Prolog

344 68 8
                                    

--*Jaeyong*--

Suara gemerincing lonceng membuyarkan lamunan Jaehyun. Kepalanya memutar dan netra cokelatnya menangkap cahaya biru kecil dari bunga mawar dalam vas di atas meja. Merasa penasaran, ia pun mendekat.

Saat melihat apa yang menjadi pusat dari cahaya biru itu, matanya seketika terbelalak. Karena itu adalah seekor peri! Atau seorang? Entahlah, Jaehyun juga tidak tahu.

Well, pemuda Jung itu memang tidak pernah melihat peri sebelumnya. Tetapi tentu ia mengetahui ciri fisiknya dari buku dongeng. Dan ia bersumpah memang benar-benar melihat peri!

Makhluk dari negeri dongeng itu memiliki ukuran yang sangat mungil. Parasnya sangat rupawan dengan kedua telinga yang lancip. Dan sudah pasti memiliki dua pasang sayap transparan yang berkilauan.

Berdasarkan film Tinkerbell yang pernah Jaehyun tonton, para peri memiliki berbagai macam kekuatan alam. Namun ia sama sekali tidak mempercayainya. Bahkan ia juga tidak pernah percaya dengan segala macam bentuk dongeng.

Lantas apakah sekarang keyakinannya berhasil dipatahkan oleh seekor peri?

Merasakan kehadiran Jaehyun, si peri biru mendongak. Lagi-lagi pemuda tersebut terbelalak kagum. Karena makhluk ini memiliki mata yang sangat indah. Berbentuk bulat dan lebar, dengan iris mata berwarna biru yang memancarkan binar jernih.

Jaehyun tidak bisa berpaling dari mata itu. Ia seolah terhipnotis. Bahkan ia hampir tidak bisa berkedip.

Kemudian suara lonceng kembali terdengar. Tersadar, Jaehyun mengerjap kaget. Bibir tipis si peri terlihat bergerak-gerak sesuai suara lonceng itu.

Ah, jadi suara lonceng itu sebenarnya adalah suara si peri? pikir sang manusia. Seolah tertarik karena adanya medan magnet, Jaehyun menunduk mengamati si peri lekat-lekat. Makhluk mini itu langsung terdiam dan memundurkan wajahnya.

Jaehyun kembali terpesona. Dia tahu bahwa bangsa peri memang memiliki paras yang kelewat sempurna. Namun makhluk di hadapannya ini sungguh memiliki paras yang tidak masuk akal!

Dengan mata yang indah itu, si peri memiliki kulit seputih salju. Hidungnya mancung dengan bibir yang tipis. Tetapi memiliki dagu yang lancip dan rahang yang tajam.

"Kau sangat cantik," ucap Jaehyun tanpa sadar.

Peri biru itu terbelalak. Kemudian suara lonceng kembali terdengar lebih keras dan cepat. Sesuai dengan gerak bibir tipis si peri yang terlihat marah. Sepertinya dia sedang mengomel karena tersinggung?

Namja bersurai dark brown itu terkekeh geli saat si peri menunjuk-nunjuknya dengan tangan mungilnya. "Kenapa kau marah? Padahal aku memujimu," ucapnya dengan senyum tampan.

Makhluk mungil itu terlihat semakin marah. Dia mengepak-ngepakkan sayap transparan birunya untuk berusaha terbang. Sayangnya, separuh tubuhnya masih terbenam dalam kelopak bunga mawar yang terlalu lebat. Dia benar-benar terjebak!

Jung Jaehyun semakin terkekeh melihat ekspresi frustasi si peri. Tetapi karena makhluk dongeng itu tak kunjung berhasil mengeluarkan tubuhnya sendiri, ia jadi merasa iba. "Aku akan membantumu, Cantik," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Namun si peri bersurai light blue malah mendesis, memperlihatkan deretan gigi rapinya. Ekspresi frustasinya berubah menjadi garang. Seolah Jaehyun adalah musuh yang harus diwaspadai.

Bukannya takut, pemuda bermarga Jung itu malah semakin merasa gemas. Pasalnya, si makhluk mini sama sekali tidak terlihat menakutkan meskipun memasang tampang mengancam. Lagi pula ia sudah mengatakan akan membantunya, bukan?

My Little Fairy [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang