O1.

732 124 16
                                    


Chaeyoung mendengus kesal. Sungguh, ia sangat bosan. Soal-soal di depan matanya telah selesai ia kerjakan. Dengan iseng, dia menendang kaki siswa didepannya.

"Anjing," ucapnya membelah sunyi ruangan kelas.

"Sunwoo Rahman!" tegur guru.

Chaeyoung yang berada dibelakang Sunwoo hanya bisa cekikikan. Setidaknya dia menemukan hal yang menyenangkan, mengganggu Sunwoo. Dia terus menerus menendang kaki Sunwoo.

"Sakit anjing!" pekik Chaeyoung. Pasalnya, Sunwoo baru saja menginjak kakinya.


"Salsabila Chaeyoung! Harap tenang."

"Salah Sunwoo nih Pak! Masa kaki saya tadi dia injek," seru Chaeyoung. Pemuda bernama
Sunwoo Rahman itu terbelalak.

"Lah kan lo yang nendang kaki gue daritadi."

"Orang gue mau pinjem penghapus!"

"Ya gausah tendang-tendang juga!"

"SUNWOO RAHMAN! SALSABILA CHAEYOUNG! Keluar sekarang juga! Kalian berdua mengganggu ketenangan peserta lain," usir Guru tersebut.



Tom dan Jerry, itulah julukan yang diberikan semua orang ke mereka. Semua juga tau kalau Sunwoo sama Chaeyoung itu musuh bebuyutan. Mereka kenal dari SD karena sama-sama ikut pelatihan olimpiade matematika. Pas SMP ketemu lagi pas olimpiade fisika. Chaeyoung kesel banget sama gaya songong Sunwoo. Tambah lagi Sunwoo itu rese suka gangguin  orang.


"Kan gara-gara lo lagi," ujar Sunwoo. Chaeyoung hanya mendengus kesal.

"Udah dua kali gue kena marah gara-gara lo. Lo maunya apa sih "

"Tadi gue bosen." Mereka berjalan bersama ke arah perpustakaan. Mau ngadem.

"Lo suka ya sama gue?" ucap Sunwoo tiba-tiba.

"Hah? Ngarep banget lo!  Lo kali yang suka sama gue."

"Halah siapa juga yang mau sama nenek lampir bentukan kayak gini," ujar Sunwoo sambil berlari menjauhi Chaeyoung.

"Heh, bangsat!" teriak Chaeyoung. Chaeyoung tidak takut ditegur oleh guru. Sekarang sudah hampir jam 6, sekolah sudah sepi. Hanya murid yang ikut ekskul yang masih di sekolah.

"Sstt, cewek cantik ga boleh ngomong kasar."

Chaeyoung kaget. Pasalnya tiba-tiba pemuda bernama Akbar Seungmin ini keluar dari perpustakaan.

"Chaeng ngapain ke perpus? Bukannya ekskul fisika lagi seleksi peserta lomba ya?" tanya Akbar.

"Gue tadi udah selesai, terus disuruh keluar sama gurunya."

"Semangat ya! Semoga lo kepilih deh, nanti kita latihannya bareng."

"Lah emangnya lo udah lolos yang matematika? Kan pengungumannya besok." tanya Chaeyoung.

"Yaa doain aja, biar kita bisa latihan bareng."

"Eh udah dulu ya! Temen gue udah nungguin tuh," jawab Akbar sambil berlari menjauhi Chaeyoung.

Chaeyoung terdiam di depan pintu perpustakaan.


"Ngapain lo berdiri disini, ngalangin jalan aja."

Lelaki bernama Sunwoo Rahman itu berdiri di depan Chaeyoung sambil membawa kresek berisi gorengan di tangannya.

"Minggir, gue mau masuk," ucapnya ketus.

"Ya santai aja dong?" ucap Chaeyoung.

Sunwoo langsung masuk ke dalam perpustakaan diikuti oleh Chaeyoung yang masih bingung dengan sikap Sunwoo.

If Only | KSW + LCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang