PART 1

97 17 43
                                    

"Apalagi ini!! Baru satu Minggu sekolah dikeluarin lagi, kamu itu mau jadi apa sih nantinya!" Meriska memijat kepalanya pusing.

"Mama gue alay bangat sih, pake marah sama gue"-batin Azeliya

Gimana nggak pusing biaya banyak seminggu sekali dikeluarin untuk daftar sekolah. Bukan sekali dua kali Azeliya didrop out tapi ini kali keberpuluh-puluh setelah duduk di bangku putih abu abu.

"Apa sih ma. Biasanya juga 'yaudah besuk mama daftarin lagi disekolah yang bagus' kalo enggak ya cuman mama suruh masak banyak" jawaban Azeliya membuat kepala Meriska bertambah mengeluarkan asap, Azeliya kalo nggomong suka nggak disaring.

Mariska sebisa mungkin menahan amarahnya dan berkata halus seperti biasanya.

"Kenapa kamu diDrop Out dek?" tanya Meriska lembut

"Sepele sih ma, cuman pecahin kaca mobil Bu Zaenal tapi udah Azeliya ganti sih. Mama tenang aja"
"Uangnya make uang tabungan Azeliya sendiri kok ma" Penjelasan Azeliya dengan senyum lebar.

"Kau ini bikin Mama cepat tua saja. Usil boleh tapi jangan keterlaluan Azeliya Kanaya Pramuditya!!"
"Dan berapa uang yang kamu kasih? Cukup buat benerin atau tidak?" Tanya Meriska meski terdengar penuh penekanan tapi masih terdengar lembut ditelinga Azeliya.

"Mana mungkin Azeliya bikin Mama cepat tua? Nyat Azeliya gak punya dedek bayi dari mama!!"
"Cuman 7 juta. Soalnya kaca depan, samping sama yang belakang retak, azeliya kesel dari masuk sekolah sama tadi cuman disuruh suruh ngebersihin toilet padahal zey gak salah. Kan sebel! Belum lagi toiletnya bau banget kaya pada makan Pete!" Azeliya menjelaskan dengan sedikit mengingat waktu dia membersihkan toilet bau tadi pagi.

"Anak mama disuruh bersihin toilet?"
"

Hahhahahahahahahaha" tawa Meriska menggelegar sedangkan Azeliya mencebirkan mulutnya kesal.

Meriska tahu betul jika anaknya itu suka kebersihan tapi tidak dengan membersihkan toilet umum.

"Lah gitu deh ceritanya"
"Tau sendiri azeliya gak suka bau kencing orang lain, ya azeliya tuangin saja satu botol porselen sama satu kilo rinso terus siram pake air. Zey rasa udah wangi ya zey tinggal dan alhasil adek kelas zey jatuh terpeleset keseleo gitu" jelas Azeliya kembali

"Yaampun!!! Kelakuan kamu tuh kaya papa kamu" Meriska menggelengkan kepalanya mengingat kelakuan azeliya yang tak jauh dari suaminya Dafid waktu SMA dulu dan dirinya tentunya.

Sedangkan azeliya hanya mengangkat bahunya santai. Benar kata pepatah mangga jatuh tak jauh dari akarnya.

"Sekarang mau sekolah kemana lagi!!" tanya serius Meriska.

"Emmmm...." Zey berfikir mengingat nama nama sekolah yang pernah Azeliya baca sebelumnya

"OHHHHH YAAA.... MA..... MAMA... INGET NGGAK KALO PAPANYA JEPRI SAHABAT MAMA PUNYA SEKOLAH SWASTA YANG BAGUS KAN MA?? AZELIYA PENGEN SEKOLAH DISANA MA? Nggak papa Swasta!! PLIS BOLEHIN YAAAA...AZELIYA NGGAK AKAN DIKELUARIN LAGI JANJI"

"ZELIYA MAU TOBAT NASUHA, TOBAT DEMI MENCAPAI HIDAYAH YANG BAROKAH" ucap keras Zey dengan menggoyangkan lengan mamanya. Membuat meriska menutup kedua telinganya.

"AZELIYA, KALO NGOMONG JANGAN KERAS-KERAS BISA GAK SIH..."
"SEKOLAH TERSERAH MAMA PUSING NGURUSIN KAMU ZEY. MAU SEKOLAH ATAU ENGGAK TERSERAH yang penting mama tidak cepet tua" Meriska tambah pusing mengingat tingkah Zeliya yang semakin menjadi. Ia jalan ke arah kamarnya meninggalkan Azeliya sendirian.

KARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang