3 || sebatas garis

31 3 1
                                    

Hayo, siapa coba yang Alana liat pas nengok keatas?

———

"Kakak? Kakak yang tadi nabrak saya kan ini?" Ia sedikit terkejut.

"Oh, jadi ini yang tadi jalan gak becus? Hahaha" Ejek kakak kelas itu.

Hampir semua mata tertuju kepada mereka berdua karena berbicara dengan suara lumayan keras. Alana yang sedang malas beradu argumen kembali dengan kakak kelas yang tadi ditabrak nya hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

"Maaf ka, saya janji gak ngulangin lagi"

"Ha? Bener nih? Saya gamau lagi liat besok kamu gak bawa papan nama lagi!" Bentaknya.

"Iya ka, janji. Jadi saya bisa baris gabung sama temen saya sekarang? Oke terima kasih ka" Jawab Alana sambil sedikit membungkukkan badannya.

Saat Alana hendak berjalan menuju barisannya, tiba-tiba kakak kelasnya yang menyebalkan itu berbisik,

"Nama saya Ezra, jangan lupa."

———

Jam yang sekarang sudah menunjukkan pukul 2 siang ini menandakan bahwa kegiatan MOS telah selesai dilaksanakan dan akan dilanjutkan esok hari. Masih terngiang-ngiang dikepala Alana bagaimana jelas yang namanya 'Ezra' itu membisikkan namanya tepat di telinga kanannya.

"Mau malu apa lagi gua besok Ya–ehhh..." kagetnya saat hampir saja menabrak tempat sampah disamping kirinya karena jalan sambil melamun.

Alana tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang tadi melihatnya jalan melamun sambil tertawa berharap besok ia akan menertawainya karena 'jalan gak becusnya' itu.

———

Ya tebak, se-senang apakah Ezra saat tahu ia berpapasan dengan Alana di lapangan sekolah hari ini. Tidak sabar ingin mencela, mengata-ngatai, dan meledek Alana karena kejadian kemarin yang mungkin akan membuat Alana malu setengah mati nantinya, memang jahat Ezra.

"Oi yang jalan gak becus, liat nanti ya hahaha" ucapnya dengan sarkas sambil tertawa.

Alana yang mungkin tahu ia yang sedang diajak berbicara dengan Ezra kakak kelasnya -yang tidak pernah dan ingin dianggapnya jadi kakak kelasnya- pun hanya menunduk sembari mendengar tawa Ezra makin lama makin pelan terbawa angin.

"Allahu Akbar. sabar Alana, sabar" sambil mengelus dada

lama banget gak sih hiatusnya? hehe
chapter baru semoga suka ya.
vote comment jangan lupa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebatas garisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang