1

192 47 8
                                    

--*Jaeyong*--

Jaehyun tidak bermimpi. Ia memang melihat makhluk dari negeri dongeng yang disebut peri itu. Bahkan ia berani bersumpah demi apa pun.

Sejak bangun tadi pagi, ia memang merasa aneh. Segalanya terasa lebih jelas. Seolah tirai yang menghalangi pandangannya selama ini telah tersibak. Dunia terasa lebih cerah dan berwarna di matanya. Terutama karena ia melihat banyak sekali cahaya mungil yang berpusat pada seekor peri.

Namja bersurai dark brown itu terlihat sangat menikmati pemandangan baru tersebut.

"Apa yang kau lihat, Jay?" tanya seorang namja bongsor lain sambil duduk di samping Jaehyun.

Tanpa menoleh pun Jaehyun tahu bahwa Johnny Seo lah orang yang menyapanya. "Bukankah mereka sangat indah, Hyung?" tanyanya sambil tersenyum.

Bukannya mendapat jawaban, Johnny malah mendapatkan pertanyaan lain. Ia memiringkan kepalanya bingung. Kemudian mengikuti arah pandang Jaehyun yang tertuju pada taman kampus.

Oke taman itu memang sangat indah dengan kolam ikan dan bunga-bunga yang tumbuh mengelilinginya. Namun sejak kapan juniornya itu menyempatkan diri untuk mengagumi hal seperti ini?

Johnny menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal, lebih karena semakin bingung. "Ya, ya, taman ini memang indah," jawabnya.

Dengan senyum yang sama, Jaehyun menggeleng. Pandangannya masih tertuju pada taman. "Bukan tamannya, Hyung. Tetapi makhluk-makhluk mungil itu. Mereka sangat cantik dan bersinar," ucapnya, masih tak sudi menatap lawan bicaranya.

Si namja Chicago mengerjap bingung. Makhluk mungil? batinnya. "Kupu-kupu itu tidak bersinar, Jay. Itu hanya ilusi cahaya," balasnya.

Jaehyun langsung menoleh dengan senyum yang telah lenyap. "Bukan kupu-kupu, Hyung!" bantahnya yang hampir-hampir terdengar jengkel. "Tapi peri!" imbuhnya.

Johnny melotot kaget. Sedetik kemudian tawanya menggelegar. "Astaga Jay, mana ada makhluk dongeng seperti itu!" ucapnya di sela tawa.

Jaehyun menatap Johnny dengan mulut terbuka. "Mereka ada di depan matamu, Hyung!" sangkalnya semakin jengkel.

Johnny malah semakin tertawa keras. "Sebaiknya kau segera istirahat, Jay. Otakmu sepertinya error karena mata kuliah logika hahahaha!" katanya sambil menepuk-nepuk bahu Jaehyun, merasa prihatin.

Si namja Jung terbengong. Mungkinkah hanya dia seorang yang bisa melihat para peri itu? Ingin memastikan, ia bertanya, "Hyung, kau benar-benar tidak melihat mereka?"

Johnny masih saja tertawa, "Mereka tidak ada Jay! Hahahahaha!"

Ya. Sebelum melihat mereka dengan mata kepala sendiri, Jaehyun juga tidak mempercayai keberadaan mereka. Namun setelah apa yang terjadi tadi pagi dengan si peri es, Jaehyun tidak bisa untuk tidak percaya.

"Aku harus ke perpustakaan," ucap Jaehyun sambil bangkit.

Johnny mengusap air mata di sudut matanya karena tertawa terlalu geli. "Pastikan setelah itu kau istirahat, Jay. Aku prihatin dengan kondisimu sekarang," nasihatnya disertai kekehan.

Si namja berdimples memutar matanya jengah. "Terserah kau saja, Hyung! Bye," balasnya sambil beranjak pergi.

Sesuai perkataannya, Jaehyun pergi ke perpustakaan. Dia berniat mencari tahu apa pun tentang bangsa peri. Semoga saja perpustakaan kampusnya menyediakan informasi yang dia butuhkan.

Dalam perjalanan ke ruangan penuh buku itu, Jaehyun terus mengedarkan pandangannya. Ia melihat banyak sekali peri yang terbang berkeliaran. Mereka bukan hanya ada dalam imajinasinya.

My Little Fairy [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang