Ku tertawa walau tak bahagia
Karena bahagia ku tak lagi bermakna
Hanya bercengkerama dengan dosa
Bermunajat dengan durjanaku Tersesat di lorong gulita
Berhiaskan kerikil dan permata
Gempita tanpa cahaya
Berlukiskan khianat dan amarahTerus memuja kebodohan
Hingga ku Kehilangan tujuanBerjalan di lorong yang sunyi
Hanya berteman dengan sepi
Hingga ku sadari
Kini aku sendiriKu bertanya pada lorong gulita
Ku dimana dan kenapa?
Untuk apa dan siapa?Ternyata ku sedang buta
Bukan karena tak punya mata
Hanya saja
telah lama ku tinggalkan cahaya