Bertemu

5 1 0
                                    

Raina Pov


"Ma adek berangkat dulu ya" ucapku sambil mencium pipi mama
"Iya sayang. Hati hati di jalan ya pa"
Mama mengantarkan kami sampai kedepan pintu gerbang.
Aku dan papa pun masuk kemudian mobil mulai berjalan. Obrolan ku dan papa pun mulai berlanjut

"Kamu jangan nakal lagi ya kalau sudah masuk sekolah baru"

"Siap pak bos"

"Nanti papa turunin kamu di depan gerbang saja ya, papa buru buru ada meeting pagi ini"

"Iya gak papa kok pa"

Setelah itu papa kembali fokus menyetir. Aku hanya memandangi jalan yanh jarang ku lewati, tapi ternyata jalanan disini masih terbilang asri.
Banyak pohon pohon besar di pinggiran jalan. Ada bermacam macam bunga juga yang pada saat itu sedang mekar.
Di dalam hati aku berdoa, pilihan yang di berikan papa dan mama ini adalah yang terbaik. Semoga aku menemukan jati diriku di sana nanti.

"Adek, kita udah sampai! Kami ngayalin apa sih?" Tangan papa kini sudah mengelus kepala ku.
"Gk ada apa apa kok pa. Yaudah rain turun disini aja ya" ucapku sambil mencium tangan papa.

"Duit jajan kamu masih ada?"

"Ada kok pa. Tenang aja"

"Yaudah kamu hati hati nyebrangnya ya, liat kiri kanan dulu"

"Siap komandan"

Aku pun turun dari mobil papa. Mobil papa melaju lurus kembali mengarah ke kantornya. Aku bukan terlahir dari anak orang kaya, tapi pengahasilan papa dan mama masih terbilang cukup untuk menyekolahkan ku.
Setelah ku lihat lihat sekolah ini bagus, siswa siswinya rata rata menaati peraturan, mulai dari cara berpakaian dan tatanan rambut bagi laki lakinya.

"Heyy, kamu gak mau nyebrang"  ucap seorang anak laki laki padaku.
Tubuhnya lebih kecil dari pada ku, tapi dia terbilang cukup manis

"Iya!" Ku jawab datar

"Ayok aku sebrangin"

"Hemm" aku masih berpikir

"Ayolah, aku bukan orang jahat kok"

"Baiklah" ucapku

Kemudian aku mengikutinya dari belakang. Jalanan disini sudah cukup ramai pada jam masuk anak sekolah seperti pagi ini. Setelah sampai di depan halaman sekolah, aku langsung saja berjalan ke dalam sekolah.
Aku malas harus mengucapkan terimakasih pada anak laki laki tadi.
Setelah mulai berjalan memasuki halaman, aku menderngar suara teriakan.

"Anak baru kamu cantik"

Ku lihat kearah belakang. Oh my God, dia lagi dia lagi.
Apa apaan sih baru juga sehari masuk.
Aku mempercepat langkah ku mencari ruangan kepala sekolah.
Tiba tiba aku merasa nama ku di panggil.

"Rain"

"Iya"

"Kamu raina kan?"

"Iya ada apa?"

"Kamu lupa aku siapa? Aku Gito"

Astaga aku lupa, Gito juga bersekolah disini. Gito pernah satu SD dengan ku.
Dia dulu mengatakan dia suka padaku. Setiap hari dia meletakkan berbagai macam makanan di dalam laci meja belajarku.
Tapi hal itu tak berlanjut karna aku tidak suka padanya dan lagi kami masuk SMP yang berbeda.

"Ehh kamu gito? Aku ingat kok" ucapku tersenyum tipis.

"Kamu ngapain disini? Jangan bilang kamu murid baru?" Ucapnya penuh menyelidik

"Iya"

"Kamu sekarang mau kemana?"

"Ruangan kepsek"

"Mau kuantarkan?"

"Yaa boleh"

Aku pun mengikuti gito. Di jalan banyak siswa dan siswi yang memandangi ku. Ada tatapan memuja dan ada juga tatapan tak suka.
Gito memang laki laki yang tampan. Lesung pipi yang dalam, kulit sawo matang, badan yang proposional dan cukup tinggi. Aku yakin perempuan yang baru beretemu bahkan telah lama berteman dengannya banyak yang menyukainya. Tapi tidak dengan ku, aku hanya menggapnya teman.
Setelah banyak bercerita kami pun sudah berada di depan ruangan kepsek.

"Maaf aku tak bisa mengantar mu sampai ke dalam. Aku harus masuk duluan"

"Iya gpp kok. Makasih ya" ucapku berusaha tersenyum tulus.

"Aku duluan" ucap nya sambil melambaikan tangan pada ku.

Author pov

Raina mengetuk pintu ruang kepala sekolah.

"Tok tok tok"

"Ya silahkan masuk" terdengar suara seorang wanita dari dalam.

"Selamat siang Bu. Saya Raina murid pindahan yang ..."

"Saya sudah tau nak. Silahkan duduk" wanita tersebut tersenyum pada Raina.

"Jadi kamu Raina ya. Kamu cantik persis kata ibumu. Ibu adalah teman ibumu semasa SMA. Kalau ada yang kamu tidak pahami di sekolah ini silahkan nanti kamu datangi saja ibu ke ruangan ini. Oke?" Ucap wanita itu. Pembawaan nya yang santai membuat kegugupan Raina hilang.

"Oke bu" ucap raina sambil tersenyum manis

"Baiklah mari ibu antar ke ruangan mu"

Raina pun mengikuti langkah kemana dia akan menemui orang orang penting dalam hidupnya

___________________________

Hellooo kembali lagi dengan cerita Raina😇
Penasaran gak bagaimana kisah hidup raina? Kuyy baca terus
Walaupun masih pemula ku harap cerita tidak membosankan yaa
Kalau ada part yang membingungkan pliss coment biar bisa di perjelas
Vote and coment yaaa🙏🏻

RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang