9 JUNI 2012
Aku memandang sekelilingku, sekolah berasrama ini sepi. Sepertinya aku terlambat. Sial, ini hari pertama di sekolah baru dan aku terlambat. Damn!!
Aku mempercepat lariku. Yeah! Sedikit lagi sampai! Dan.. yeah! Aku sampai! *wkwk apa banget* aku segera membuka pintu kelas.
Semua anak memandangku tajam. Wait, kenapa mereka memandangku seperti itu?
“hm.. miss lordave? Benar kan?” Tanya seorang guru. Aku mengagguk.
“hari pertama sekolah sudah terlambat. Kau tahu kan peraturan sekolah ini?” Tanya guru itu lagi. aku menggeleng. “tidak” jawabku.
Guru itu berjalan mendekatiku.
“tidak boleh terlambat. Dimana-mana peraturan sekolah begitu kan? Memangnya peraturan sekolahmu dulu membolehkan muridnya terlambat?”
Aku mengagguk. “boleh saja terlambat, yang penting tetap masuk” jawabku singkat. Anak-anak lain tertawa kecil.
Guru itu juga tertawa kecil, “baiklah, karena kau belum tahu apa-apa jadi kali ini kau tidak akan ku hukum, tapi jangan ulangi lagi. hm.. sebaiknya kau perkenalkan dirimu dulu”
“ah, ok, um.. hai! Aku Kimy Lordave, umur 13 tahun. Mohon bantuannya!” kataku berusaha ramah. Tak ada tanggapan. Sial.
“ok, miss lordave, kau duduk di sebelah.. miss vikanarellmay” ujar guru itu sambil menunjuk bangku kosong di sebelah anak berambut panjang sebahu yang diikat ekor kuda. Ok, teman sebangku, semoga dia tidak sombong seperti anak lainnya.
Aku melangkahkan kakiku dengan tegang, apakah dia akan mem-bullyku? Ah tidak.. jangan berpikiran buruk kim, atau dia.. ternyata sombong? Aahh tidak! Dia pasti baik kim, tenang saja. Tapi kalau dia bersikap buruk terhadapku? Aish.. ini membuatku gila.
Aku berdiri di samping bangkuku. Anak itu menatapku heran. Aku segera duduk di bangkuku. Aku merasa aku sudah berkeringat dingin.
“hai!” sapa miss vikanarellmay. Astaga.. aku lega sekali. Ternyata anak itu tidak seperti yang kubayangkan. Dia cukup ramah. Hehe.
“ehh.. hai!” sapaku.
“kau ada masalah ya?” anak itu menatapku heran.
“he? Memangnya aku terlihat ada masalah ya?” tanyaku berpura-pura polos.
“ahh.. tidak juga sih. Hm.. namaku Vemisaly. Kau bisa memanggilku Vem” anak itu tersenyum ramah.
“aku Kimy!”
“apa aku harus memanggilmu Kimy? Kurasa itu tidak terlalu bagus, bagaimana kalau Kim?”
“Yeah.. terserah kau saja…”
“oke! Kim! Nanti pergi ke kantin bersamaku ya, sudah lama tidak pergi dengan teman ke kantin” katanya bersemangat.
“ah.. tentu saja. Ku kira aku tidak akan dapat teman di sini.” Ujarku.
Anak itu tersenyum senang.
- Saat istirahat –
“Kim!” panggil Vem. Aku yang sedang membereskan buku menengok kearahnya.
“what?”
“ayo ke kantin!” serunya bersemangat.
“tunggu, bukuku masih berantakan” kataku sambil terus membereskan buku.
“sudahlah, nanti saja! Ayo!” Vem menarik tanganku dan berlari menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim's Diary
RomanceKim dan Vem menjadi sehabat dekat semenjak Kim pindah ke asrama "horikoshi gakuen". karena ingin merasakan kehidupan seperti vem, kim berencana bertukar tempat dengan vem. vem menyutujianya karena memang wajah mereka memiliki banyak kemiripan. Diary...