3rd (end)

573 123 34
                                    

Sebenernya yoojung malas berangkat. Tak ada motivasi. Kalau saja doyeon tidak memaksa dia juga tidak akan ikut.

Dan tadi doyeon sudah menjemputnya, dari jam 5 sore malahan. Cuma sampai sekarang, tepatnya jam setengah 7 petang, yoojung dan doyeon baru meluncur ke lokasi.

Ini semua terjadi gara gara yoojung memakai baju yang sangat tidak sesuai untuk acara formal malam ini. Hal itu membuat Doyeon geregetan setengah mati melihat penampilan sahabatnya.

Makanya, gadis itu langsung naik ke kamar yoojung di lantai 2 untuk mengobrak abrik lemari yoojung.

Mencari pakaian yang pantas dipakai. Penampilan yoojung tadi memang benar benar tidak sesuai. Kayaknya dia agak stress gara-gara kepikiran bakal ketemu jihoon, padahal belum tentu ketemu nanti kan?

"Kemana ini perginya yoojung yang stylish?? Kok gak karuan gini sih" omel doyeon tadi sambil mengacak acak lemari yoojung, mencari baju yang pantas untuk sahabat kecilnya itu.

Setelah bolak balik memerintah yoojung untuk bergonta ganti pakaian yang dia pilihkan, doyeon mendandani yoojung sedemikian rupa sampe bikin pangling.

"Nah gini kan cantik" kata doyeon dengan bangga sambil melihat hasil kerjanya, yoojung yang sudah cantik berkat didandani doyeon.

Dan yah, sekarang di sinilah yoojung. Berdiri awkward di sebelah doyeon yang sekarang sedang mengobrol dengan changbin. Yoojung tak terlalu akrab dengan changbin dulu, justru doyeon yang akrab karena doyeon anak yang supel dan ramah.

"Doy, gue ke toilet dulu ya" pamit yoojung.

"Oh iya Jung, perlu dianter nggak?" Tawar doyeon. Yoojung menggeleng.

"Nggak usah Yeon, gue cuma bentar"

"Yaudah, ati ati Jung" kata doyeon lalu lanjut mengobrol dengan changbin.

Yoojung langsung berlalu dari tempat itu. Sebenarnya dia tidak pergi ke toilet sih. Itu tadi cuma alasan saja, menghindar dari situasi yang canggung karena diam sendiri, tak mengerti apa yang akan dibicarakan. Gadis itu pun jalan ke meja prasmanan di dekat panggung, sambil mengambil es sirup.

Namun, gelas yang diambil yoojung ternyata juga diambil oleh orang lain. Jadi situasinya ada 2 orang mengambil 1 gelas yang sama.

Yoojung pun mendongak dan melihat siapa yang kebetulan mengambil gelas yang sama dengannya.

"Eh sorry, buat lo aja" kata orang itu, mengalah dari yoojung.

"Makasih"

Anjir ganteng, Batin yoojung.

Ya, jujur saja, ini yang kebetulan mengambil gelas yang sama dengan yoojung itu ternyata seorang pemuda yang sangat tampan. Tinggi lagi. Sekitar 15 cm lebih tinggi dari yoojung.

Tapi mukanya kayak familiar, batin yoojung lagi.

Pemuda itu tersenyum sewaktu melihat yoojung menyesap es sirup dari gelasnya.

"Yoojung?" Kata pemuda itu sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang sudah jelas nggak gatal. Itu semua karena salah tingkah semata.

Yoojung melihat pemuda itu bingung. Dia kini mengamati detail wajah pemuda itu dan berusaha mengingat siapa pemuda yang berdiri di hadapannya kini.

Dan sewaktu ingat, pipi yoojung jadi bersemu merah. Ya siapa pagi, waktu mengingat wajah cowok itu dia langsung teringat kenangan buruk itu.

Tapi entah mengapa kalau diingat ingat sekarang di hadapan pemuda ini, kenangan buruk yoojung tak terlalu buruk..

"J..jihoon?"

Pemuda itu tersenyum lebar lalu ngangguk kecil. Dan mengajak yoojung salaman.

"Kok lo nggak tumbuh sih" celetuk jihoon sambil ketawa kecil. Membuat yoojung jadi merengut sebal.

Reuni ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang