2.Terbentuknya Comel Squad 1

26 6 0
                                    

Memasuki perkuliahan emang rasanya campur aduk kayak permen nano. Ada manisnya sama asamnya. Kadang sukak kesel sendiri niatnya mau ramah plus nambah banyak temen. Ehh,dikacangin. Rasanya tuh sakit,sakit banget. Hikss,jadi sedih. Untungnya aku punya temen yang gak punya malu nya sih. Eh,salah ding maksudnya ramah gak ketulungan. Taulah siapa.. iya si cia. Si cia yang humoris,lucu. Ada aja yang dibahas sama dia. Dia orangnya juga ramah banget sama siapa aja masuk. Kalau menurutku mah dia udah cocok jadi pelawak. Mungkin,kalau ikut stand up comedy dia menang juara satu kali ya. Nah,gara-gara keramahan nya dia, yang awalnya kami berdua jadi nambah banyak.

Awalnya tuh pas masuk mata kuliah yang kedua,dia kenalan sama teman yang di belakang dia. Biasalah kami duduk paling depan lagi.
"Nama kakak siapa? Nama aku Gracia Mentari Bla..Bla.bla"
Maafkan saya yang gak tau nama lengkap teman sendiri. Biasa nama dia panjang,sepanjang jalan raya tak berujung. Intinya sih ujungnya butar-butar. iya,butar-butar. Baca butarnya agak dibulein dikit biar kerenan dikit lah.

Kemudian pas dia udah ngenalin dirinya lanjut mereka yang ngenalin diri mereka. Sambil salaman juga ya. Biasa tradisi Indonesia gitu kan?
"Anggi"
"Grace"
"Apa kak?" Ini yang nanya cia ya bukan aku.
"Grace"
"Oh Grace aku kira Gracia. Terus kakak namanya siapa?"
"Trisia. Dipanggil cia"
Seperti biasa cia akan komplain.
"Ih..kok sama aku juga cia. Yaudah panggil aku tari aja."
"Lah kok ganti lagi"kali ini aku yang protes. Soalnya udah anteng banget nih lidah manggil cia.
"Ya masa cia namanya dua. Ah,gak enak kak"
Kau kira makanan cia
"Sukakmu lah cia."
"Jadi,kalian manggil aku tari ya. Jangan cia"

Setelah siap perkenalan dia ngulang nama-nama teman satu kelas. Serius deh,dia ini udah aneh,lawak-lawak lagi ehh pikunan juga. Lengkap penderitaan saya Mak.
Masalahnya tuh nama diulangi jadi aneh kan aku juga yang sakit perut. Iya,sakit perut karna gak berhenti ketawa.
Emang kampret anak satu ini. Sukak banget buat orang mati ketawa.
Awalnya sih masih bener dia nyebut namanya. Eh,ujungnya udah hancur. Serius dah...
"Kak Anggi,grace, Amek..."
"Hah, Amek? Siapa lagi Amek?
"Itu loh yang dekat kak... Kak siapa lagi itu ..? Lupa aku kak."
"Yang mana"
"Yang wakil komting itu."
Muka langsung on mode datar. Karungin ni anak boleh gak? Terus di buang ke selokan. Gak kali ya ? Dosa mungkin,..
"Bukan Amek cia tapi Mae."
"Oh iya Mae kak."

Tanpa muka bersalah dia mulai melanjutkan menyebutkan nama teman satu kelas. Kali ini aku benar-benar habis akal.
"Mi...yabi..??"
What the duck?? Apaan lagi itu?
"Siapa lagi yang kau bilang Miyabi sih cia"
"Eh salah kak. Lupa itu nama yang dua orang itu kak."
"Mia,Ami cia"
"Eh,iya itu kak. Nama mereka banyak yang sama kak. Kan pusing aku.."
Tolong aku Tuhan....

***
Selesai pelajaran kami pun langsung ke kantin. Soalnya perut udah pada keroncongan. Eh,gak taunya jumpa sama orang si Anggi dan lainnya. Seperti biasa cia yang ramah mengundang mereka untuk makan bareng di meja kami. Memang sih meja udah pada penuh. Yang anehnya tuh,emang muat bertujuh di meja?. Dan akhirnya,kami malah sempit2an.
Sebelumnya,aku,cia sama Grace udah mesan bakso sisanya mereka mesan gorengan.

Kruyuk...kruyuk...
Itu suara perut ya Wee. Kami benar-benar udah kelaparan nunggu pesanan bakso kami. Gimana gak kelaparan coba? Pesanan yang kami pesan udah lama gak datang-datang juga. Malah yang baru datang yang dapat duluan makanannya.
Dengan inisiatif yang baik akhirnya aku sebagai yang tertua menyuruh cia untuk menanyakan kabar bakso kami.

Dua kali cia harus bolak-balik menanyakan makanan kami. Dan akhirnya makanan kami pun tiba.
Tapi masalah gak sampai disitu. Cia sang centil protes dengan baksonya. Dia gak suka tampilan baksonya.
"Kok kek gini baksonya Wee."
"Kenapa lagi?"
"Mi nya kayaknya gak enak."
"Yaudah baksonya aja makan."

Sudah tenang-tenang makan. Si cia sama sekali tidak menyentuh makanannya. Katanya sih dia gak selera lagi. Dengan kampretnya,dia malah membuang mie nya dan memberikan baksonya ke kucing sambil merocos pastinya. Dan kami hanya tertawa melihat tingkahnya.

Ada-ada aja lah tingkahnya cia..😑😑

Comel SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang