Kedua

6 0 0
                                    

"semangat Edo!"  itu lah yang diucapkan anak anak perempuan SMA Cendrawasih saat melihat langsung Edo yang sedang bermain bola kecuali Ana yang hanya menonton Edo dengan tak tenang.
Sekarang sedang berlangsungnya separing basket yang di laksanakan disekolah mereka dengan melawan sekolah SMA Madika.

Edo adalah anak Basket tepatnya ia adalah ketua basket di sekolahnya, dengan tampang muka yang melebihi cowok lain menjadi nilai tambahan buat jadi cowo idaman bagi para kaum hawa.

"yes masuk" Ana terliat bahagia dan rasa khawatirnya hilang begitu saja saat Edo mencetak poin di menit terakhir yang menyebabkan sekolahnya menang.

Ana berjalan ke dalam lapangan dan membawa air botol dan anduk kecil untuk diberikan kepada Edo, namun disaat ia ingin samapai ia didahulukan oleh perempuan cantik berbadan tinggi, rambut lutus sebahu,  kulit putih, dan menggunakan kacamata. Ia adalah Feby, teman dekatnya Edo selain Ana.

Ana yang melihat itu langsung mundur dari posisi semulanya dan berlari meninggalkan lapangan basket taklupa ia membawa aor dan handuknya yang niatnya ingin di berikan kepada Edo menuju taman sekolah.

"ya aku ga sebanding lah sama feby, kecil, ga tinggi, ga terlalu putih kaya feby, cuma rambutnya aja yang sama"
Mendudukan badan Ana di kursi taman dan menaruh minuman dan anduk disampingnya.

"pasti Edo suka sama dia, yah aku bisa apa kalo kaya gini" pusing dengan pikiran nya yang mengakibatkan rambut Ana acak acakan karna ia yang menggaruk gusar rambutnya itu.

Mengeluarkan hp dan memasangnya earphone dan menyumpal lubang telinga Ana dengan benda bercabang dua tersebut.

.
.
.

"Hai Edo." sapa Feby

"Hai Feb, ngapain lo disini?"

"Mau ngasih ini ke elo do" menunjukan air kemasan dan handuj kecilnya.

"Oh,  makasih ya Feb. Oiya lo liat Ana ga?" tanya Edo yang membuat Feby menggelengkan kepalanya kekanan dan kekira, tandanya ia tak meliahat Ana.

"Yaudh Feb gua kesana dulu ya, mau nyariin Ana ga biasanya soalnya dia kalo gua tanding ga ada"

"iya"

Edo menangkah pergi menuju kelas x ipa 2 berharap Ana ada di kelasnya dan ia tidak usah susah payang mencari anak itu yang berbadan mungil.

"Val" merasa namanya dipanggil seseorang akhirnya Noval melihat kearah sumber sura yang memanggilnya itu.

"Apa do?"

"Ada Ana ga?"

"Engga ada, dari tadi dia ga ada di kelas"

"ya udh makasih ya val. Gua cabut dulu mau nyari tu bocah"

"iya do"

"kemana nih bocah satu ya. Udah tau badannya kecil kalo ilang susah nemuinnya." Edo mencari Ana ke kantin dan perpus tapi hasilnya nihil, dan tujuan dia sekarang adalah taman. Karna ga mungkin kalo Ana pulang kan?

A&ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang