatkudekat dengan Eun Ri kan? Hyung.. Jebal geumanhae..' Batin Donghan.
"Aah aku lapar sekali.." Sahut Kenta sambil melihat beberapa orangkeluar dari dalam lift. Kini hanya ada dia, Donghan dan Eun Ri di sana.
"Memangnya tadi kau tidak sarapan yah?" Tanya Donghan.
Kenta segera memencet tombol lift agar kembali terbuka, "Ne.. aku pergibeli makanan sebentar.. bye~"
"Eh? Hyung!!"
Sepertiyang direncanakan Kenta, akhirnya hanya ada Donghan dan Eun Ri di dalam liftitu. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Donghan maupun Eun Ri.Sesekali Donghan melirik yeoja yang berdiri di sampingnya. Kenangan manis saatmereka masih bersama pun kembali muncul dalam benak Donghan. Kenangan tentangkecupan manis di dalam lift yang hanya diisi oleh mereka berdua.
'Aah sial.. Aku mengingatnya lagi.. Sadarlah Donghan.' Batin Donghan. Keduatangannya lalu menepuk-nepuk pipinya sendiri.
'Apakah waktu tiba-tiba berhenti? Aah ottokhae.. Tiba-tiba saja hal itumelintas di pikiranku. Beberapa waktu yang lalu, dengan suasana ini.. Di tempatyang sama.. Aku berciuman dengannya. Aaah entah kenapa rasanya aku begitu malu.Melihat wajahnya pun aku tak berani."
"Oh! Kita sudah sampai." Sahut Donghan melihat pintu lift ituterbuka.
Eun Ri tampak agak terkejut, "Aah ne.. ne.."
"Sampai jumpa.." Sahut Donghan dingin. Ia sama sekali tak melihat EunRi dan segera berjalan menuju ruang pemotretan.
Eun Ri melihat Donghan yang semakin jauh darinya, "Aah jinjja.. Aku gugupsekali.."
Donghan berjalan menunduk, "Aah yang tadi itu benar-benar... Aku gugupsekali."
EunRi pun segera berjalan menuju meja kerjanya. Ia tiba di sana dan tertegunmelihat berbagai macam foto Donghan tertempel di beberapa tempat di mejanya.Eun Ri memang bekerja sebagai editor di sana, itulah mengapa ada banyak fotomodel di mejanya. Dan salah satu foto model yang memenuhi mejanya adalah fotoDonghan. Ia meperhatikan foto-foto itu lalu mulai mencabutinya satu-persatu.
"Aaaah aku bisa gila.."
"Yak! Wae geure?" Tanya Mijoo, teman dekatnya yang kebetulan tengahbermain komputer di samping Eun Ri.
"Molla..."
"Waaah kau mencabuti semua foto yang biasa kau nikmati tiap hari.. Kaubenar-benar putus dengannya?"
Eun Ri berbalik, "Ne!"
"Aigoo sayang sekali.." Mijoo mengambil foto-foto itu dan melihatnya.
Eun Ri mulai bekerja dengan komputernya, "Aku harus segera melupakannya..Semua kenangan tentang dia selalu saja memenuhu pikiranku.. Aaah aku bisa gilakalau harus seperti ini terus.."
Mijoo masih asyik melihat foto-foto itu, "Omo! Donghan benar-benarmemiliki bentuk tubuh yang bagus. Lihatlah! Absnya berbentuk dengan sempurna difoto ini padahal fotonya belum diedit.. Heol daebak! Waaah ada yang samaHyunbin juga. Kyaaaa tampannya~"
"Eyy geumanhae.. Kembalikan padaku!" Eun Ri merebut foto-foto itu.
"Aigoo aku kan hanya ingin melihat Hyunbin ku~"
"Aigoo kembali bekerja sana! Hari ini kau boleh mengedit foto Hyunbin danDonghan, sisanya biar aku yang edit!"
"Jinjja? Ok! Dengan senang hati~"
Hariini benar-benar hari yang sibuk bagi Eun Ri. Ia harus mengedit ratusan fotodalam sehari dan terpaksa menghabiskan malamnya di kantor. Ia baru selesaisetelah pukul 11 malam. Ia pun segera merapikan meja kantornya dan bergegasuntuk pulang. Tiba di pintu depan gedung HWE, ia bertemu dengan Donghan. Namjaitu tampak sedang menunggu seseorang.
'Sial.. Kenapa aku harus bertemu dengannya di sini?' Batin Eun Ri kesal. Ialalu berdiri agak jauh dari Donghan sembari menunggu taksi pesanannya datang.
Donghan yang menyadari kedatangan seseorang pun berbalik dan terkejut melihatEun Ri, "Aigoo! Aaah bikin kaget saja.."
"Nde?" Tanya Eun Ri.
"Aniyo.."
"Eyy mwoya.."
Donghan terdiam sejenak lalu mengalihkan pandangannya. Ia melihat ke arah hujanyang tiba-tiba saja turun membasahi sekeliling mereka, "Hujan.."
Eun Ri ikut melihat hujan yang turun agak deras, "Ehem! Kau sedang apa disini? Bukannya sudah pulang dari tadi yah?"
"Yaah pemotretan hari ini memang tak begitu banyak. Sebenarnya aku inginpulang tapi tiba-tiba saja seseorang mengajakku makan malam.."
Eun Ri tertegun, "Aah begitu yah.."
"Bagaimana denganmu? Apa kau lembur?" Tanya Donghan.
"Yaa begitulah.."
Donghansesekali melihat Eun Ri. Yeoja itu tampak kedingingan. Tubuhnya hanya berbalutkemeja merah muda dan rok hitam selutut. Tiba-tiba saja kakinya bergerak. Iaingin melangkah menghampiri Eun Ri dan menawarkan sweaternya pada yeoja itu.Namun, di saat yang bersamaan sebuah mobil hitam mengkilap berhenti di depanmereka. Pintu mobil terbuka dan tampak seorang wanita cantik keluar dari dalammobil itu. Wanita bertubuh S line itu mengenakan sebuah dress merah yang tampaksangat sempurna di tubuhnya. Ia lalu tersenyum kepada Donghan dan menyapa namjaitu dengan genitnya.
"Omo.. Donghanie~ maaf sudah membuatmu menunggu.." Sahut yeoja itusembari meraih tangan Donghan.
"Aah ne noona.. Gwaenchana.."
"Kau pasti dingin.. Kajja! Masuklah ke dalam mobil lalu kita pergi keraustaurant~ Aku akan mentraktirmu makanan terbaik yang ada di kota ini.."Ajak yeoja itu sembari menarik Donghan masuk ke dalam mobilnya. Mereka punberlalu meninggalkan gedung itu.
Eun Ri yang sejak tadi memperhatikan mereka pun tampak berdecak kesal,"Heol! Dia baru memutuskanku kemarin dan sekarang dia sudah menjadi asmaradengan wanita yang lebih tua? Aigoo mwoya.. Namja itu benar-benar memuakkan!Dia pasti sengaja menyuruh 'noona' itu menjemputnya di sini supaya aku bisamelihat kemesraan mereka. Aaah jinjja! Aigoo yak! Eun Ri geuman!! Kau harussadar! Dia tidak baik untukmu.. Jangan selalu memikirkannya! Kau harus mencarinamja yang lebih baik dari dia! Fighting!"
Beep beep. Suara klakson mobil berhasil membuat Eun Ri terkejut. Ia seketikaberbalik dan mendapati sebuah taksi di depannya, "Omo!"
"Maaf.. Apa kau mau naik sekarang?"
"Nde? Aah maaf.. Apakah kau tadi mendengar semua ocehanku?" Eun Ribalik bertanya.
Supir taksi itu tersenyum ragu, "Ya.. Mungkin.."
"Heol! Aah malunya..."
"Masuklah.. Kau bisa kedinginan di luar situ."
"Aah ne ne. Maaf.." Sahut Eun Ri segera memasuki taksi itu.
Sepanjangperjalan, Eun Ri terus saja melihat ke luar jendela sembari mengingat apa yangbaru saja dilihatnya. Dia tampak benar-benar kesal pada namja itu. Ia lalumeraih ponselnya dan mulai mencari kontak seseorang. Ia berhenti pada kontakDonghan. Jemarinya telah siap menghapus kontak namja itu namun seketika iaterdiam. Ia melihat foto dirinya bersama Donghan pada kontak itu. Perasaan takyakin pun kembali muncul dalam benaknya. Jemarinya mungkin bisa menghapuskontak itu tapi hati kecilnya masih tak sanggup menghapus kontak seseorang yangberarti dalam hidupnya. Mereka memang telah berpisah tapi Eun Ri masih sajamemikirkan namja itu. Sebuah harapan untuk bisa menjalin kembali hubungan manisitu pun masih terlintas di pikirannya. Ia ingin membenci namja itu tapi Eun Rijelas tak sanggup. Ia terlalu mencintai Donghan. Ia tak bisa melihat ke arahyang lain. Kedua mata indah itu hanya terfokus pada satu orang, Kim Dong Han.
"Gwaenchana?" Tanya supir itu dengan hati-hati.
"Nde? Aah ne.. Gwaenchana.." Eun Ri meraih tissue yang ada di sampingsupir itu dan mulai menyeka air matanya.
"Apakah kau baru saja diduakan?"
"Ani.. Mungkin.."
"Anak-anak jaman sekarang memang keterlaluan yah. Seenaknya sajamempermainkan perasaan yeoja. Kau pasti sudah memberikan yang terbaik padanyatapi kau malah ditinggalkan.."
Eun Ri menunduk, "Sebenarnya.. Aku yang memutuskannya."
"Oh jinjja? Aah begitu yah.. Kau pasti memutuskannya karena dia mendekatiyeoja lain.." Sahut supir itu canggung.
"Hmm ya begitulah."
"Sabar.. Mungkin ini adalah sebuah ujian untukmu. Masih banyak namja yanglebih baik dari dia. Kau tak perlu sedih."
"Ne.. Keunde.. Aku tak tahu bagaimana harus melepaskannya. Aku.. Aku masihbegitu mencintainya. Apa yang harus kulakukan?" Eun Ri kembali meneteskanair mata.
"Omo.. Mian.. Maaf sudah membuatmu mengingatnya.."
Eun Ri mengusap air matanya lagi, "Aniyo.. Gwaenchana.. Aah kenapa akujadi cengeng begini? Jinjja!"
"Mianhae.. Maaf sudah ikut campur."
"Aniyo.. Aku justru berterima kasih. Terima kasih sudah mau mendengarceritaku."
"Aah ne.. Maaf yah."
"Ne.. Gwaenchana. Tolong berhenti di depan yah!"
"Aah ne ne.." Jawab supir itu. Ia lalu memberhentikan mobil tersebutdi depan sebuah gang.
Eun Ri segera keluar dari dalam mobil, "Gomapda.."
Supir itu tersenyum, "Semoga kau bisa segera menemui namja yang lebih baikdari dia. Fighting!"
"Ne.."
"Geureom.. Selamat malam." Sahut supir itu lalu pergi meninggalkanEun Ri.
Author POV End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Comeback to Me
Fanfiction"Dibanding kembang api itu.. Aku lebih menyukaimu.." - Eun Ri.