Lima belas

5.4K 776 55
                                    






Happy reading
Nikmati setiap katanya, karena aku rindu kalian semua, readersku yang maha kuasa.

______________

Sean menutup pelan-pelan pintu ruang kerjanya. Kemudian segera duduk di sofa dengan helaan napasnya yang panjang. Kepalanya terasa ingin pecah saat ini juga,  dirinya tak pernah menyangka bisa berkata keras seperti itu pada Adiknya. Selama ini di mata semua orang Sean tipe lelaki pendiam, alim dan tak pernah membuat masalah, apalagi marah kepada Abi. Sean tak pernah melakukan hal itu seberapa buruk pun kelakuan Abi selama ini. Namun, kali ini ia sudah tidak bisa menahan semua amarah yang ia pendam selama ini, Abigael harus berubah. Anak itu harus bisa mandiri tanpa nama besar Sean ataupun Kenan. Sean mau Abigael berhasil dalam segala hal. Menata hati, pekerjaan, dan kisah cintanya. Sean mau Abi dan Athala bahagia berada di sampingnya sekarang ataupun nanti.

"My Future Husband."

Sean mengerjapkan mata ketika air mata kepedihan itu hampir saja menghancurkan pertahannya di depan Cia. Ia tersenyum, lalu memberi sedikit ruang untuk Cia duduk di sampingnya.

"Apa keberadaanku menganggu? Jika iya, aku akan pergi." Cia menatap Sean, menantikan lelaki ini untuk menjawab pertanyaanya.

"Aku tidak tahu jika kau pergi dari hidupku aku akan menjadi apa. Sejak kecil, saat Dad memilih pergi meninggalkanku, tidak ada teman selain dirimu. Saat Otha kesakitan di ruang persalinan hanya kau yang menguatkan aku, mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak tahu apa jadinya aku jika tidak ada dirimu." Sean menyenderkan kepala di sofa, mengangkat tangan dan menutup setengah wajahnya dengan lengannya. Perlahan Sean memejamkan mata, memikirkan masalah apa yang akan kembali terjadi nanti.

"Mungkin maksudmu, kau akan hancur tanpa suaraku yang merdu ini. Iya, kan?" Cia tersenyum sangat manis ketika Sean tersentak dan kembali duduk.

"Iya, kan? Kau sangat teramat mengaggumi aku kan, My Future Husband?" Gadis bertubuh mungil ini kembali bertanya seraya menggoyang-goyangkan tubuh Sean yang besar. Lelaki itu pun tertawa renyah.

"Berikan satu alasan kenapa kau sering sekali menyebutku My Future Husband? Apa yang akan terjadi di masa depan, antara aku dan dirimu?" tanya Sean, memecahkan rasa penasarannya selama ini. Dari kecil, tak peduli di mana pun Cia selalu memanggilnya dengan sebutan intim itu, di depan kliennya pun Cia selalu memanggilnya dengan sebutan yang menurut sebagian orang sangat manis.

"Aku tidak tahu," jawab Cia sambil membuang pandangan dari mata Sean yang sedang menatapnya penuh selidik dan rasa curiga.

"Kau pikir aku percaya? Semua yang kau katakan dari dulu sudah mendekati benar. Pertama kepergian Galdies, lalu keterpurukan Abigael, kau pernah mengatakan Abi akan menghadiahkanku banyak kurcaci kecil, dan sekarang-" Sean menjeda kalimatnya."Sekarang aku mau tahu kejadian apa yang membuatmu memanggilku seperti itu."

"Pernikahan!" tandas Cia yakin. Tatapannya menerang, senyumannya merekah lalu secepat kilat meredup kembali."Tapi nanti, masih jauh. Aku belum berani bermimpi lagi," ujarnya setelah itu.

"Jadi kita akan menikah? Lalu masalah gadis yang kau ceritakan?"

"Sulit dijelaskan Sean. Sangat sulit, aku bahkan takut untuk memejamkan mata sedetik saja, aku pusing dengan segala kelebihan yang diberikan Tuhan-ku. Kau harus tahu aku menderita selama ini. Aku melihat kita akan bertemu setelah sekian lama terpisah, entahlah bisa dikatakan itu season dua dalam kehidupan kita. Kau berbeda, begitu juga aku. Dan di sana kau baru bisa mencintaiku, mungkin. Aku juga tidak tahu, yang jelas kita akan bersama karena di tengah-tengah kita ada tangan kecil yang akan membuat kita bersatu. Baru sebatas itu aku melihatnya, dan aku melihat kehancurkan gadis lain di sana. Aku melihat dia hancur sehancur-hancurnya, bukan karena kita tetapi karena masa lalunya. Aku tidak bisa menolongnya Sean, begitu juga denganmu karena kau dan aku hanya bisa menyelamatkannya sekali saja. Jangan tanya kenapa, aku pun tidak tahu. Namun,  yang jelas dia akan sangat hancur setelah hal dahsyat terjadi dalam kehidupannya." jelas Cia. Dadanya semakin terasa sangat sesak jika membayangkan hal apa yang akan segera terjadi.

MIKAYLA√ (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang