2

30.9K 4.1K 335
                                    

Setelah renjun nyeritain akhir hubungannya sama jeno, mereka semua sibuk dalam pikiran masing masing, menyebabkan suasana jadi hening.

"Masih ada satu lagi cerita yang belum gue kasih tau." Renjun memecah keheningan.

"Hm? Apalagi kali ini?" Tanya haechan

"Masalah skripsi lo?" Chenle coba menebak.

Renjun mengangguk dan menelungkapkan wajah dilengannya sendiri.

"Kenapa jun..?" Haechan bertanya dengan selembut mungkin

"Cerita sama kita, siapa tau kita bisa bantu." Tambah Chenle.

"Benar tuh jun, kalaupun kita gabisa bantu, seenggaknya hati lo rada lega jun.."

Renjun ngangkat wajahnya dan kembali meminum jus mangganya, mencoba menenangkan diri.

"Gue bakal cerita, tapi gue mau nanya, gimana skripsi kalian?" Tanya renjun

"Hm? Skripsi gue..? udah tahap akhir. Gue sidang 2 minggu lagi." Ucap haechan enteng.

Senyum diwajah renjun makin luntur, bukannya iri. Dia cuma sedih, nanti pas haechan lulus pasti dia bakal berdua doang sama chenle.

"Benaran?!! Temen lo chan! Masa tiba tiba udah mau sidang aja! Ntar gue berduaan doang dong sama chenle? Sepi.."

"Heh jun! Gaboleh gitu lo, bukannya seneng temen mau sidang, ini malah di sewotin. Gue doain sidangnya mundur ya chan.." ujar chenle

"Yaa, sama aja dong bambang?!! Amit amit lah woi, tega lo semua. Btw gimana skripsi lo le?" Tanya haechan

"Masih di bab akhir. Gue gak tau mau nulis apaan lagi." Ucap yang termuda lesu.

"Semangat le, tinggal sedikit. Pasti bakal cepat, kalau dikerjain. Jangan suka nunda makanya." Nasihat haechan

"Iye bos, diusahain nih.. kalo lo gimana jun?" Tanya chenle pada renjun yang asik minum jus mangga.

"Gue? Haha..." Renjun terdiam dan menunduk kembali. Menutupi raut sedihnya.

"Hehh, kenapa? Lo tersinggung yaaa? Maaf atuh jun, gak sengaja" Tanya chenle hati hati

Renjun mengangkat kepalanya dan menggeleng.

"Gak kok, gak sama sekali. Kalian beruntung bakal cepet lulus. Lah gue? Bakalan terjebak disini beberapa bulan lagi!! Bisa gila guee." Rengek renjun

"Kokk? Bukannya skripsi lo udah setengah jalan jun?" Chenle bingung dengan perkataan renjun.

"Gue harus mengulang dongg, Dari judul sampai akhir." Ucap renjun lesu dan menempelkan wajahnya pada meja kantin.

"APA?! Lo serius jun?! Miris banget woi!! emang dasar dosen gila. Skripsi lo udah menjelang bab akhir gitu, Dan dia nyuruh lo ngulang?!" Tanya haechan penuh emosi.

Renjun cuma ngangguk dan sesekali menghentakkan kakinya. Tanda ia sedang kesal.

"Dan kalian tau? Tadi dia nyuruh gue ngambil referensi skripsi alumni di perpustakaan, dalam waktu 5 menit!"

"Gue rasa dia emang gila deh." Gumam chenle.

"Wah! Parah banget anjir itu dosen."

Masih ada yang lebih parah, Dia menyuruh gue menjadikan skripsi itu sebagai bahan referensi tapi ribetnya, gue harus ketemu smaa si alumni ini dan minta bantuan doi."

"Benaran?! Woii.. ada ada banget dosen lo... jangan jangan  dia cuma mau ngerjain lo jun" Haechan menanggapi.

"Lah? Gue ga ngapa-ngapain kok, masa tiba tiba dia ngerjain gue?" Renjun ga terima.

"Lo nyolot kali jun?" Balas haechan.

"Elahh mana mungkin sih dosen main main sama skripsi mahasiswanya, pasti dia punya alesan. Jadi intinya, si alumni ini tuh siapa?" Tanya chenle.

"Gue gatau juga, gue gak kenal sama si alumni ini, tapi gue tau namanya. Kalau gue gak salah sih, namanya Jung Jaehyun."

"HA?!" Chenle.

"APA?!" Haechan

Renjun tentu saja kaget mendengar teriakan dua sahabatnya itu, ia mendelik tajam pada mereka dan bertanya

"Apa sih woi?! Ribut amat? Kalian kenal?"

"Ayolah huang renjun! Siapa yang gak kenal? Dia itu mahasiswa terbaik lulusan 3 tahun lalu." Jelas haechan.

"Dan lo tau? Jung corp?" Tanya chenle pada renjun.

"Eum? Perusahaan furniture?" Jawabnya ragu.

"Ya, plus elektronik, mobil, mall dan hotel. Lo beneran gak tau Jung Jaehyun? Dia pewaris tunggal Jung corp jun!!" Jelas chenle panjang lebar.

Seketika mata renjun membulat dan bahunya melesu.

"Tamatlah riwayat lo huang renjun. Dia pasti sibuk, mana mungkin dia mau bantuin mahasiswa bobrok macem gue ini." Dumel renjun.

"Udahlah.. kerjain aja sendiri dirumah, gak perlu ketemu sama Jaehyun sunbae, sidosen gila itu mana tau lo ketemu sama jae sunbae apa kagak jun." Saran haechan

"Lo salah chan. Dia nyuruh gue minta tanda tangan si jung ini biar dia mau acc skripsi gue."

"Wah kalo itu sih lain cerita, ibarat game mah lo udah game over jun" Jawab haechan sarkas.

"Dan dari apa yang gue dengar sih, dia disiplin mampus orangnya jun, dan dia sama sekali gak ramah dan cenderung arogan. Saran gue sih, hati-hati aja sama dia jun." Chenle mencoba memperingati renjun.

"Kan..lo mah nakutin."

"Lah, gue mah sebagi temen yang baik ngingetin aja jun"

"Udah udahh, yang penting coba aja hubungin dulu Jaehyun sunbaenya. Baru kita bisa tau itu semua benar atau enggak." Ucap haechan bijak.

"Bener juga sih, tapi gue gatau mau hubunginnya gimana."

"Gue ada emailnya. Mau gak lo?." tawar Haechan

"Ya mau dongg, kirim le, gc!"

"Ya sabar dong junedi!!" sewot chenle

"Tapi lo dapet emailnya dari mana dah le?" Haechan penasaran

"Biasaa, ada bisnis sama perusahaan dia waktu itu. Jadi ya gue tau emailnya."

"Hm, lupa gue lo punya perusahaan, nyesel nanya dah gue." Tanggap Haechan

"Udah masuk nih le, makasih banget inimah, penyelamat idup gue banget lo le!!" Renjun langsung memeluk chenle.

"Elah, lebay lo, kayak sama siapa aja, tapi sama sama junie!!." Jawab Chenle, dan balas memeluk renjun.

"Gue gak keliatan ya?" sindir haechan

"Utututu, sini ikutan.." Dan ya, akhirnya mereka bertiga pelukan ala teletubbies dan jadi bahan tontonan anak anak fakultas bisnis.



TBC.

Skripsi ; JaeRen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang