CHAPTER 9 : PERANG TELAH SELESAI

189 10 0
                                    

Detektif.D Kembali kekamarnya dan lalu mengganti baju pasienya dengan baju yang telah ia pesan melalui olshop.

Rupanya sebuah jaket hitam ketat dan celana jins hitam ditambah sebuah topeng penutup kepala hitam yang ia beli.
Segera setelah mengganti bajunya ia segera pergi menaiki motor trail nya untuk menuju tempat persembunyian Heckler.Tapi ia lupa membawa rompi anti pelurunya.
Sebelummya Dragon pergi membeli sebuah revolver untuk memantik api dan sebotol bensin.
"Baiklah sekarang aku akan segera menuju tempat persembunyian Heckler,semoga Tuhan memberkatiku"doanya dihati.

Hutan Gunung Selatan sore itu tampak begitu tenang seperti biasanya.Namanya Disebut demikian memang karena hutan ini adalah sebuah bukit setinggi +/-700m yang rimbun dikelilingi oleh lebatnya hutan.Walaupun terletak tak jauh diselatan Dragon City namun hutan ini dianggap cukup angker karena pohonnya yang besar-besar dan tidak ada seoranpun yang menghuninya, karena itu hutan ini dijuluki Hutan Angker .

Heckler tampak telah pulih dari luka dan rasa sakit ditubuhnya.Tampak ia sedang mempersiapkan senjata andalannya yang telah ia pilih untuk menghabisi buruan terakhirnya.Kali ini ia lebih memilih Cheytac M200 INTERVENTION 408,
dengan peluru .408 Cheytac kaliber 10.36×77mm dengan kecepatan peluru 910m/detik dan memiliki jarak tembak mencapai 2300m.
Sedangkan senjata Mcmillan Tac-50 tampak telah terpotong menjadi dua bagian sebagai pelampiasannya karena telah gagal membunuh Detektif D.

"One last mission to kill"ujarnya dengan bengis.Wajahnya kali ini tampak begitu penuh amarah ,di matanya hanya ada pancaran sinar balas dendam.
"Beristirahatlah dengan tenang Koch,Biar aku yang menghabisi kedua babi hutan itu"sumpahnya seperti tidak memperdulikan apapun lagi selain mwlihat targetnya berhasil ditembus pelurunya hingga tewas.

Lalu pikiranya melayang mengingat saat ia berasam Koch ditugaskan di medan perang
"Kau lihat tidak ada target yang lolos dari peluruku, one shot one kill haha.."kelakar Heckler pada Koch saat berhasil menumpas musuhnya yang ke 100.
"Tapi Sehebat apapun seorang sniper Kau tetap tidak bisa pergi berperang sendirian"balasnya mendengar kelakar partnernya itu.

Pekikan sekelompok burung hutan segera membuyarkan memorinya.Sebagai veteran perang yang telah terjun dibanyak medan perang termasuk hutan belantara,Heckler paham benar pekikan itu adalah alarm bahwa seseorang telah memasuki area hutan itu.

Dengan segera ia naik keatas pohon dan mengambil teropongnya dan dari kejauhan ia melihat seorang berpakaian hitam dengan topeng penutup kepala hitam mulai menghilang menyusup kedalam hutan.

"Ternyata si bedebah itu,baguslah kau datang mengantarkan nyawamu sendiri"seringainya mengetahui penyusup itu adalah D karena melihat motornya yang diparkir di luar hutan.
"Dia pasti sudah mengetahui posisiku dari asap bekas pembakaranku,aku akan mencari posisi yang tepat untuk mengeksekusinya apalagi hari semakin gelap akan membuat misi ini lebih mudah"ujarnya kemudian bergegas turun.

"Treng,teng,teng.."raungan motor D yang baru tiba dihutan.Ia segera mematikan motornya agar kedatangannya tidak diketahui musuhnya.
D lalu mendongkakkan kepalanya ke atas dan melihat dari jauh terdapat bumbungan asap putih tipis masih mengepul didalam hutan.
"Pasti disana dia berada,aku akan coba mendekati tempat itu dan menyergapnya."serunya dihati.
Ia mulai menyusup kedalam hutan tapi sekelompok burung yang kaget melihat kehadiranya terbang berhamburan sambil memekik memecah kesunyian hutan.

"Sial,pasti Heckler sudah mengetahui kedatanganku,aku harus membuat sebuah rencana"umpatnya lalu bergegas masuk ke hutan sambil memikirkan rencana untuk menangkap Heckler.

ALIBI & DEDUKSI : PENEMBAK MISTERIUS (Edisi Spesial)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang