DESTINY

4.2K 362 31
                                    

REPUBLISH DENGAN BAHASA INDONESIA SEHARI-HARI

•DESTINY

.

.

CHANBAEK GS
.

.

ONE SHOT
.

.

Cerita ini berkisah dari perjalanan cinta abang sepupu aku yang aku kembangin sedikit, jika ada kesamaan plot, alur dan lain sebagainya, itu hanya kebetulan semata.
.

.

Happy Reading

______


Jakarta Selatan, Indonesia.

"Bagaimana jadinya? Abang mau ke FK atau Farmasi?" kata bu Sooyoung kepada Park Chanyeol Manendra, putra satu-satunya yang saat ini tengah dilanda rasa bingung karena hanya diberikan dua pilihan alternatif fakultas oleh kedua orang tuanya untuk melanjutkan kuliah.

Chanyeol, ia tak punya pilihan lain selain hanya menurut kepada kedua orang tuanya, menjadi si sulung dari dua bersaudara membuat dirinya harus bisa untuk setidaknya membahagiakan kedua orang tuanya meskipun dengan sedikit keterpaksaan.

'Jangan banyak berharap bahwa aku akan menikmati ini semua'. Chanyeol.

Latar belakang keluarga Manendra yang sebagian besar berasal dari lulusan pendidikan berbau medis mau tak mau harus ia lestarikan. Entah ini sebuah keharusan, tradisi atau bagaimana, Chanyeol tidak tahu, yang jelas untuk saat ini ia harus bisa menembus setidaknya satu dari dua pilihan yang ditawarkan oleh Mamanya.

Jika ditanya, sebenarnya bukan medis yang ingin Chanyeol raih untuk menyalurkan hobi juga cita-citanya. Cita-citanya adalah menjadi seorang wirausaha, bukanlah dokter yang berkutat dengan pasien atau apoteker yang berkutat dengan berbagai macam obat-obatan dan hal-hal klinis lainnya.

Menentang ? Boleh saja, tapi yang terjadi akan lain lagi ceritanya, dan bisa jadi akan lebih ekstrim. Pernah suatu ketika salah satu pendahulu di keluarga Manendra itu menentang atas 'tradisi' yang sudah berjalan disetiap garis keturunan, dia adalah pak dhe dari Chanyeol. Beliau menentang keputusan orang tuanya untuk berkuliah di fakultas yang ada sangkutannya dengan dunia medis, saat itu beliau sangat ingin berkuliah di fakultas Teknik Industri, tetapi hal itu ditentang oleh kedua orang tuanya.

Hingga perdebatan antara anak dan kedua orangtua tak terelakkan dan pada akhirnya membuahkan suatu keputusan 'gila' yang kini malah menjadi trend tersendiri di keluarga besar Manendra. Trend itu adalah trend 'double major', dimana seseorang berkuliah di 2 fakultas/jurusan sekaligus.

Ada hal yang menjadikan alasan mereka untuk mengambil keputusan double major itu, satu: karena ada sedikit rasa senang setidaknya satu fakultas yang mereka suka telah berada ditangan meskipun masih dibayang-bayangi dengan satu fakultas 'wajib' dari keluarga. Dua: 'jika seperti  itu kau ambil double major saja, atau kalau tidak Papa tidak akan mau menguliahkanmu!'.

Damn!

Aneh, itulah yang tergambar pada keluarga ini. Sangat aneh.

Jika dibayangkan saja bagaimana bisa mereka menyelesaikan kuliahnya dengan mengambil double major? Terlebih untuk fakultas medis yang memang memiliki tugas begitu banyak disertai laporan-laporan praktikum?.

DESTINY [CHANBAEK GS] ONE SHOT [REPUBLISH DENGAN BAHASA INDONESIA SEHARI-HARI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang