Let's Play

39 1 0
                                    

Cast : Kim Kai & Anna Park

Genre : Frienship, Horror | Rating : G | Leght : Vigneth

[ Original Story By Christy Wu]

o0o

WARNING
Jangan membacanya jika kamu sendirian dirumah. 😊😊😊

Kampung halaman yang kurindungan dengan pemandangan nan permai, angin sore seakan menyambutku yang baru saja sampai. Ku lalui jalan yang sewaktu kecil ku tapaki dengan telanjang kaki, bermain bersama teman sebaya mengukir cerita.

Masih ku ingat kebersamaan dengan teman kecilku Anna yang senang bermain di kuburan sewaktu senja, agaknya permainan nyeleneh yang kulakukan dulu terdengar aneh tapi itu yang paling berkesan. Mungkin beberapa kalian tidak pernah menyadari saat senja dari gundukan tanah di kuburan pasti keluar asap putih, dulu aku dan Anna sering menutup dengan kaleng tempat keluarnya asap itu dan mengganjalnya dengan batu. Bisa kalian bayangkan setelahnya? Kaleng itu bergerak seakan ada sesuatu yang akan keluar dari sana. Jika batu diatasnya diangkat kalengnya akan terpental, lalu kami akan berlari seakan ada seseorang yang akan mengejar kami dari belakang.

Aku tersenyum sendiri membayangkan kenakalanku saat kecil. Belum genap satu detik aku memikirkannya, sosok Anna sudah ku lihat sedang berdiri di kuburan menatap sebuah makam yang tanahnya masih basah. Jangan heran aku bisa mengenalinya karena kami bertemu setahun yang lalu saat aku berlibur kesini.

Dasar, pasti dia sedang bermain dengan asap – asap putih itu lagi.

“Hei, kau itu sudah dewasa, berhentilah bermain di kuburan.” Tegurku yang sudah disampingnya. Ia menoleh dengan wajah putihnya yang terlihat pucat, aku tidak pernah melihatnya sepucat ini.

“Ya, aku sudah berhenti.” Nada suaranya datar dan rendah serupa bisikan angin yang membuatku merinding.

“Kalau begitu ayo pulang, kuburan ini sudah tidak mengeluarkan asap.”

“Karena asapnya sudah keluar semua.” ia menatap gundukan tanah basah dihadapannya.

Aku ingin mengajaknya pulang namun tubuhku tertarik kebelakang, aku kaget namun ternyata paman Yunho yang menyeretku keluar dari area pemakaman. Aku yang tak tahu apa – apa bertanya padanya, namun ia hanya diam hingga kami sampai di rumah.

Nafasnya terengah, ia langsung duduk selonjoran di teras dan bibi Yoona dengan perhatian memberikan kami masing – masing segelas air putih.

“Apa kau gila!” umpatan itu tertuju padaku yang hanya melongo.

“Maksud paman, akukan sudah biasa main di kuburan sejak kecil, dan di sana juga ada Anna. Apa paman sopan menarikku begitu saja tanpa berkata apapun padanya.” Aku mengoceh sambil melepas sepatuku yang sedikit kotor. Tak menyadari ekspresi paman dan bibiku berubah pucat.

“Itu sebabnya aku menyebutmu gila. Anna baru saja meninggal kemarin karena sakit.” Ucapan paman membuat pergerakanku berhenti.

“Tidak mungkin.” Sangkalku.

“Dan kau tadi berdiri di kuburannya seorang diri.” Jelas paman Yunho.

Setelahnya aku tak sadarkan diri selama 15 menit, saat sadar aku sudah di kamar yang terletak di lantai dua. Bibi Yoona dengan telaten memijat kepalaku sampil memberi bebauan yang membuatku sadar. Jujur kabar kematian Anna membuatku terpukul karena kami berteman dekat. belum lagi kenyataan jika tadi aku berinteraksi dengan arwah Anna di kuburan. Itu adalah alasan utama aku pingsan.

Tak lama bibi Anna meninggalkanku sendiri untuk menyiapkan makan. Aku masih rebahan di kasur mengabaikan ketukan konstan di jendela yang mungkin tergesek ranting. Lama – lama suara itu menganggu, aku menyingkirkan bantal yang menutup mataku, duduk dan melirik jendela yang tak tertutupi tirai.

Rasanya jantungku hampir melompat saat mendapati Anna di sana, mengetuk kaca jendelaku dengan konstan. Samar – samar aku mendengar ia berkata lirih, “Kai, ayo main!”

FIN

EXO Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang