Happy reading ~(^з^)-♡
Guanlin melangkah memasuki lapangan, tempat diadakannya upacara pembukaan Ospek. Ia berjalan sambil melihat ke sekitarnya. Wajahnya yang nampak bingung membuatnya seperti seekor anak ayam yang sedang mencari induknya.
"Guanlin, disini."
Guanlin menengok ke arah sumber suara. Dan akhirnya anak ayam menemukan induknya. "Hwiii.."
Daehwi menghampiri Guanlin. "ayo cepat upacaranya mau dimulai."
Mereka memasuki barisan yang telah diatur oleh panitia Ospek. Untung saja mereka berada di kelas yang sama jadi mereka berada disatu barisan.
Sebenarnya Daehwi masih bingung kenapa ia bisa berada di kelas yang sama dengan Guanlin. Bukan, bukannya ia tak mau. Tetapi memang seingatnya ketika pengumuman kelas, ia berada di kelas IPA 2 sedangkan Guanlin berada di kelas IPA 1. Dan tiba-tiba saja ia dipindahkan ke kelas IPA 1 dengan alasan ada kesalahan dalam pembagian kelas sebelumnya.
Upacara pembukaan Ospek pun dimulai. Upacara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan mars SMA Produce II. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Setelah upacara selesai, mereka memasuki kelas dan memulai kegiatan Ospek. Dari mulai perkenalan,
"sebelumnya perkenalkan nama saya Kim Sejeong dan ini teman saya Jeon Somi, disini kami sebagai pendamping yang akan mendampingi dan membimbing kalian selama kegiata Ospek berlangsung, sebelum lanjut ke kegiatan berikutnya, alangkah baiknya jika kalian memperkenalkan diri terlebih dahulu, dimulai dari kamu."
"perkenalkan nama saya Chenle."
"perkenalkan nama saya Park Woojin."
"nama saya Bae Jinyoung."
"perkenalkan nama saya Lee Daehwi."
"emmm..perkenalkan nama saya Oh Guanlin."
"perkenalkan nama saya Park Jihoon, bisa dipanggil Jiun atau Winkboy juga boleh, dan untuk yang manis semanis Guanlin, naemamsoge jeojjang."
Setelah perkenalan dari 20 orang siswa, kegiatan Ospek dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya.
Sementara itu di perusahaan,,
Brak
"KENAPA BEGINI SAJA KALIAN TIDAK BISA HAH??"
"maaf Tuan ta-"
"DIAM. Saya belum mengizinkan kau berbicara. Sekarang jelaskan, KENAPA KALIAN BISA GAGAL?"
Sehun sedang marah besar. Ia baru saja kehilangan salah satu investor perusahaannya. Sebenarnya ini bukanlah masalah besar karena masih banyak yang ingin berinvestasi di perusahaannya.
Namun Sehun termasuk orang yang prfecksionis. Ia tak ingin ada kesalahan sedikitpun.
Semua orang terdiam. Mereka yak berani untuk mengungkapkan pendapat disaat Sehun sedang matah seperti ini.
"KENAPA KALIAN DI-"
"Daddyy~~" Guanlin baru saja tiba.
Keberadaan Guanlin membuat mereka sedikit lega, begitu pun dengan kemarahan Sehun.